Didatangi Tengah Malam, Tunggalan Sanggah Ditebas hingga Masuk RS
Usai tebas korban Made Sandra di rumahnya kawasaan Desa Sekumpul, Senin dinihari pukul 01.00 Wita, pelaku Gede Sumartawan langsung kabur ke rumah kerabatnya di Bangli
Kaget karena didatangi lewat tengah malam, Made Kersiah pun memanggil suaminya, korban Made Sandra yang rebahan di runag tamu. Merasa tidak ada masalah sebelumnya, korban Made Sandra lalu mempersilakan pelaku Sumartawan untuk masuk ke rumahnya. Karena hujan sangat deras, korban juga sempat mengajak pelaku untuk segera berteduh.
“Saat keduanya berteduh di depan pintu rumah, pelaku Sumartawan langsung menga-yunkan senjata badik (sabit ukuran besar) ke bahu kanan korban. Karena diserang tiba-tiba dari belakang, korban langsung tersungkur bersimbah darah,” papar Kapolsek Made Derawi.
Menyaksikan suaminya ditebas tanpa sebab, istri korban, Made Kersiah, pun kontan berteriak minta tolong kepada tetangganya. habis berteriak histeris, Kerisah malah jatuh pingsan karena tak tega melihat kondisi suaminya yang terluka dan terkapar bersimbah darah.
Beruntung, teriakan istri korban membuat para tetangga berdatangan ke rumahnya. Korban Made Sandra yang terluka selanjutnya dilarikan ke RSUD Buleleng di Singaraja, untuk mendapatkan pertolongan. Sedangkan istrinya yang jatuh pingsan, diberikan pertolongan pertama di TKP.
Sebaliknya, pelaku Gede Sumartawan langsung kabur begitu tetangga berdatangan pasca menebas kerabat tunggalan sanggahnya. Pelaku kabur dari lokasi TKP di rumah korban dengan meninggalkan barang bukti berupa sebilah badik yang tergeletak di lantai.
Kasi penebasan di rumah korban Made Sandra saat hujan lebat, Senin dinihari, kontan bikin heboh warga sebanjar. Kasus ini pun langsung dilaporkan ke Mapolsek Sawan. Tak lama berselang, tim kepolisian dari Polsek Sawan terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP, meminta keterangan saksi-saksi, dan mengamankan barang bukti. Habis itu, polisi memburu pelaku.
Menurut Kapolsek Made Derawi, pelaku Sumartawan sempat kabur ke rumah salah seorang kerabatnya yang berada di Kabupaten Bangli. Di rumah ini pula pelaku dijemput polisi, lalu dibawa ke Mapolsek Sawan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Hingga Senin sore, pelaku Sumartawan masih diinterogasi penyidik Polsek Sawan. Sayangnya, pelaku yang dalam kondisi ketakutan, belum mau menyebutkan alasan menebas korban Made Sandra, yang notabene masih kerabatnya. “Kami masih selidiki lebih lanjut kasus ini, sambil menunggu hasil visum dari dokter terkait luka yang diderita korban. Kami juga sudah memeriksa tiga saksi yang ada saat kejadian tersebut,” jelas Kapolsek Made Derawi.
Untuk sementara, pelaku Sumartawan masih diamankan di Mapolsek Sawan. Pelaku disangkakan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan. Namun, menurut Kapolsek Sawan, sangkaan pasal tersebut bisa berubah kapan saja, ketika nanti hasil visum luka korban dinyatakan tim dokter termasuk luka berat.
Sementara itu, korban Made Sandra hingga kemarin sore masih dirawat di Ruang Kamboja RSUD Buleleng. Berdasarkan keterangan tim medis, korban menderita luka tebasan di punggung kanan sepanjang 14 cm dengan kedalaman 5 cm.
Saat NusaBali berkunjung, korban Made Sandra tampak ditunggui sejumlah keluarganya. Namun, pria berusia 51 tahun ini belum bisa dimintai keterangan, karena kondisinya masih lemas. Sejumlah keluarganya yang menunggui di RSUD Buleleng juga masih bungkam terkait aksi penebasan ini. * k23
“Saat keduanya berteduh di depan pintu rumah, pelaku Sumartawan langsung menga-yunkan senjata badik (sabit ukuran besar) ke bahu kanan korban. Karena diserang tiba-tiba dari belakang, korban langsung tersungkur bersimbah darah,” papar Kapolsek Made Derawi.
Menyaksikan suaminya ditebas tanpa sebab, istri korban, Made Kersiah, pun kontan berteriak minta tolong kepada tetangganya. habis berteriak histeris, Kerisah malah jatuh pingsan karena tak tega melihat kondisi suaminya yang terluka dan terkapar bersimbah darah.
Beruntung, teriakan istri korban membuat para tetangga berdatangan ke rumahnya. Korban Made Sandra yang terluka selanjutnya dilarikan ke RSUD Buleleng di Singaraja, untuk mendapatkan pertolongan. Sedangkan istrinya yang jatuh pingsan, diberikan pertolongan pertama di TKP.
Sebaliknya, pelaku Gede Sumartawan langsung kabur begitu tetangga berdatangan pasca menebas kerabat tunggalan sanggahnya. Pelaku kabur dari lokasi TKP di rumah korban dengan meninggalkan barang bukti berupa sebilah badik yang tergeletak di lantai.
Kasi penebasan di rumah korban Made Sandra saat hujan lebat, Senin dinihari, kontan bikin heboh warga sebanjar. Kasus ini pun langsung dilaporkan ke Mapolsek Sawan. Tak lama berselang, tim kepolisian dari Polsek Sawan terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP, meminta keterangan saksi-saksi, dan mengamankan barang bukti. Habis itu, polisi memburu pelaku.
Menurut Kapolsek Made Derawi, pelaku Sumartawan sempat kabur ke rumah salah seorang kerabatnya yang berada di Kabupaten Bangli. Di rumah ini pula pelaku dijemput polisi, lalu dibawa ke Mapolsek Sawan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Hingga Senin sore, pelaku Sumartawan masih diinterogasi penyidik Polsek Sawan. Sayangnya, pelaku yang dalam kondisi ketakutan, belum mau menyebutkan alasan menebas korban Made Sandra, yang notabene masih kerabatnya. “Kami masih selidiki lebih lanjut kasus ini, sambil menunggu hasil visum dari dokter terkait luka yang diderita korban. Kami juga sudah memeriksa tiga saksi yang ada saat kejadian tersebut,” jelas Kapolsek Made Derawi.
Untuk sementara, pelaku Sumartawan masih diamankan di Mapolsek Sawan. Pelaku disangkakan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan. Namun, menurut Kapolsek Sawan, sangkaan pasal tersebut bisa berubah kapan saja, ketika nanti hasil visum luka korban dinyatakan tim dokter termasuk luka berat.
Sementara itu, korban Made Sandra hingga kemarin sore masih dirawat di Ruang Kamboja RSUD Buleleng. Berdasarkan keterangan tim medis, korban menderita luka tebasan di punggung kanan sepanjang 14 cm dengan kedalaman 5 cm.
Saat NusaBali berkunjung, korban Made Sandra tampak ditunggui sejumlah keluarganya. Namun, pria berusia 51 tahun ini belum bisa dimintai keterangan, karena kondisinya masih lemas. Sejumlah keluarganya yang menunggui di RSUD Buleleng juga masih bungkam terkait aksi penebasan ini. * k23
1
2
Komentar