Jelang 2024, PDIP Bali Perkuat 'Pasukan Udara'
Koster Targetkan PDIP Menang Telak 70 Persen Suara di Bali
Untuk perkuat ‘Pasukan Udara’, DPD PDIP Bali gelar Pelatihan Aplikasi Sosial Media dan Teknologi Informasi bagi kader muda.
DENPASAR, NusaBali
Pileg 2024 mendatang bakal menjadi ajang kerja keras dan tarung habis-habisan bagi bagi kader PDIP di Bali. Selaku juara bertahan, PDIP kembali targetkan menang telak dengan 70 persen suara di Bali dalam Pileg 2024. Untuk itu, DPD PDIP Bali mulai perkuat ‘Pasukan Udara’.
Target menang 70 persen suara ini dicanangkan Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster. saat membuka kegiatan ‘Pelatihan Aplikasi Sosial Media dan Teknologi Informasi PDIP’, di Inna The Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Denpasar Selatan, Jumat (28/5) pagi. Pelatihan Aplikasi Sosial Media dan Teknologi Informasi ini merupakan bagian upaya PDIP Bali perkuat Pasukan Udara jelang tarung Pemilu Serentak 2024.
Menurut Koster, kemenangan 70 persen suara yang diincar PDIP itu bukanlah target muluk-muluk. Target ini cukup realistis, karena mesin partai di kabupaten/kota se-Bali sangat hidup dan pergerakannya bagus.
"Kalau Pemilu dilaksanakan hari ini, saya yakin 60 persen masyarakat Bali memilih PDI Perjuangan. Maka, tahun 2024 mendatang saya targetkan PDI Perjuangan mampu meraup 70 persen suara di Bali,” tandas Koster.
“Saya tidak menghitung perolehan kursi, tetapi saya bicara vote (suara, Red). Pada Pileg 2019 kemarin, suara kita di angka 55 persen. Nah, dalam Pemilu 2024 nanti, targetnya PDI Perjuangan raih 70 persen suara," lanjut politisi senior PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Gubernur Bali 2018-2023 ini.
Dengan perolehan 55 persen suara tersebut, PDIP tidak tertandingi di Bali dalam Pileg 2019. PDIP berhasil merebut 6 dari total 9 kursi DPR RI yang diperebutkan di Dapil Bali. Khusus DPRD Bali, PDIP mendominasi 33 kursi dari total 55 kursi yang diperebutkan---naik 9 kursi dibanding hasil Pileg 2014. Bukan hanya itu, PDIP juga sapu bersih kemenangan di 9 kabupaten/kota se-Bali, sehingga berhak atas kursi jabatan Ketua DPRD di semua daerah.
Koster pun mengingatkan kader PDIP di Bali mulai sekarang sudah harus bergerak maju, menuju pesta politik Pileg 2024, Pilpres 2024, Pilgub Bali 2024, Pilkada Gianyar 2024, dan Pilkada Klungkung 2024. Kader PDIP tidak bisa hanya mengandalkan penggalangan melalui media tradisional/konvensional, namun juga harus gencar dengan media berbasis digital (Pasukan Udara).
Koster sendiri mengaku langsung tancap gas melakukan tindaklanjut dengan menggelar Pelatihan Aplikasi Sosial Media dan Teknologi Infor-masi PDIP’, begitu mendapat surat dari Wakil Ketua Bidang Ekonomi Kreatif DPP PDIP, Prananda Prabowo---yang notabene putra dari Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri. Apalagi, Bali menjadi percontohan di tingkat nasional.
“Maka, dalam pelatihan ini, jangan ada yang setengah-setengah. Jangan ada yang pulang selama pelatihan. Kalau tiga hari, ya harus tiga hari. Kalian harus tertib, ya serius," tegas Koster.
Koster juga meminta para kader PDIP di Bali supaya disiplin dan patuh dengan instruksi partai. Apalagi, PDIP Bali sudah dijadikan contoh atau pioneer oleh DPP PDIP dalam penerapan Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana).
