Sudah Simulasi, SMAN 1 Sukawati Siap Pembelajaran Tatap Muka Mulai Juli
GIANYAR, NusaBali.com – SMAN 1 Sukawati, Kabupaten Gianyar ancang-ancang sudah melakukan pembelajaran tatap muka per Juli 2021.
“Kami sudah melakukan simulasi pertemuan tatap muka, dari pengecekan suhu, pengaturan jarak parkir, dan alur khusus yang mengarahkan pada tempat cuci tangan yang tersedia di masing-masing ruangan, setelah itu baru siswa dapat masuk ke dalam ruangan,” ungkap Kepala SMAN 1 Sukawati, I Wayan Widia, 49, Senin (31/5/2021).
Kesiapan menggelar pembelajaran tagap muka juga sudah dikuatkan dengan vaksinasi tahap 2 kepada seluruh tenaga pengajar hingga pegawai sekolah.
“Hanya ada sembilan orang tenaga pengajar yang tidak divaksin karena penyakit bawaan, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan ada 1 orang yang sedang menyusui, jadi tenaga tersebut tidak divaksin sesuai anjuran yang ada, agar tidak menimbulkan efek yang berbahaya, dan kami tetap arahkan untuk melakukan prokes dengan ketat,” tutur kepala sekolah yang menjabat sejak 2020 ini.
Widia pun mengungkapkan bahwa nantinya 1 ruang kelas hanya berisikan 18 orang siswa dengan sistem shifting dengan kelas lainnya. “Nanti jika sudah mulai tatap muka, 1 ruangan hanya berisikan setengah dari jumlah siswa, dan siswa bergiliran, tidak semua kelas langsung bersamaan, kelas 10 terlebih dahulu, kemudian kelas 11 dan seterusnya,” ungkapnya.
Widia pun mengungkapkan, bahwa siswa SMAN 1 Sukawati sama sekali tidak kehilangan semangat untuk datang belajar kembali ke sekolah. “Syukurnya semangat dari para siswa disini sangat tinggi, mereka yang terus aktif menghubungi guru-guru menanyakan kapan mulai sekolah, bahkan kami yang kesulitan untuk membendung keinginan siswa untuk datang ke sekolah, demi mencegah terjadinya kerumunan,” ungkapnya.
Total siswa yang ada di SMAN 1 Sukawati yakni berjumlah 1. 298 siswa, dengan total 35 ruang kelas, lalu untuk tahun ajaran baru akan merekrut sebanyak 9 kelas siswa, yang terdiri dari 36 orang siswa per kelasnya. “Jumlah siswa sementara termasuk dengan kelas XII yang akan tamat itu berjumlah 1.298, mudah-mudahan tahun ajaran baru kami dapat mencapai target pengrekrutan dan dapat mengoptimalkan lab-lab yang ada,” kata Widia.
Sebelumnya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, menyatakan agar pihak sekolah tidak memaksa siswa hadir ke sekolah melakukan pertemuan tatap muka jika merasa belum siap. “Kembali lagi ke orangtua, karena izin dari orangtua yang menjadi patokan boleh tidaknya para siswa datang ke sekolah, lalu apabila nanti ada siswa yang belum diizinkan melakukan pertemuan tatap muka di sekolah, pihak sekolah tetap akan memberikan materi via daring,” kata Widia.
Widia pun menyatakan bahwa pihak sekolah selalu fokus untuk memberikan pelayanan yang merata ke seluruh siswa, karena sangat menjunjung tinggi nilai pelayanan dan selalu melakukan evaluasi agar pelayanan sekolah dapat terlaksana dengan optimal. “Kami akan berusaha meningkatkan terus kinerja kami, agar siswa merasa nyaman, tidak merasa khawatir, karena kami betul-betul memperhatikan kenyamanan serta keamanan siswa kami, dan kami sudah instalasi tempat cuci tangan di setiap ruang kelas, pengecekan suhu, dan selalu kami himbau untuk menjaga jarak,” ungkapnya.
Widia pun berharap agar nantinya apabila sudah saatnya untuk melakukan pertemuan tatap muka, para siswa dapat disiplin mentaati apa yang sudah diimbau, demi terciptanya kondisi belajar yang nyaman, aman, serta menyenangkan. “Harapannya agar nanti SMAN 1 Sukawati dapat melaksanakan tatap muka dengan lancar, lalu untuk perekrutan siswa baru kami berharap agar para orangtua calon siswa memaklumi keadaan kami di sini dengan keterbatasan ruang kelas dan hanya merekrut siswa sebanyak 9 kelas saja, kembali lagi tadi, kami ingin mengoptimalkan fungsi lab,” ujarnya.
Widia pun sempat mengungkapkan keinginannya untuk membuat kegiatan sosial dengan para alumnus SMAN 1 Sukawati yang berupa donor darah. “Saya sudah sempat bicarakan kepada Ketua Alumni SMAN 1 Sukawati, dan sedang dalam proses, karena menurut saya tidak ada salahnya mengadakan donor darah, karena itu akan sangat membantu apabila di kemudian hari terdapat keluarga kita yang membutuhkan darah, kegiatan ini juga mulia sekali,” harap Kepala Sekolah Widia. *rma
1
Komentar