Warga Perumahan Kampial Indah Sudah Beraktivitas Normal
Setelah Akses Jalan yang Ditembok Pemilik Lahan Dibongkar
MANGUPURA, NusaBali
Aktivitas warga di kawasan Perumahan Kampial Indah, Banjar/Lingkungan Ancak, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, kembali normal, Selasa (8/6).
Sebelumnya warga yang sempat kesulitan keluar masuk kompleks perumahan, lantaran akses jalan ditembok oleh pemilik lahan. Salah seorang warga bernama Alberto, 34, yang ditemui di lokasi mengaku tidak mengetahui pokok persoalan yang menyebabkan akses jalan menuju tempat tinggalnya ditutup. Menurutnya, penutupan satu-satunya akses keluar masuk warga itu sudah mulai terlihat sejak Jumat (4/6) malam. Sekitar pukul 22.00 Wita, jalan dipagari menggunakan bambu. Kemudian, pada Sabtu (5/6) pagi sekitar pukul 07.00 Wita, akses tersebut ditembok secara permanen menggunakan batu bata.
Menurutnya, saat penutupan itu, warga tidak bisa keluar, begitu juga sebaliknya warga yang baru pulang kerja tidak bisa masuk ke rumah mereka. “Ada yang nekat, pas mau kerja lewat jalan setapak kecil. Itu juga harus jalan kaki, tanpa kendaraan,” katanya.
Meski sempat ditutup, akses keluar masuk warga kini sudah kembali dibuka oleh pemilik lahan. Hal ini setelah adanya negosiasi yang difasilitasi oleh pihak terkait. Pembukaan akses jalan yang sebelumnya ditembuk dilakukan, Sabtu sore sekitar pukul 16.00 Wita atau sekitar 10 jam setelah ditembok. “Sekarang sudah normal,” kata Alberto.
Kepala Lingkungan Pande I Ketut Dendi, membenarkan adanya aksi penembokan akses di Perumahan Kampial Indah. Di perumahan itu terdapat 6 rumah, kos-kosan, kompleks bedeng dan 1 gudang yang diperkirakan dihuni oleh puluhan warga. Akibat adanya penembokan itu, warga sempat tidak bisa keluar-masuk. “Memang benar ada kejadian pemagaran dengan tembok itu. Namun, setelah dilakukan negosiasi, tembok itu sudah dibongkar lagi. Akses jalan sudah bisa dilalui oleh masyarakat,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta. Menurutnya, masalah itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Dia juga berharap ke depannya tidak ada kejadian serupa. “Kalau soal tembok sudah clear. Saat kejadian langsung diselesaikan oleh kaling (Kepala Lingkungan). Tentu saya berharap kejadian itu tidak terulang lagi,” harap Gede Arta. *dar
Komentar