"Kalau sudah menjadi contoh, ya harus jadi yang terbaik. Maka, disiplin dan patuhlah dengan perintah dan instruksi partai. Belajar dan belajar, jangan sudah bodoh. Pola di partai ini saya terapkan juga di pemerintahan Provinsi Bali. Saya keras, tetapi itu demi kemajuan," terang mantan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali tiga kali periode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2018) ini.
Dalam kesempatan itu, Koster memuji kinerja Tim Medsos DPP PDIP yang cepat, rapi, dan disiplin. Kader di Bali diingatkan harus belajar dari Tim Medsos di DPP PDIP. "Mohon izin dari DPP, nanti ajari ini kawan-kawan di Bali. Kalau nggak serius, kebangetan. Saya sendiri menyempatkan hadir di sini (lokasi acara pelatihan aplikasi Medsoa, Red), walaupun banyak agenda. Itu karena saya serius," tandas Koster.
Koster juga memuji kegiatan pelatihan aplikasi Medsos di Inna The Grand Bali Beach Hotel, yang merupakan hotel bersejarah bagi PDIP. Dalam situasi pandemi Covid-19 di mana pariwisata Bali sedang anjlok, kegiatan ini akan sangat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Kita sudah lama tidak gelar acara di Hotel Bali Beach ini. Sudah setahun lebih. Jadi, acara hari ini lumayanlah bisa digelar di hotel dan bisa membantu ekonomi masyarakat," katanya.
Pelatihan Aplikasi Sosial Media dan Teknologi Informasi PDIP atau yang sering disebut sebagai admin Medsos di Sanur, Jumat kemarin, diikuti para kader muda PDIP dari seluruh kabupaten/kota se-Bali. Kergiatan ini juga dihadiri para Ketua DPC PDIP dan Sekretaris DPC PDIP Kabupaten/Kota se-Bali.
Pelatihan Admin Medsos ini merupakan perintah langsung dari Wakil Ketua Bidang Ekonomi Kreatif DPP PDIP, Prananda Prabowo. Pelatihan ini digelar untuk memperkuat tim Medsos partai di udara. Ibaratnya dalam pertempuran, kekuatan udara (Medsos) menjadi sangat penting dakam Pemilu.
Menurut Koster, citra positif dan negatif parpol ditentukan dalam perang udara. Kekuatan partai atau figur seseorang bisa jatuh kalau tidak menguasai media sosial, karena serangan dan kampanye hitam. Nah, PDIP sudah siapkan pasukan penangkalnya. *nat
Target menang 70 persen suara ini dicanangkan Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster. saat membuka kegiatan ‘Pelatihan Aplikasi Sosial Media dan Teknologi Informasi PDIP’, di Inna The Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Denpasar Selatan, Jumat (28/5) pagi. Pelatihan Aplikasi Sosial Media dan Teknologi Informasi ini merupakan bagian upaya PDIP Bali perkuat Pasukan Udara jelang tarung Pemilu Serentak 2024.
Menurut Koster, kemenangan 70 persen suara yang diincar PDIP itu bukanlah target muluk-muluk. Target ini cukup realistis, karena mesin partai di kabupaten/kota se-Bali sangat hidup dan pergerakannya bagus.
"Kalau Pemilu dilaksanakan hari ini, saya yakin 60 persen masyarakat Bali memilih PDI Perjuangan. Maka, tahun 2024 mendatang saya targetkan PDI Perjuangan mampu meraup 70 persen suara di Bali,” tandas Koster.
“Saya tidak menghitung perolehan kursi, tetapi saya bicara vote (suara, Red). Pada Pileg 2019 kemarin, suara kita di angka 55 persen. Nah, dalam Pemilu 2024 nanti, targetnya PDI Perjuangan raih 70 persen suara," lanjut politisi senior PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Gubernur Bali 2018-2023 ini.
Dengan perolehan 55 persen suara tersebut, PDIP tidak tertandingi di Bali dalam Pileg 2019. PDIP berhasil merebut 6 dari total 9 kursi DPR RI yang diperebutkan di Dapil Bali. Khusus DPRD Bali, PDIP mendominasi 33 kursi dari total 55 kursi yang diperebutkan---naik 9 kursi dibanding hasil Pileg 2014. Bukan hanya itu, PDIP juga sapu bersih kemenangan di 9 kabupaten/kota se-Bali, sehingga berhak atas kursi jabatan Ketua DPRD di semua daerah.
