nusabali

Senderan Jebol, Longsor Timbun Rumah di Lemukih

  • www.nusabali.com-senderan-jebol-longsor-timbun-rumah-di-lemukih

Selain longsor di Lemukih, terjadi longsor di dua titik jalur Singaraja-Denpasar. Sedangkan bencana banjir melanda tiga titik di Seririt dan Sukasada.

SINGARAJA, NusaBali

Sebuah senderan tegalan milik Made Gara, 60, warga Banjar Dinas Nangka, Desa Lemukih, Kecamatan Sawan Buleleng, Senin (19/12) malam, tiba-tiba ambruk. Senderan sepanjang 10 meter dan tinggi empat meter tersebut pun hampir menimbun rumah Ketut Suta, 73, yang ada di bawahnya.

Kejadian sekitar pukul 20.00 Wita tersebut diceritakan Suta bermula saat wilayah tersebut diguyur hujan lebat dari pagi hingga malam. Nah sekira pukul 20.00 Wita, ia yang saat itu ada di dalam rumah tiba-tiba mendengar suara gemuruh dari atas. “Begitu saya muka pintu, saya sudah gemetar, karena tanah longsoran sudah ada di depan rumah,” katanya.

Akibat kejadian tersebut ia pun mengaku sangat ketakutan, menyaksikan tanah-tanah yang ada di atas rumahnya kian berjatuhan ke halaman rumahnya. Kondisi kemudian diperparah dengan hujan deras yang masih mengguyur. Sehingga reruntuhan senderan tersebut seperi banjir bandang yang memenuhi rumah Suta.

Jebolnya senderan tersebut diperkirakan karena lahan tegalan yang baru-baru ini dirabas menjadi lahan kosong untuk tempat pendukung upacara ngaben, tidak mampu untuk menampung air hujan yang mengalir deras. Di samping itu tanah yang ada di ketinggian enam meter diatas rumah Suta, sanagt gembur, yang sangat rentan dengan potensi longsor.

Ia dan keluarga pun baru berani keluar setelah matahari terbit. Dan segera melaporkan kejadian tersebut ke aparat setempat. Hingga Selasa (20/12) siang kemarin, material senderan jebol belum dibersihkan sedikit pun. Suta memilih menunggu aparat desa yang berjanji akan bergotong royong membersihkan halaman rumahnya dari material longsoran.

Sementara itu, Kepala Desa Lemukih, Ketut Budiarta yang ditemui di kantornya mengaku sudah melakukan peninjauan langsung ke lokasi dan melaporkan peristiwa itu ke kecamatan. Rencananya Rabu (21/12) ini ia akan mengerahkan puluhan warganya yang tergabung dalam relawan desa tangguh bencana yang dibentuk beberapa tahun ini.

Sementara itu selain longsor di Lemukih, hujan deras pada Senin (19/12) malam kemarin juga mengakibatkan sejumlah bencana di daerah. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, I Made Subur mengatakan ada tiga titik banjir di wilayah Kelurahan Seririt dan Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt dan ruas jalan Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada Buleleng, yang diakibatkan karena saluran irigasi yang tidak beres, karena sedimentasi dan ruang sungai tidak mampu menampung air.

Selain itu di jalur utama Singaraja-Denpasar juga ada dua titik longsor hingga memakan badan jalan. Satu titik lainnya ada di Banjar Dinas Ideran, Desa Kayuputih, Kecamatan Banjar, di jalur Singaraja-Denpasar via Banyuatis yang juga menutup sebagian akses jalan. “Sudah kita bersihkan hari ini semuanya. Kita juga pasang sejumlah tanggul di titik longsor untuk mengantisipasi terjadi longsor susulan. Khusus masalah banjir, kita masih lakukan kajian,” kata Subur.

Pihaknya pun mengatakan di cuaca ekstrim saat ini, masyarakat agar terus waspada terhadap potensi bencana yang dapat terjadi kapan saja. *k23

Komentar