Diah Srikandi Nahkodai Perempuan Parlemen Provinsi Bali
DENPASAR, NusaBali
Wakil Ketua Komisi III DPRD Bali dari Fraksi PDIP, Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri Suyasa menahkodai kepengurusan Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) Provinsi Bali periode 2020-2024.
Diah Werdhi dan pengurus KPP dilantik oleh Ketua Presidium KPP Pusat Diah Pitaloka dari Fraksi PDIP DPR RI di Wantilan Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Sabtu (29/5) siang. KPP adalah para perempuan parlemen di Provinsi Bali yang dibentuk melalui penunjukan pimpinan DPRD Bali. Kepengurusan KPP Provinsi Bali akan mengikuti masa jabatan Anggota DPRD Bali periode 2019-2024. Hanya saja pelantikan kepengurusan KPP Provinsi Bali yang mundur setahun, otomatis masa jabatannya hanya dari 2020-2024.
Dari data yang diperoleh NusaBali, pada Pileg 2014 jumlah anggota dewan perempuan di DPRD Bali sebanyak 5 orang (9,09 persen) dari 55 kursi DPRD Bali. Jumlah ini meningkat signifikan pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019. Pada pemilu 2019, dari 55 kursi yang ada, menempatkan 9 perempuan (16,36 persen) dari lintas partai duduk di DPRD Bali.
Mereka adalah I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedastraputri Suyasa (FPDIP), Gusti Ayu Aries Sujati (FPDIP), Ni Wayan Sari Galung (FPDIP), Ni Luh Yuniati (FPDIP), Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati (FPDIP), Ni Kadek Darmini (FPDIP), Ni Putu Yuli Artini (Fraksi Golkar), Utami Dwi Suryadi (Fraksi Demokrat), Grace Anastasia Wijaya (F Gabungan PSI-NasDem-Hanura). Dalam kepengurusan KPP Provinsi Bali, seluruh Srikandi DPRD Bali ini otomatis masuk struktur kepengurusan.
Hadir dalam pelantikan kemarin Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, perwakilan partai politik dan organisasi perempuan di Provinsi Bali. Acara pelantikan kemarin juga diisi dengan kegiatan sosial donor darah.
Diah Werdhi usai pelantikan pengurus KPP Bali kepada NusaBali mengatakan dirinya akan fokus untuk membentuk kepengurusan KPP di kabupaten/kota. "Setelah terbentuk kepengurusan di kabupaten/kota baru tancap gas untuk perjuangan dan pengabdian kepada masyarakat, terutama untuk penanganan persoalan-persoalan perempuan dan anak," ujar adik dari Anggota DPD RI dapil Bali Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna (AWK) ini.
Sementara untuk peran perempuan di parlemen, Diah Werdhi mengatakan akan terus memperkuat peran jajaran KPP di DPRD Bali dalam penentuan kebijakan strategis yang berpihak kepada persoalan perempuan. "Tidak ada pesta yang selesai. Jadi setelah dilantik kita langsung bergerak," ujar Diah Werdhi Srikandi.
Srikandi asal Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana ini membeber kehadiran atau keterwakilan perempuan di parlemen yang cukup signifikan akan membantu peningkatan peran untuk mensejahterakan masyarakat. Maka kata kunci perjuangan ke depan adalah berjuang menaikkan kuota 30 persen perempuan di parlemen, meningkatkan kualitas dan peran perempuan dalam segala bidang. "Dengan soliditas, kerja nyata, team work, network yang kuat kita bisa," ujar mantan Plt Ketua Komisi III DPRD Bali ini.
