Mantan Pembalap Gantung Diri di Bengkel
Hasil olah TKP oleh Inavis Polresta Denpasar korban murni gantung diri. Hal itu karena tidak ada tanda-tanda kekerasan pad tubuh korban.
DENPASAR, NusaBali
Pemilik bengkel motor, Nyoman Hengky Suartana Wijaya, 40, ditemukan tewas gantung diri di bengkelnya di Bengkel Hengky Motor, Jalan Drupadi Nomor 99, Banjat Kedaton, Desa Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, Senin (7/6) pukul 11.45 Wita. Bos bengkel yang juga mantan pembalap era 90an ini ditemukan pertama kali oleh anaknya Putu Rama Joso Hengky Putra, 20, tergantung menggunakan kain selendang pada palang pintu kamar.
Salah seorang saksi bernama Akbar Anuraga di temui di lokasi kejadian kemarin siang mengatakan tidak mengetahui awal mula kejadiannya. Tiba-tiba dia mendengar suara teriakan minta tolong. Pada saat itu Akbar sedang tidur-tiduran di kamarnya.
Mendengar ada teriakan, Akbar keluar dari dalam ruko. Dia menemukan banyak orang. Diapun menuju ke kerumunan orang banyak itu. Ternyata tetangganya asal Buleleng, Singaraja yang baru buka bengkel seminggu tewas gantung diri.
Akbar mengaku kaget dengan kejadian itu. Sebab paginya dia melihat pintu (rolingdor) bengkel korban sudah buka setengah. Memang pagi kemarin Akbar tak sempat melihat Hengky beraktifitas. Beda dengan hari-hari sebelumnya. Setiap pagi pukul 05.00 Wita Henky sudah mulai mempersiapkan alat-alatnya.
Sepengetahuan Akbar, korban tinggal sendiri di bengkel itu. Korban diketahui dari Singaraja. Tapi saat kejadian kemarin Akbar dengar orang bilang dua orang anaknya dan istrinya datang. Mereka datang setengah jam setelah korban ditemukan menggantung.
"Biasanya tiap pagi saya beli rokok korban sudah ada. Tadi tumben tak kelihatan. Pintu roling door sudah dibuka setengah. Bapak itu kurang gaul dengan tetangga," tandas Akbar
Saat NusaBali sampai di lokasi TKP bengkel sudah ditutup dan tidak ada garis polisi. Terdapat satu unit motor parkir di depan dan plang papan nama dari bengkelnya. Sejumlah tetangga selain Akbar di sekitar lokasi enggan diwawancara. "Maaf pak saya tidak tahu masalahnya. Cerita kronologisnya saja saya tidak tahu," ungkap salah seorang tetangga korban di samping kirinya.
Sementara informasi dari sumber di lapangan menyebutkan awalnya anak korban Putu Rama mengecek korban ke bengkel. Setibanya di bengkel Putu Rama tidak melihat ayahnya. Setelah masuk ke dalam dia kaget bapaknya menggantung pada palang pintu sekat ke kamar. Diapun teriak minta tolong.
Korban dalam posisi tergantung, dengan selendang melilit di bagian leher berwana hitam menghadap ke arah timur. Korban menggunakan baju kaos warna putih dan celana pendek kain warna coklat muda. Tidak di temukan tanda kekerasan pada tubuh korban. Dari kemaluan korban mengeluarkan sperma dengan lidah menjulur keluar.
"Hasil olah TKP oleh Inavis Polresta Denpasar korban murni gantung diri. Hal itu karena tidak ada tanda-tanda kekerasan pad tubuh korban. Pukul 12.35 Wita jenazah korban dibawa ke RSUP Sanglah untuk proses lebih lanjut," ungkap sumber.
Beberapa saat setelah kabar meninggalnya korban tersiar luas banyak ucapan belasungkawa lewat media sosial. Dikatakan korban merupakan eks pembalap motor era tahun 2000-an. Salah seorang rekan korban yang juga merupakan pembalap motor Bali membenarkan korban merupakan pembalap.
