Gianyar Harap Kecipratan Untung
Pegawai Pusat Work From Bali
GIANYAR, NusaBali
Saat berkunjung ke Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar, beberapa waktu lalu, Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, menyatakan pemerintah pusat sudah memulai kebijakan bekerja dari Bali.
Targetnya, 25 persen ASN sesuai bidang, berkegiatan di Bali. Dengan harapan, sistem ini dapat membangkitkan pariwisata dan menumbuhkan ekonomi kreatif di Bali. Kabupaten Gianyar sebagai salah satu wilayah terdampak pandemi, menaruh harapan besar dari kebijakan tersebut. Terlebih, sedikitnya 180 akomodasi wisata di Gianyar sudah mengantongi sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability) atau kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.
Kepala Dinas Pariwisata Gianyar Anak Agung Gede Putrawan mengatakan siap menyambut kehadiran Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Kementerian di pusat untuk Work From Bali atau bekerja dari Bali. "Kami sudah siap. Sebanyak 180 akomodasi wisata sudah mengantongi sertifikat CHSE," jelasnya, Selasa (1/6).
Dia berharap, Gianyar kecipratan untung dari kebijakan itu. Jika pun tidak menginap Gianyar, minimal tertarik berkunjung ke akomodasi wisata di Gianyar. "Mudah-mudahan akomodasi yang ada di Gianyar menjadi pilihan work from Bali," ujarnya.
Sebab, Gianyar yang bertumpu pada sektor pariwisata akan terbantu. Setidaknya hotel maupun tempat wisata di Gianyar memperoleh pengunjung. "Sehingga dapat membantu biaya operasional (akomodasi, Red)," ungkapnya.
Disamping itu, 180 akomodasi wisata, mulai dari hotel, restoran hingga tempat wisata di Gianyar sudah mengantongi sertifikat Cleanliness, Health, Safety dan Environment (CHSE) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Sertifikat itu sebagai jaminan kepada wisatawan dan masyarakat bahwa produk dan pelayanan yang diberikan sudah memenuhi protokol kesehatan. "180 ini terdiri dari 135 hotel bintang 3, 4, 5, dan hotel non bintang, 28 daya tarik wisata. Termasuk di dalamnya kebun binatang, museum, dan 17 restoran," ujar pejabat asal Desa Batuan, Kecamatan Sukawati ini.
Diakui, pihaknya telah meneri data 211 hotel, restoran maupun objek wisata yang masuk ke Dinas Pariwisata Gianyar. Hanya saja baru 180 yang sudah diverifikasi. Dengan sertifikat tersebut, dia memastikan jika hotel, restoran maupun daya tarik wisata itu siap menerima kunjungan wisatawan. Akomodasi ini wajib menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. *nvi
Komentar