Lagi, Anjing Rabies Gigit 6 Warga di Batuagung
Enam korban terdiri dari 2 orang dewasa termasuk pemilik anjing, dan 4 anak-anak termasuk anak si pemilik anjing.
NEGARA, NusaBali
Kasus anjing rabies kembali ditemukan di Kabupaten Jembrana. Kasus anjing rabies yang juga tercatat sebagai kasus anjing rabies kedelapan pada 2021 ini, ditemukan di Banjar Sawe, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana. Sebelum diketahui positif rabies, anjing berumur 5 bulan tersebut sempat menggigit 6 orang yang merupakan anggota keluarga dan tetangga pemilik anjing.
Informasi di lapangan, kasus gigitan terhadap 6 korban itu terjadi pada Sabtu (22/5) hingga Kamis (27/5) lalu. Dari 6 korban tersebut, 2 di antaranya merupakan orang dewasa yang salah satunya adalah pemilik anjing, Ngurah Suartama, 39, dan tetangganya, Ni Nyoman Nardi, 55. Sedangkan 4 korban lainnya merupakan anak-anak yang di antaranya termasuk anak dari sang pemilik anjing dan anak tetangga sekitar.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana drh I Wayan Widarsa, saat melakukan respons emergency vaksin dan eliminasi selektif hewan penular rabies (HPR) di Banjar Sawe, Rabu (2/6), mengatakan, kasus gigitan anjing tersebut dilaporkan setelah anjing diketahui mati pada Kamis (27/5) sore. Setelah menerima laporan itu, petugas Keswan Kesmavet kabupaten bersama petugas Medik Veteriner Kecamatan Jembrana langsung mengambil sampel otak anjing tersebut. “Sampel kita kirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar pada 29 Mei. Selanjutnya pada 31 Mei malam, kami terima informasi hasilnya positif rabies,” ujar Widarsa.
Begitu menerima hasil pemeriksaan lab pada Senin (31/5) malam itu, sambung Widarsa, jajaran petugas Medik Veteriner kecamatan sudah langsung turun mengecek para korban gigitan anjing rabies tersebut. Selanjutnya dari tim Dinas Kesehatan Jembrana dipastikan telah memberikan suntikan vaksin anti rabies (VAR) kepada 6 korban.
“Para korban sudah diberikan VAR pertama. Nanti tinggal diberikan VAR kedua setelah satu minggu dari suntikan VAR pertama,” ucap Widarsa.
Setelah memastikan para korban sudah tertangani, tim Keswan turun melakukan respons emergency vaksin dan eliminasi selektif kasus rabies di Banjar Sawe, Rabu kemarin. Dari hasil respons kasus tersebut, dilakukan vaksinasi sebanyak 55 ekor anjing serta kucing. Sementara eliminasi selektif dilakukan terhadap 2 ekor anjing. Dua ekor anjing yang dieliminasi itu pun merupakan anjing yang diduga sempat kontak dengan anjing rabies sebelumnya, dan salah satunya akan dijadikan second sampel untuk dicek kembali ke BBVet Denpasar.
Menurut Widarsa, kasus anjing rabies di Banjar Sawe, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, ini merupakan kasus anjing rabies yang kedelapan pada tahun 2021 ini. Sebelumnya, ada 6 kasus anjing rabies yang ditemukan di wilayah Desa Melaya dan Desa Nusasari di Kecamatan Melaya. Kemudian 1 kasus lainnya, ditemukan di Desa Baluk, Kecamatan Negara. “Ini sudah kasus yang kedelapan. Mudah-mudahan saja ini yang terakhir,” tutur Widarsa. *ode
Kasus anjing rabies kembali ditemukan di Kabupaten Jembrana. Kasus anjing rabies yang juga tercatat sebagai kasus anjing rabies kedelapan pada 2021 ini, ditemukan di Banjar Sawe, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana. Sebelum diketahui positif rabies, anjing berumur 5 bulan tersebut sempat menggigit 6 orang yang merupakan anggota keluarga dan tetangga pemilik anjing.
Informasi di lapangan, kasus gigitan terhadap 6 korban itu terjadi pada Sabtu (22/5) hingga Kamis (27/5) lalu. Dari 6 korban tersebut, 2 di antaranya merupakan orang dewasa yang salah satunya adalah pemilik anjing, Ngurah Suartama, 39, dan tetangganya, Ni Nyoman Nardi, 55. Sedangkan 4 korban lainnya merupakan anak-anak yang di antaranya termasuk anak dari sang pemilik anjing dan anak tetangga sekitar.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana drh I Wayan Widarsa, saat melakukan respons emergency vaksin dan eliminasi selektif hewan penular rabies (HPR) di Banjar Sawe, Rabu (2/6), mengatakan, kasus gigitan anjing tersebut dilaporkan setelah anjing diketahui mati pada Kamis (27/5) sore. Setelah menerima laporan itu, petugas Keswan Kesmavet kabupaten bersama petugas Medik Veteriner Kecamatan Jembrana langsung mengambil sampel otak anjing tersebut. “Sampel kita kirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar pada 29 Mei. Selanjutnya pada 31 Mei malam, kami terima informasi hasilnya positif rabies,” ujar Widarsa.
Begitu menerima hasil pemeriksaan lab pada Senin (31/5) malam itu, sambung Widarsa, jajaran petugas Medik Veteriner kecamatan sudah langsung turun mengecek para korban gigitan anjing rabies tersebut. Selanjutnya dari tim Dinas Kesehatan Jembrana dipastikan telah memberikan suntikan vaksin anti rabies (VAR) kepada 6 korban.
“Para korban sudah diberikan VAR pertama. Nanti tinggal diberikan VAR kedua setelah satu minggu dari suntikan VAR pertama,” ucap Widarsa.
Setelah memastikan para korban sudah tertangani, tim Keswan turun melakukan respons emergency vaksin dan eliminasi selektif kasus rabies di Banjar Sawe, Rabu kemarin. Dari hasil respons kasus tersebut, dilakukan vaksinasi sebanyak 55 ekor anjing serta kucing. Sementara eliminasi selektif dilakukan terhadap 2 ekor anjing. Dua ekor anjing yang dieliminasi itu pun merupakan anjing yang diduga sempat kontak dengan anjing rabies sebelumnya, dan salah satunya akan dijadikan second sampel untuk dicek kembali ke BBVet Denpasar.
Menurut Widarsa, kasus anjing rabies di Banjar Sawe, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, ini merupakan kasus anjing rabies yang kedelapan pada tahun 2021 ini. Sebelumnya, ada 6 kasus anjing rabies yang ditemukan di wilayah Desa Melaya dan Desa Nusasari di Kecamatan Melaya. Kemudian 1 kasus lainnya, ditemukan di Desa Baluk, Kecamatan Negara. “Ini sudah kasus yang kedelapan. Mudah-mudahan saja ini yang terakhir,” tutur Widarsa. *ode
1
Komentar