Berkerumun, Aparat Bubarkan Perayaan Kelulusan SMK
1.763 siswa/siswi kelas XII di 9 SMK Negeri/Swasta se-Jembrana yang sebelumnya mengikuti ujian tahun ini. Seluruh siswa/siswi dinyatakan lulus atau tingkat kelulusan 100 persen.
NEGARA, NusaBali
Sejumlah siswa SMK di Kabupaten Jembrana yang baru dinyatakan lulus, Kamis (6/3), menggelar aksi konvoi, lanjut berkumpul di sejumlah tempat umum. Aparat kepolisian mengkhawatiri kerumunan perayaan kelulusan itu menjadi media penularan pandemi Covid-19. Akibatnya, polisi terpaksa membubarkan mereka.
Sebelum dibubarkan, kumpulan siswa itu diingatkan tentang protokol kesehatan (prokes). Lanjut, para siswa yang berkerumun dan mencorat-coret seragam sekolahnya itu dibubarkan aparat. Pembubaran tersebut, dilaksanakan jajaran Polsek Pekutatan.
Terkait hari kelulusan SMK kemarin, jajaran Polsek Pekutatan sempat melaksanakan patroli ke SMKN 5 Negara dan sejumlah tempat umum ataupun tempat wisata di sekitar Kecamatan Pekutatan. Patroli dipimpin Kanit Intel Polsek Pekutatan Iptu Gusti Putu Suarka, pada pukul 09.00 Wita hingga pukul 11.00 Wita. Pihaknya menemukan puluhan siswa SMK yang berkumpul di dua lokasi.
“Tadi ada di dua lokasi. Yang pertama, di sekitar Lapangan Umum Pekutatan (Desa Pekutatan). Setelah itu, kami dengar informasi juga ada yang kumpul-kumpul di sekitar Bunut Bolong (Desa Manggissari, Kecamatan Pekutatan, Jembrana), kami langsung ke sana,” ujar Iptu Gusti Putu Suarka, seizin Kapolsek Pekutatan Kompol I Nyoman Susila, Kamis kemarin.
Menurut Iptu Suarka, dari hasil koordinasi ke sekolah, ujian ataupun pengumuman kelulusan SMK di masa pandemi Covid-19 ini dilaksanakan secara online. Begitu juga sudah ada imbuhan dalam pengumuman kelulusan, agar tidak melaksanakan perayaan secara berlebihan. “Dari sekolah sudah memperingatkan. Sebenarnya kalau ingin merayakan kelulusan, lebih baik melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat,” ujarnya.
Sebelum dibubarkan, sambung Iptu Suarka, para siswa/siswi itu diberi pemahaman tentang situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung ini. Meski kasus positif Covid-19 di Jembrana belakangan sudah menurun, diingatkan untuk tetap mencegah penyebaran Covid-19 dan saling melindungi dengan mematuhi prokes. Termasuk disampaikan pesan untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). “Setelah diberi pengarahan, kita minta mereka bubar untuk pulang ke rumah masing-masing. Saat itu juga mereka membubarkan diri,” ucapnya.
Kepala Satpol PP Jembrana I Made Leo Agus Jaya, dihubungai secara terpisah Kamis kemarin, mengaku sempat juga menggelar patroli terkait hari kelulusan SMK tersebut. Dari patroli ke sejumlah tempat umum di seputaran Kota Negara, sempat ditemukan beberapa siswa yang berkumpul di GOR Krisna Jvara, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana. Tetapi saat berusaha diberikan pengarahan, para siswa yang melihat kedatangan petugas langsung membubarkan diri. “Tadi mau diberi pengarahan, mereka sudah langsung bubar,” ucapnya.
Untuk diketahui, sesuai data Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Jembrana, ada 1.763 siswa/siswi kelas XII di 9 SMK Negeri/Swasta se-Jembrana yang sebelumnya mengikuti ujian tahun ini. Seluruh siswa/siswi dinyatakan lulus atau tingkat kelulusan 100 persen. Begitu juga tingkat kelulusan SMA se-Kabupaten Jembrana yang sudah diumumkan pada tanggal 3 Mei lalu, juga mencapai 100 persen. *ode
Sebelum dibubarkan, kumpulan siswa itu diingatkan tentang protokol kesehatan (prokes). Lanjut, para siswa yang berkerumun dan mencorat-coret seragam sekolahnya itu dibubarkan aparat. Pembubaran tersebut, dilaksanakan jajaran Polsek Pekutatan.
Terkait hari kelulusan SMK kemarin, jajaran Polsek Pekutatan sempat melaksanakan patroli ke SMKN 5 Negara dan sejumlah tempat umum ataupun tempat wisata di sekitar Kecamatan Pekutatan. Patroli dipimpin Kanit Intel Polsek Pekutatan Iptu Gusti Putu Suarka, pada pukul 09.00 Wita hingga pukul 11.00 Wita. Pihaknya menemukan puluhan siswa SMK yang berkumpul di dua lokasi.
“Tadi ada di dua lokasi. Yang pertama, di sekitar Lapangan Umum Pekutatan (Desa Pekutatan). Setelah itu, kami dengar informasi juga ada yang kumpul-kumpul di sekitar Bunut Bolong (Desa Manggissari, Kecamatan Pekutatan, Jembrana), kami langsung ke sana,” ujar Iptu Gusti Putu Suarka, seizin Kapolsek Pekutatan Kompol I Nyoman Susila, Kamis kemarin.
Menurut Iptu Suarka, dari hasil koordinasi ke sekolah, ujian ataupun pengumuman kelulusan SMK di masa pandemi Covid-19 ini dilaksanakan secara online. Begitu juga sudah ada imbuhan dalam pengumuman kelulusan, agar tidak melaksanakan perayaan secara berlebihan. “Dari sekolah sudah memperingatkan. Sebenarnya kalau ingin merayakan kelulusan, lebih baik melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat,” ujarnya.
Sebelum dibubarkan, sambung Iptu Suarka, para siswa/siswi itu diberi pemahaman tentang situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung ini. Meski kasus positif Covid-19 di Jembrana belakangan sudah menurun, diingatkan untuk tetap mencegah penyebaran Covid-19 dan saling melindungi dengan mematuhi prokes. Termasuk disampaikan pesan untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). “Setelah diberi pengarahan, kita minta mereka bubar untuk pulang ke rumah masing-masing. Saat itu juga mereka membubarkan diri,” ucapnya.
Kepala Satpol PP Jembrana I Made Leo Agus Jaya, dihubungai secara terpisah Kamis kemarin, mengaku sempat juga menggelar patroli terkait hari kelulusan SMK tersebut. Dari patroli ke sejumlah tempat umum di seputaran Kota Negara, sempat ditemukan beberapa siswa yang berkumpul di GOR Krisna Jvara, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana. Tetapi saat berusaha diberikan pengarahan, para siswa yang melihat kedatangan petugas langsung membubarkan diri. “Tadi mau diberi pengarahan, mereka sudah langsung bubar,” ucapnya.
Untuk diketahui, sesuai data Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Jembrana, ada 1.763 siswa/siswi kelas XII di 9 SMK Negeri/Swasta se-Jembrana yang sebelumnya mengikuti ujian tahun ini. Seluruh siswa/siswi dinyatakan lulus atau tingkat kelulusan 100 persen. Begitu juga tingkat kelulusan SMA se-Kabupaten Jembrana yang sudah diumumkan pada tanggal 3 Mei lalu, juga mencapai 100 persen. *ode
1
Komentar