Ulat Bulu 'Serang' Pemukiman Warga
Serangan ulat bulu paling banyak di Lingkungan Tegal Permai, Kelurahan Kerobokan Kaja, Kuta Utara. Serangan ini terjadi sejak sekitar dua pekan lalu.
MANGUPURA, NusaBali
Warga di sekitaran Perumahan Dalung Permai, Kelurahan Kerobokan Kaja, Kecamatan Kuta Utara, resah akibat serangan hama ulat bulu sejak beberapa hari terakhir. Mengatasi wabah ulat bulu ini, warga meminta bantuan UPT Dinas Pertanian, Perkebunan, Kehutanan Kecamatan Kuta Utara untuk dilakukan pemusnahan.
Menurut warga setempat, merebaknya ulat bulu di lingkungan tempat tinggal mereka diketahui sejak dua pekan lalu. Awal mula kemunculan ulat bulu dianggap biasa oleh warga, namun belakangan jumlahnya semakin banyak dan merembet ke pemukiman. Serangan ulat bulu ini paling banyak di Lingkungan Tegal Permai. Nyoman Sugita selaku kepala lingkungan setempat mengatakan serangan ulat bulu hingga masuk ke rumah-rumah terjadi sejak Senin (19/12). Karena warga mulai resah, Sugita meminta aparat kelurahan mengambil tindakan. “Syukurlah hari ini (kemarin) dilakukan penyemprotan insektisida oleh petugas,” katanya, Selasa (20/12).
Agar jumlah ulat bulu tidak semakin bertambah, Sugita mengimbau kepada para pemilik lahan melapor ke pihak kepala lingkungan dan kelurahan. Dengan demikian bisa dilakukan tindakan penanganan. Sebab menurutnya ulat-ulat ini berkembangbiak di lahan-lahan kosong dan kotor.
“Hingga saat ini kami belum tahu siapa-siapa pemilik lahan kosong di sini. Untuk itu kami memohon para pemilik lahan kosong di lingkungan kami melapor ke kami. Ini juga agar kami lebih gampang membersihkan semak-semak di lahan kosong ini agar ulat bulu tersebut tidak berkembang lagi,” harapnya.
Sementara Lurah Kerobokan Kaja Made Adnyana mengaku terkejut dengan merebaknya hama ulat bulu di wilayahnya. Sebab selama ini belum pernah terjadi wabah ulat bulu. Untuk itu pihaknya meminta warga untuk menjaga kebersihan lingkungan masing-masing. Dikatakan serangan ulat bulu ini lantaran banyak lahan kosong ditumbuhi pohon jarak. “Di pohon jarak paling banyak, kalau pohon lain tidak ada,” ungkapnya.
Mengingat laporan terakhir yang diterima, serangan ulat bulu sudah masuk ke rumah-rumah, pihak kelurahan setempat kemarin langsung meminta UPT Dinas Pertanian, Perkebudan, dan Kehutanan Kecamatan Kuta Utara melakukan pemusnahan. “Kami harapkan penyemprotan ini membantu menanggulangi (ulat bulu), karena jumlahnya cukup banyak,” harap Adnyana sembari mengungkap penyemprotan insektisida dilakukan di empat titik.
Petugas UPT Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kecamatan Kuta Utara, siang kemarin bersama aparat Kelurahan Kerobokan Kaja dan Kepala Lingkungan Tegal Permai telah melakukan penyemprotan insektisida. Penyemprotan dilakukan agar ulat bulu tidak semakin merebak. Penyemprotan insektisida tidak saja di lahan kosong yang penuh pohon jarak, tapi juga di tembok-tembok rumah warga.
Kabarnya, serangan ulat bulu juga pernah terjadi di Desa Adat Dawas, Desa Tibubeneng, Kuta Utara. * asa
Menurut warga setempat, merebaknya ulat bulu di lingkungan tempat tinggal mereka diketahui sejak dua pekan lalu. Awal mula kemunculan ulat bulu dianggap biasa oleh warga, namun belakangan jumlahnya semakin banyak dan merembet ke pemukiman. Serangan ulat bulu ini paling banyak di Lingkungan Tegal Permai. Nyoman Sugita selaku kepala lingkungan setempat mengatakan serangan ulat bulu hingga masuk ke rumah-rumah terjadi sejak Senin (19/12). Karena warga mulai resah, Sugita meminta aparat kelurahan mengambil tindakan. “Syukurlah hari ini (kemarin) dilakukan penyemprotan insektisida oleh petugas,” katanya, Selasa (20/12).
Agar jumlah ulat bulu tidak semakin bertambah, Sugita mengimbau kepada para pemilik lahan melapor ke pihak kepala lingkungan dan kelurahan. Dengan demikian bisa dilakukan tindakan penanganan. Sebab menurutnya ulat-ulat ini berkembangbiak di lahan-lahan kosong dan kotor.
“Hingga saat ini kami belum tahu siapa-siapa pemilik lahan kosong di sini. Untuk itu kami memohon para pemilik lahan kosong di lingkungan kami melapor ke kami. Ini juga agar kami lebih gampang membersihkan semak-semak di lahan kosong ini agar ulat bulu tersebut tidak berkembang lagi,” harapnya.
Sementara Lurah Kerobokan Kaja Made Adnyana mengaku terkejut dengan merebaknya hama ulat bulu di wilayahnya. Sebab selama ini belum pernah terjadi wabah ulat bulu. Untuk itu pihaknya meminta warga untuk menjaga kebersihan lingkungan masing-masing. Dikatakan serangan ulat bulu ini lantaran banyak lahan kosong ditumbuhi pohon jarak. “Di pohon jarak paling banyak, kalau pohon lain tidak ada,” ungkapnya.
Mengingat laporan terakhir yang diterima, serangan ulat bulu sudah masuk ke rumah-rumah, pihak kelurahan setempat kemarin langsung meminta UPT Dinas Pertanian, Perkebudan, dan Kehutanan Kecamatan Kuta Utara melakukan pemusnahan. “Kami harapkan penyemprotan ini membantu menanggulangi (ulat bulu), karena jumlahnya cukup banyak,” harap Adnyana sembari mengungkap penyemprotan insektisida dilakukan di empat titik.
Petugas UPT Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kecamatan Kuta Utara, siang kemarin bersama aparat Kelurahan Kerobokan Kaja dan Kepala Lingkungan Tegal Permai telah melakukan penyemprotan insektisida. Penyemprotan dilakukan agar ulat bulu tidak semakin merebak. Penyemprotan insektisida tidak saja di lahan kosong yang penuh pohon jarak, tapi juga di tembok-tembok rumah warga.
Kabarnya, serangan ulat bulu juga pernah terjadi di Desa Adat Dawas, Desa Tibubeneng, Kuta Utara. * asa
1
Komentar