Hasil Panen Subak Jatiluwih Menurun
Terserang Hama Tikus dan Penggerek Batang
TABANAN, NusaBali
Subak Jatiluwih di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan, kini sedang musim panen.
Namun hasil produksi petani berupa padi Bali, pada musin panen ini menurun dibandingkan tahun lalu. Penurunan tersebut karena tanaman padi setempat terserang hama tikus dan penggerek batang.
Perbekel Desa Jatiluwih I Made Kartika mengatakan musim panen padi di Subak Jatiluwih sudah berlangsung sejak 2 minggu lalu. Hanya saja, hasilnya produksi padi Bali sekarang menurun karena sejumlah sawah terserang hama tikus dan penggerek batang. "Dibandingkan panen 6 bulan lalu hasilnya bagus. Namun hasil petani sekarang tidak sebagus sebelumnya," katanya, Minggu (6/6).
Menurutnya, musim panen raya sekarang di Subak Jatiluwih berlangsung antara awal Juni 2021mendatang. Kemudian awal Juli atau Agustus akan dimulai kembali dengan musim tanam. "Meskipun diganggu hama, petani masih mendapatkan padi, padi tidak sampai rusak parah," imbuh Kartika.
Untuk diketahui, luas Subak Jatiluwih saat ini 303 hektare. Jumlah ini tak seluruhnya bisa ditanami jenis padi Bali yang terkenal dengan Baas Barak (beras merah) Tabanan. Total lahan yang bisa ditanami padi hanya 227,41 hektare. Sisanya ada berupa tegalan, kandang sapi, dan terasering kering yang tidak bisa ditanam padi.
Pekaseh Subak Jatiluwih I Wayan Mustra,49, mengatakan anggota Subak Jatiluwih terdiri dari 545 anggota tersebar di tujuh tempek. Tempek tersebut adalah Tempek Uma Kayu, Tempek Gunung Sari, Tempek Telabah Gede, Tempek Besi Kalung, Tempek Kedamian, Tempek Uma Duwi, dan Tempek Kesambi.*des
1
Komentar