Koster pun mengingatkan kader PDIP di Bali mulai sekarang sudah harus bergerak maju, menuju pesta politik Pileg 2024, Pilpres 2024, Pilgub Bali 2024, Pilkada Gianyar 2024, dan Pilkada Klungkung 2024. Kader PDIP tidak bisa hanya mengandalkan penggalangan melalui media tradisional/konvensional, namun juga harus gencar dengan media berbasis digital (Pasukan Udara).
Koster sendiri mengaku langsung tancap gas melakukan tindaklanjut dengan menggelar Pelatihan Aplikasi Sosial Media dan Teknologi Infor-masi PDIP’, begitu mendapat surat dari Wakil Ketua Bidang Ekonomi Kreatif DPP PDIP, Prananda Prabowo---yang notabene putra dari Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri. Apalagi, Bali menjadi percontohan di tingkat nasional.
“Maka, dalam pelatihan ini, jangan ada yang setengah-setengah. Jangan ada yang pulang selama pelatihan. Kalau tiga hari, ya harus tiga hari. Kalian harus tertib, ya serius," tegas Koster.
Koster juga meminta para kader PDIP di Bali supaya disiplin dan patuh dengan instruksi partai. Apalagi, PDIP Bali sudah dijadikan contoh atau pioneer oleh DPP PDIP dalam penerapan Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana).
"Kalau sudah menjadi contoh, ya harus jadi yang terbaik. Maka, disiplin dan patuhlah dengan perintah dan instruksi partai. Belajar dan belajar, jangan sudah bodoh. Pola di partai ini saya terapkan juga di pemerintahan Provinsi Bali. Saya keras, tetapi itu demi kemajuan," terang mantan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali tiga kali periode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2018) ini.
Dalam kesempatan itu, Koster memuji kinerja Tim Medsos DPP PDIP yang cepat, rapi, dan disiplin. Kader di Bali diingatkan harus belajar dari Tim Medsos di DPP PDIP. "Mohon izin dari DPP, nanti ajari ini kawan-kawan di Bali. Kalau nggak serius, kebangetan. Saya sendiri menyempatkan hadir di sini (lokasi acara pelatihan aplikasi Medsoa, Red), walaupun banyak agenda. Itu karena saya serius," tandas Koster.
Koster juga memuji kegiatan pelatihan aplikasi Medsos di Inna The Grand Bali Beach Hotel, yang merupakan hotel bersejarah bagi PDIP. Dalam situasi pandemi Covid-19 di mana pariwisata Bali sedang anjlok, kegiatan ini akan sangat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Kita sudah lama tidak gelar acara di Hotel Bali Beach ini. Sudah setahun lebih. Jadi, acara hari ini lumayanlah bisa digelar di hotel dan bisa membantu ekonomi masyarakat," katanya.
Pelatihan Aplikasi Sosial Media dan Teknologi Informasi PDIP atau yang sering disebut sebagai admin Medsos di Sanur, Jumat kemarin, diikuti para kader muda PDIP dari seluruh kabupaten/kota se-Bali. Kergiatan ini juga dihadiri para Ketua DPC PDIP dan Sekretaris DPC PDIP Kabupaten/Kota se-Bali.
Pelatihan Admin Medsos ini merupakan perintah langsung dari Wakil Ketua Bidang Ekonomi Kreatif DPP PDIP, Prananda Prabowo. Pelatihan ini digelar untuk memperkuat tim Medsos partai di udara. Ibaratnya dalam pertempuran, kekuatan udara (Medsos) menjadi sangat penting dakam Pemilu.
Menurut Koster, citra positif dan negatif parpol ditentukan dalam perang udara. Kekuatan partai atau figur seseorang bisa jatuh kalau tidak menguasai media sosial, karena serangan dan kampanye hitam. Nah, PDIP sudah siapkan pasukan penangkalnya. *nat
Komentar