Bentrok Sumba vs Jawa Dipastikan Hoax!!
Disebar via Whatsapp, Masyarakat Diminta Tak Terpancing
DENPASAR, NusaBali
Pengguna media sosial (medsos) dibuat gempar dengan postingan Hoax yang mengatakan terjadi bentrok antara warga Sumba, Nusa Tenggara Timur dengan warga Jawa di kawasan Jalan Raya Kargo, Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Jumat (4/6).
Dalam video berdurasi 23 detik yang menyebar mulai Jumat pagi melalui pesan Whatsapp ini juga memperlihatkan seorang pria kekar bertato terkena tebasan pedang di lengannya. Dalam video terdengar percakapan di grup bahwa Jalan Raya Kargo ditutup polisi karena terjadi ketegangan antara warga NTT dan warga Jawa.
"Selamat siang teman-teman bukit Sion. Diinfokan kepada teman-teman. Untuk hari ini jangan melintasi jalan kargo Denpasar. Karena skrang lagi ada kasus pembunuhan. Sumba vs Jawa. Umumnya dari NTT. Krna skrang situasi masih panas2. Trimakasih," demikian narasi bernada provokasi yang beredar diberbagai grup WhatsApp
Untuk memastikan kebenaran informasi itu, NusaBali langsung mencari informasi di kawasan Jalan Kargo. Sekitar lima warga yang ditanyakan terkait adanya bentrokan seperti yang beredar semuanya mengaku tidak tahu dan terkesan kebingungan.
"Tidak ada keributan di daerah sini pak. Saya dari pagi di sini tidak mendengar cerita ada keributan," ungkap salah seorang tukang parkir di seputaran Terminal Kargo. "Bentrokan antara siapa ya pak. Saya tidak mendengar ada bentrokan," tutur seorang pedagang buah menggunakan mobil di Jalan Raya Kargo.
Ketegangan mereda setelah pukul 12.00 Wita siang kemarin. Beredar rekaman suara mengatakan video yang beredar itu hoax. Seorang pria asal Sumba mengaku sebagai pentolan Ormas besar menegaskan video itu dipastikan hoax karena mereka sudah turun ke lokasi. "Jangan terpancing dan emosi. Jangan mau diadu domba kesukuan. Kalaupun itu benar serahkan kepada polisi," komentar salah seorang di salah satu grup WhatsApp warga NTT.
Salah seorang tokoh dari Sumba yang merupakan Ketua Keluarga Sumba Barat Daya, Gidion Ndapatadi dikonfimasi kemarin sore menegaskan informasi itu bohong. Dia mengaku setelah mendapat informasi melalui grup-grup WA tokoh-tokoh dari Sumba langsung mengecek ke kawasan Kargo. "Itu informasi hoax. Tadi sudah dilakukan pengecekan ke Kargo. Tidak ada kejadian itu. Selain itu tidak ada laporan dari warga Sumba di Bali yang terlibat bentrok," tutur Gidion.
Dikonfirmasi terpisah Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Mikael Hutabarat mengaku belum mengetahui sama sekali adanya bentrokan di Ubung Kaja itu. "Saya minta masyarakat untuk tenang. Jujur saya belum dapat informasi sama sekali," ungkap Kompol Hutabarat.
Senada disampaikan oleh Kasubbag Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi. Dia mengatakan belum bisa memastikan informasi itu hoax atau tidak. "Anggota kita sudah ada di lapangan. Sejauh ini belum ada laporan tentang bentrokan seperti yang beredar itu. Masyarakat harap tenang," tutur Iptu Ketut Sukadi. *pol
Komentar