"Benar beliau pembalap era tahun 90-an. Saya kenal beliau tapi tidak dekat. Hanya kenal sebagai senior. Saya dapat informasi korban meninggal lewat media sosial," ungkap pria yang enggan namanya dikorankan ini. *pol
Salah seorang saksi bernama Akbar Anuraga di temui di lokasi kejadian kemarin siang mengatakan tidak mengetahui awal mula kejadiannya. Tiba-tiba dia mendengar suara teriakan minta tolong. Pada saat itu Akbar sedang tidur-tiduran di kamarnya.
Mendengar ada teriakan, Akbar keluar dari dalam ruko. Dia menemukan banyak orang. Diapun menuju ke kerumunan orang banyak itu. Ternyata tetangganya asal Buleleng, Singaraja yang baru buka bengkel seminggu tewas gantung diri.
Akbar mengaku kaget dengan kejadian itu. Sebab paginya dia melihat pintu (rolingdor) bengkel korban sudah buka setengah. Memang pagi kemarin Akbar tak sempat melihat Hengky beraktifitas. Beda dengan hari-hari sebelumnya. Setiap pagi pukul 05.00 Wita Henky sudah mulai mempersiapkan alat-alatnya.
Sepengetahuan Akbar, korban tinggal sendiri di bengkel itu. Korban diketahui dari Singaraja. Tapi saat kejadian kemarin Akbar dengar orang bilang dua orang anaknya dan istrinya datang. Mereka datang setengah jam setelah korban ditemukan menggantung.
"Biasanya tiap pagi saya beli rokok korban sudah ada. Tadi tumben tak kelihatan. Pintu roling door sudah dibuka setengah. Bapak itu kurang gaul dengan tetangga," tandas Akbar
Saat NusaBali sampai di lokasi TKP bengkel sudah ditutup dan tidak ada garis polisi. Terdapat satu unit motor parkir di depan dan plang papan nama dari bengkelnya. Sejumlah tetangga selain Akbar di sekitar lokasi enggan diwawancara. "Maaf pak saya tidak tahu masalahnya. Cerita kronologisnya saja saya tidak tahu," ungkap salah seorang tetangga korban di samping kirinya.
Sementara informasi dari sumber di lapangan menyebutkan awalnya anak korban Putu Rama mengecek korban ke bengkel. Setibanya di bengkel Putu Rama tidak melihat ayahnya. Setelah masuk ke dalam dia kaget bapaknya menggantung pada palang pintu sekat ke kamar. Diapun teriak minta tolong.
Korban dalam posisi tergantung, dengan selendang melilit di bagian leher berwana hitam menghadap ke arah timur. Korban menggunakan baju kaos warna putih dan celana pendek kain warna coklat muda. Tidak di temukan tanda kekerasan pada tubuh korban. Dari kemaluan korban mengeluarkan sperma dengan lidah menjulur keluar.
"Hasil olah TKP oleh Inavis Polresta Denpasar korban murni gantung diri. Hal itu karena tidak ada tanda-tanda kekerasan pad tubuh korban. Pukul 12.35 Wita jenazah korban dibawa ke RSUP Sanglah untuk proses lebih lanjut," ungkap sumber.
Beberapa saat setelah kabar meninggalnya korban tersiar luas banyak ucapan belasungkawa lewat media sosial. Dikatakan korban merupakan eks pembalap motor era tahun 2000-an. Salah seorang rekan korban yang juga merupakan pembalap motor Bali membenarkan korban merupakan pembalap.
"Benar beliau pembalap era tahun 90-an. Saya kenal beliau tapi tidak dekat. Hanya kenal sebagai senior. Saya dapat informasi korban meninggal lewat media sosial," ungkap pria yang enggan namanya dikorankan ini. *pol
Komentar