Ekspor Bali ke 5 Negara Tujuan Anjlok
Dua komoditas mengalami kenaikan nilai ekspor yakni kayu dan barang dari kayu
DENPASAR,NusaBali
Eskpor Bali pada April lalu mengalami koreksi atau penurunan. Besaran penurunannya 6,74 persen dibanding Maret lalu. Nilai ekspor Bali pada April tercatat 44,39 juta dollar AS. Sedangkan pada bulan Maret nilai ekspor Bali mencapai 47,60 juta dollar AS.
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali(BPS Provinsi Bali) mencatat penurunan nilai ekspor Bali ditandai menyusul turunnya komoditas ekspor Bali ke negara- negara tujuan ekspor. Termasuk kelima besar negara tujuan ekspor Bali.
Lima negara besar tujuan ekspor Bali tersebut yakni Amerika Serikat dengan nilai ekspor 15,07 juta dollar. Mengalami penurunan 6,29 persen dibanding Maret. Yang kedua Australia. Nilai ekspor Bali ke negeri kanguru tersebut sebesar 3,84 juta dollar. Terjadi penurunan 16,53 persen. Tujuan ekspor Bali selanjutnya ke Tiongkok. Nilai ekspor Bali ke Tiongkok pada April lalu 2,85 juta dollar, minus 22,58 persen.
Demikian juga ekspor Bali ke Jepang, turun 21,92 persen dibanding dengan ekspor Bali pada bulan Maret. Nilai ekspor Bali ke Jepang pada April 2,21 juta dollar. Dan lima besar negara tujuan ekspor Bali adalah Prancis. Nilai ekspor Bali ke Prancis pada April 1,92 juta dollar, turun cukup dalam yakni 33 persen dibanding ekspor Bali pada Maret.
Australia, Tiongkok, Jepang dan Prancis. Ekspor Amerika Serikat turun 6,29 persen, ke Australia turun 3,84 persen, terus ke Tiongkok turun 2,21 persen dan ekspor Bali ke Prancis turun 33 persen.
“Jadi secara keseluruhan nilai ekspor Bali kelima besar negara tujuan ekpsor Bali pada bulan April mengalami penurunan,” jelas Kepala BPS Provinsi Bali Hanif Yahya, Jumat (4/6).
Menurut Hanif Yahya ada 5 besar komoditas yang mendominasi ekspor Bali pada April. Kelimanya adalah komoditas ikan dan udang, pakaian jadi bukan rajutan, perhiasan dan permata, komoditas kayu dan barang dari kayu dan kelima komoditas perabotan dan penerangan rumah. Dari kelima komoditas ekspor tersebut, 3 komoditas ekspor mengalami penurunan nilai ekspor dan 2 komoditas naik nilai ekspornya.
Yang mengalami penurunan, ekspor ikan dan udang senilai 12,96 juta dollar, turun 3,83 persen. Pakaian jadi bukan rajutan senilai 4,95 juta dollar atau turun 13,63 persen. Kemudian perhiasan dan pemata 4,56 juta dollar,turun 9,65 persen.
Sedang 2 komoditas yang mengalami kenaikan nilai ekspor adalah komoditas kayu dan barang dari kayu, dengan nilai ekspor 3,62 juta dollar, naik 3,89 persen dan komoditas perabotan dan penerangan rumah dengan nilai ekspor 3,33 juta dollar atau naik 26,48 persen.
Total nilai ekspor Bali Januari-April 2021 sebesar 167,02 juta dollar atau turun 0,49 dibanding periode sama, Januari-April 2020. Namun demikian dibanding April 2020 lalu, nilai ekspor Bali meningkat 68,47 persen.
Sejalan dengan ekspor, nilai impor Bali pada April juga turun. Dijelaskan Hanif Yahya, nilai impor Bali pada April 3,20 juta dollar. Sedang impor Bali pada Maret sebesar 5,29 juta dollar. “Ada penurunan 39,49 persen,” ujarnya. *K17.
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali(BPS Provinsi Bali) mencatat penurunan nilai ekspor Bali ditandai menyusul turunnya komoditas ekspor Bali ke negara- negara tujuan ekspor. Termasuk kelima besar negara tujuan ekspor Bali.
Lima negara besar tujuan ekspor Bali tersebut yakni Amerika Serikat dengan nilai ekspor 15,07 juta dollar. Mengalami penurunan 6,29 persen dibanding Maret. Yang kedua Australia. Nilai ekspor Bali ke negeri kanguru tersebut sebesar 3,84 juta dollar. Terjadi penurunan 16,53 persen. Tujuan ekspor Bali selanjutnya ke Tiongkok. Nilai ekspor Bali ke Tiongkok pada April lalu 2,85 juta dollar, minus 22,58 persen.
Demikian juga ekspor Bali ke Jepang, turun 21,92 persen dibanding dengan ekspor Bali pada bulan Maret. Nilai ekspor Bali ke Jepang pada April 2,21 juta dollar. Dan lima besar negara tujuan ekspor Bali adalah Prancis. Nilai ekspor Bali ke Prancis pada April 1,92 juta dollar, turun cukup dalam yakni 33 persen dibanding ekspor Bali pada Maret.
Australia, Tiongkok, Jepang dan Prancis. Ekspor Amerika Serikat turun 6,29 persen, ke Australia turun 3,84 persen, terus ke Tiongkok turun 2,21 persen dan ekspor Bali ke Prancis turun 33 persen.
“Jadi secara keseluruhan nilai ekspor Bali kelima besar negara tujuan ekpsor Bali pada bulan April mengalami penurunan,” jelas Kepala BPS Provinsi Bali Hanif Yahya, Jumat (4/6).
Menurut Hanif Yahya ada 5 besar komoditas yang mendominasi ekspor Bali pada April. Kelimanya adalah komoditas ikan dan udang, pakaian jadi bukan rajutan, perhiasan dan permata, komoditas kayu dan barang dari kayu dan kelima komoditas perabotan dan penerangan rumah. Dari kelima komoditas ekspor tersebut, 3 komoditas ekspor mengalami penurunan nilai ekspor dan 2 komoditas naik nilai ekspornya.
Yang mengalami penurunan, ekspor ikan dan udang senilai 12,96 juta dollar, turun 3,83 persen. Pakaian jadi bukan rajutan senilai 4,95 juta dollar atau turun 13,63 persen. Kemudian perhiasan dan pemata 4,56 juta dollar,turun 9,65 persen.
Sedang 2 komoditas yang mengalami kenaikan nilai ekspor adalah komoditas kayu dan barang dari kayu, dengan nilai ekspor 3,62 juta dollar, naik 3,89 persen dan komoditas perabotan dan penerangan rumah dengan nilai ekspor 3,33 juta dollar atau naik 26,48 persen.
Total nilai ekspor Bali Januari-April 2021 sebesar 167,02 juta dollar atau turun 0,49 dibanding periode sama, Januari-April 2020. Namun demikian dibanding April 2020 lalu, nilai ekspor Bali meningkat 68,47 persen.
Sejalan dengan ekspor, nilai impor Bali pada April juga turun. Dijelaskan Hanif Yahya, nilai impor Bali pada April 3,20 juta dollar. Sedang impor Bali pada Maret sebesar 5,29 juta dollar. “Ada penurunan 39,49 persen,” ujarnya. *K17.
1
Komentar