Dalam Pileg 2019 lalu, Diah Werdhi Srikandi selaku incumbent kembali lolos ke DPRD Bali dari PDIP Dapil Jembrana dengan perolehan 28.051 suara---tertinggi di antara caleg terpilih dari Dapil Jembrana). Sebelum terjun ke dunia politik, Diah Werdhi Srikandi pernah berkarier di Perbankan, bidang HRD, EO, entrepreneur, akademisi hingga jadi Rektor Universitas Mahendradatta Denpasar. Diah Werdhi Srikandi pernah sabet penghargaan MURI (Museum Rekor Indonesia) pada 2010 lalu, sebagai Doktor Perempuan Termuda saat usianya baru 27 tahun 8 bulan. Ketika itu, Diah Srikandi menamatkan S3 Program Doktoral Manajemen Pemerintahan di Universitas Satyagama Jakarta dan lulus dengan predikat Cumlaude. *nat
Dari data yang diperoleh NusaBali, pada Pileg 2014 jumlah anggota dewan perempuan di DPRD Bali sebanyak 5 orang (9,09 persen) dari 55 kursi DPRD Bali. Jumlah ini meningkat signifikan pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019. Pada pemilu 2019, dari 55 kursi yang ada, menempatkan 9 perempuan (16,36 persen) dari lintas partai duduk di DPRD Bali.
Mereka adalah I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedastraputri Suyasa (FPDIP), Gusti Ayu Aries Sujati (FPDIP), Ni Wayan Sari Galung (FPDIP), Ni Luh Yuniati (FPDIP), Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati (FPDIP), Ni Kadek Darmini (FPDIP), Ni Putu Yuli Artini (Fraksi Golkar), Utami Dwi Suryadi (Fraksi Demokrat), Grace Anastasia Wijaya (F Gabungan PSI-NasDem-Hanura). Dalam kepengurusan KPP Provinsi Bali, seluruh Srikandi DPRD Bali ini otomatis masuk struktur kepengurusan.
Hadir dalam pelantikan kemarin Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, perwakilan partai politik dan organisasi perempuan di Provinsi Bali. Acara pelantikan kemarin juga diisi dengan kegiatan sosial donor darah.
Diah Werdhi usai pelantikan pengurus KPP Bali kepada NusaBali mengatakan dirinya akan fokus untuk membentuk kepengurusan KPP di kabupaten/kota. "Setelah terbentuk kepengurusan di kabupaten/kota baru tancap gas untuk perjuangan dan pengabdian kepada masyarakat, terutama untuk penanganan persoalan-persoalan perempuan dan anak," ujar adik dari Anggota DPD RI dapil Bali Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna (AWK) ini.
Sementara untuk peran perempuan di parlemen, Diah Werdhi mengatakan akan terus memperkuat peran jajaran KPP di DPRD Bali dalam penentuan kebijakan strategis yang berpihak kepada persoalan perempuan. "Tidak ada pesta yang selesai. Jadi setelah dilantik kita langsung bergerak," ujar Diah Werdhi Srikandi.
Srikandi asal Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana ini membeber kehadiran atau keterwakilan perempuan di parlemen yang cukup signifikan akan membantu peningkatan peran untuk mensejahterakan masyarakat. Maka kata kunci perjuangan ke depan adalah berjuang menaikkan kuota 30 persen perempuan di parlemen, meningkatkan kualitas dan peran perempuan dalam segala bidang. "Dengan soliditas, kerja nyata, team work, network yang kuat kita bisa," ujar mantan Plt Ketua Komisi III DPRD Bali ini.
Dalam Pileg 2019 lalu, Diah Werdhi Srikandi selaku incumbent kembali lolos ke DPRD Bali dari PDIP Dapil Jembrana dengan perolehan 28.051 suara---tertinggi di antara caleg terpilih dari Dapil Jembrana). Sebelum terjun ke dunia politik, Diah Werdhi Srikandi pernah berkarier di Perbankan, bidang HRD, EO, entrepreneur, akademisi hingga jadi Rektor Universitas Mahendradatta Denpasar. Diah Werdhi Srikandi pernah sabet penghargaan MURI (Museum Rekor Indonesia) pada 2010 lalu, sebagai Doktor Perempuan Termuda saat usianya baru 27 tahun 8 bulan. Ketika itu, Diah Srikandi menamatkan S3 Program Doktoral Manajemen Pemerintahan di Universitas Satyagama Jakarta dan lulus dengan predikat Cumlaude. *nat
Komentar