Ironis, Nelayan Jual Ikan, Tapi Konsumsi Ikan Rendah
Anggota DPR RI Kampanye Gemarikan di Jembrana
DENPASAR, NusaBali
Mantan anggota Komisi IV DPR RI Dapil Bali dari Fraksi Golkar yang kini pindah ke Komisi II membidangi pemerintahan, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra mengkampanyekan Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) di Kabupaten Jembrana, pada 4–5 Juni 2021.
Gus Adhi saat bertemu masyarakat Jembrana mengaku prihatin dengan kesadaran yang masih rendah konsumsi ikan. Padahal di Jembrana, hasil ikan nelayan setempat melimpah. Gus Adhi yang didampingi anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Jembrana Wayan Wirti, mengatakan saat ini tingkat konsumsi ikan di Jembrana baru mencapai 31,02 kilogram per kapita per tahun. Sementara angka konsumsi ikan di Provinsi Bali yang mencapai 38,83 kilogram per kapita per tahun. Angka konsumsi ikan di Jembrana juga kalah dengan rata-rata nasional yang mencapai 56,39 kilogram per kapita per tahun.
“Padahal kalau konsumsi ikan rendah ini berbahaya bagi kesehatan. Salah satu ancaman kesehatan kalau tingkat konsumsi ikan rendah adalah stunting dan gizi buruk. Lambat pertumbuhan ini akan berdampak kepada sumber daya manusia kita. Ini persoalan yang tidak main-main. Kelihatannya sepele,” kata politisi asal Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, ini.
Gus Adhi menyebutkan di Jembrana tangkapan ikan nelayan melimpah. Nelayan menjual tangkapannya, namun untuk dikonsumsi masih rendah. “Memprihatinkan kondisi ini, tangkapan melimpah, tapi konsumsinya tidak ada. Ikan dijual beralih ke makanan yang lain, padahal protein dan vitamin ikan jauh lebih tinggi dari makanan atau sumber protein lainnya,” ujar mantan Sekretaris DPD II Golkar Badung ini.
Gus Adhi tidak hanya memberikan dorongan dan kampanye. Dengan menggandeng Kementerian Perikanan dan Kelautan, Ketua Depidar SOKSI (Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) Provinsi Bali ini membagikan sebanyak 700 paket ikan untuk masyarakat. Paket ikan segar ini dibagikan di sejumlah titik di Jembrana. “Ini (bagi-bagi ikan segar) bukan gaya-gayaan. Kami safari keliling di Jembrana selama dua hari, kampanyekan bahwa makan ikan itu penting membangun kesehatan,” tutur Gus Adhi.
Selain kampanye dan mendorong konsumsi ikan, Gus Adhi berharap safari di Jembrana akan mendukung pemulihan ekonomi masyarakat, terutama para nelayan setempat. Karena ikan sebagai sumber alam lokal bisa terserap oleh masyarakat. “Karena di Jembrana produk olahan ikan itu banyak, dan kita promosikan. Sehingga produksi dan tangkapan nelayan juga akan terserap dan nelayan bisa mendapatkan dampak ekonominya,” imbuh Gus Adhi.
Gus Adhi pun mendorong pemerintah Jembrana memberikan edukasi lebih gencar soal manfaat makan ikan, karena potensi ikan di Jembrana sangat luar biasa. “Makan ikan itu bisa mencerdaskan, mencegah stroke, dan mencegah penuaan dini,” tandas Gus Adhi. *nat
“Padahal kalau konsumsi ikan rendah ini berbahaya bagi kesehatan. Salah satu ancaman kesehatan kalau tingkat konsumsi ikan rendah adalah stunting dan gizi buruk. Lambat pertumbuhan ini akan berdampak kepada sumber daya manusia kita. Ini persoalan yang tidak main-main. Kelihatannya sepele,” kata politisi asal Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, ini.
Gus Adhi menyebutkan di Jembrana tangkapan ikan nelayan melimpah. Nelayan menjual tangkapannya, namun untuk dikonsumsi masih rendah. “Memprihatinkan kondisi ini, tangkapan melimpah, tapi konsumsinya tidak ada. Ikan dijual beralih ke makanan yang lain, padahal protein dan vitamin ikan jauh lebih tinggi dari makanan atau sumber protein lainnya,” ujar mantan Sekretaris DPD II Golkar Badung ini.
Gus Adhi tidak hanya memberikan dorongan dan kampanye. Dengan menggandeng Kementerian Perikanan dan Kelautan, Ketua Depidar SOKSI (Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) Provinsi Bali ini membagikan sebanyak 700 paket ikan untuk masyarakat. Paket ikan segar ini dibagikan di sejumlah titik di Jembrana. “Ini (bagi-bagi ikan segar) bukan gaya-gayaan. Kami safari keliling di Jembrana selama dua hari, kampanyekan bahwa makan ikan itu penting membangun kesehatan,” tutur Gus Adhi.
Selain kampanye dan mendorong konsumsi ikan, Gus Adhi berharap safari di Jembrana akan mendukung pemulihan ekonomi masyarakat, terutama para nelayan setempat. Karena ikan sebagai sumber alam lokal bisa terserap oleh masyarakat. “Karena di Jembrana produk olahan ikan itu banyak, dan kita promosikan. Sehingga produksi dan tangkapan nelayan juga akan terserap dan nelayan bisa mendapatkan dampak ekonominya,” imbuh Gus Adhi.
Gus Adhi pun mendorong pemerintah Jembrana memberikan edukasi lebih gencar soal manfaat makan ikan, karena potensi ikan di Jembrana sangat luar biasa. “Makan ikan itu bisa mencerdaskan, mencegah stroke, dan mencegah penuaan dini,” tandas Gus Adhi. *nat
Komentar