Korban Kapal Selam Diaben Tahun 2023
AMLAPURA, NusaBali
Kepala Departemen Operasi (Kadepops) Kapten Laut I Gede Kartika yang gugur di Kapal Selam KRI Nanggala 402 rencananya diaben tahun 2023.
Pengabenan digelar saat ngaben massal di Desa Adat Lebu, Desa Lokasari, Kecamatan Sidemen, Karangasem. Ngaben massal digelar setiap 10 tahun sekali.
Paman Kapten Laut I Gede Kartika, I Wayan Darmanta, mengungkapkan rencana awal jika jenazah korban berhasil dievakuasi, akan digelar upacara militer di Desa Adat Lebu, Desa Lokasari, Kecamatan Sidemen. Selanjutnya dikubur. Sesuai keyakinan Desa Adat Lebu, krama yang ulah pati atau meninggal karena kena musibah tidak bisa serta merta langsung diaben. Mesti menunggu minimal tiga tahun. “Sesuai dresta di Desa Adat Lebu, meninggal ulah pati menunggu minimal tiga tahun baru bisa diupacarai, makanya diberlakukan ngaben massal,” ungkap Wayan Darmanta yang juga Bendesa Adat Lebu dan Bendesa Alitan MDA Kecamatan Sidemen, Selasa (1/6).
Hanya saja, ngaben massal yang diberlakukan selama ini setiap 10 tahun sekali, ternyata menunggu terlalu lama. Rencana dibuatkan pararem untuk mengubah agenda ngaben massal setiap 5 tahun sekali. “Saya sudah berkoordinasi dengan ayah almarhum di Desa Marisa, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Setuju upacara digelar di Bali,” katanya. Kapten Laut I Gede Kartika gugur saat latihan perang di perairan Bali Utara karena Kapal Selam KRI Nanggala 402 hilang kontak, Rabu (21/4). Kapal Selam KRI Nanggala 402 dinyatakan tenggelam dan seluruh awak kapal dinyatakan gugur, Minggu (25/4).
Kapten Laut I Gede Kartika lahir di daerah transmigrasi, di Desa/Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Orangtuanya, I Nengah Renes bersama Ni Wayan Sudarmi transmigrasi mandiri pada tahun 1988. Saat transmigrasi, Ni Wayan Sudarmi telah hamil tua. Setibanya di Desa/Kecamatan Marisa, Ni Wayan Sudarmi melahirkan anak pertama yang diberinama I Gede Kartika pada tahun 1988. *k16
1
Komentar