Lapak di Pasar Mambal Terbakar
Untuk kali kedua Pasar Desa Adat Mambal di Kecamatan Abiansemal, Badung, terbakar, Minggu (18/12) malam.
MANGUPURA, NusaBali
Beruntung kejadian ini tidak sampai memakan korban jiwa, lantaran aktivitas pasar sedang tutup. Kendati begitu satu lapak ludes dilalap api.
Beruntung kobaran api tidak sampai membesar lantaran lebih dulu berhasil dijinakkan petugas pemadam kebakaran dengan dibantu masyarakat setempat. Sedikitnya dua mobil Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Badung dikerahkan untuk memadamkan api.
Peristiwa kebakaran ini terjadi sekitar pukul 23.55 Wita. Yang terbakar adalah lapak berupa meja yang berisi buah-buahan. Tak banyak yang tahu asal mula api muncul. Namun informasi yang berhasil dihimpun, ada kemungkinan akibat sambungan arus pendek/korsleting listrik atau karena dupa yang lupa dimatikan.
Camat Abiansemal Putu Ngurah Thomas Yuniarta, mengatakan, kebakaran yang terjadi cukup mengagetkan masyarakat setempat. Tetapi beruntung petugas pemadam kebakaran cepat turun ke lapangan untuk memadamkan api. “Kejadiannya tengah malam, pasar dalam kondisi tutup, jadi tidak ada yang tahu persis. Beruntung api tidak sampai membesar,” katanya, Senin (19/12).
Untuk penyebab kebakaran, hingga kini masih diselidiki aparat kepolisian. “Penyebab kebakaran belum tahu. Tiba-tiba saja ada api,” imbuhnya.
Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung AA Rai Adnyana, membenarkan terjadinya kebakaran di Pasar Mambal. Kata dia peristiwa ini sudah langsung bisa diatasi sehingga tidak sampai menimbulkan kerugian yang lebih besar. “Begitu kejadian (kebakaran) sudah langsung diatensi oleh tim dari TRC BPBD Badung, Rescue BPBD Badung, 2 unit Damkar Badung, dan masyarakat setempat,” jelasnya.
Mengenai penyebab pasti kebakaran, menurutnya masih didalami aparat kepolisian. “Tapi kalau informasi di lapangan ada menyebut karena dupa, ada juga karena korsleting listrik,” katanya. Akibat kejadian ini kerugian ditaksir mencapai Rp 5 juta.
Adnyana menyebut, kebakaran di Pasar Mambal juga pernah terjadi pada tahun 2014 lalu. Kebakaran kala itu cukup besar karena menghanguskan seluruh los dan kios-kios pedagang di pasar tersebut. “Kebakaran yang pertama itu saat Nyepi, waktu itu memang besar sekali kebakarannya. Tapi untuk sekarang kecil,” tandasnya. * asa
Beruntung kobaran api tidak sampai membesar lantaran lebih dulu berhasil dijinakkan petugas pemadam kebakaran dengan dibantu masyarakat setempat. Sedikitnya dua mobil Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Badung dikerahkan untuk memadamkan api.
Peristiwa kebakaran ini terjadi sekitar pukul 23.55 Wita. Yang terbakar adalah lapak berupa meja yang berisi buah-buahan. Tak banyak yang tahu asal mula api muncul. Namun informasi yang berhasil dihimpun, ada kemungkinan akibat sambungan arus pendek/korsleting listrik atau karena dupa yang lupa dimatikan.
Camat Abiansemal Putu Ngurah Thomas Yuniarta, mengatakan, kebakaran yang terjadi cukup mengagetkan masyarakat setempat. Tetapi beruntung petugas pemadam kebakaran cepat turun ke lapangan untuk memadamkan api. “Kejadiannya tengah malam, pasar dalam kondisi tutup, jadi tidak ada yang tahu persis. Beruntung api tidak sampai membesar,” katanya, Senin (19/12).
Untuk penyebab kebakaran, hingga kini masih diselidiki aparat kepolisian. “Penyebab kebakaran belum tahu. Tiba-tiba saja ada api,” imbuhnya.
Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung AA Rai Adnyana, membenarkan terjadinya kebakaran di Pasar Mambal. Kata dia peristiwa ini sudah langsung bisa diatasi sehingga tidak sampai menimbulkan kerugian yang lebih besar. “Begitu kejadian (kebakaran) sudah langsung diatensi oleh tim dari TRC BPBD Badung, Rescue BPBD Badung, 2 unit Damkar Badung, dan masyarakat setempat,” jelasnya.
Mengenai penyebab pasti kebakaran, menurutnya masih didalami aparat kepolisian. “Tapi kalau informasi di lapangan ada menyebut karena dupa, ada juga karena korsleting listrik,” katanya. Akibat kejadian ini kerugian ditaksir mencapai Rp 5 juta.
Adnyana menyebut, kebakaran di Pasar Mambal juga pernah terjadi pada tahun 2014 lalu. Kebakaran kala itu cukup besar karena menghanguskan seluruh los dan kios-kios pedagang di pasar tersebut. “Kebakaran yang pertama itu saat Nyepi, waktu itu memang besar sekali kebakarannya. Tapi untuk sekarang kecil,” tandasnya. * asa
1
Komentar