Gelombang Tinggi, Satpolair Ingatkan Nelayan Waspada
TABANAN, NusaBali
Ancaman gelombang tinggi membuat Satuan Polisi Air (Satpolair) Polres Tabanan, meningkat patroli rutin di sepanjang pantai di Tabanan.
Aparat ini mengingatkan masyarakat, khususnya nelayan mewaspadai gelombang tinggi sejak Purnama, Rabu (27/5). Di Tabanan, gelombang laut mencapai ketinggian 1.5 meter Kepala Satpolairud Polres Tabanan Iptu I Wayan Putra Yadnya menyatakan patroli dilakukan guna mengingatkan masyarakat dan nelayan untuk waspada. Sebab saat ini gelombang tinggi masih terjadi di wilayah pantai selatan Tabanan. "Patroli ini menyasar seluruh pantai di Kabupaten Tabanan. Mulai dari Pantai Kedunggu, Kecamatan Kediri sampai Pantai Soka di Kecamatan Selemadeg Barat," tegasnya, Minggu (30/5).
Kata dia, selama ini pihaknya juga tetap berkoordinasi dengan pecalang laut di desa pesisir. Harapannya, para pecalang mengimbau warga terutama para nelayan agar tetap memperhatikan kondisi cuaca ketika hendak melaut. Karena belakangan ini dan kedepan akan terjadi gelombang tinggi dan angin kencang. Putra Yadnya juga mengingatkan agar masyarakat lebih waspada terutama warga di pesisir. ‘’Kami juga tetap berkoordinasi dengan pecalang laut di masing-masing desa untuk tetap mengawasi kondisi pantai,” kata mantan Kanit Reskrim Polsek Baturiti ini.
Dia menegaskan, ketinggian gelombang laut di Tabanan terpantau merata di sepanjang pesisir Tabanan. Gelombang di laut selatan ini terpantau sekitar 1,5 meter. "Tapi, ombaknya yang begitu kencang sudah terjadi sejak sehari sebelum Purnama kemarin. Air laut sampai 3 meter ke pesisir, artinya lebih meluber dari biasanya. Kalau sebelumnya tidak sampai seperti ini,” ungkapnya.
Menurutnya, di Tabanan, kondisi gelombang yang paling fatal adalah di Pantai Soka. Namun secara umum sepanjang pesisir Tabanan tetap harus diwaspadai karena cuaca atau gelombang tinggi makin tak menentu. "Intinya, mari waspada agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan,” imbaunya.
Sejumlah nelayan di Tabanan menduga, peralihan dari musim hujan ke kemarau harus diwaspadai, terutama oleh para nelayan di Bali, khususnya di Tabanan. Sebab pada musim peralihan ini akan terjadi gelombang tinggi, disusul angin kencang. Cuaca ini diperkirakan terjadi Mei - akhir Juni 2021. *des
1
Komentar