Problema Klasik Hantui Bali United
Memang kondisi seperti itu sudah menjadi bahan evaluasi. Jadi tunggu saja pemain yang kami cari untuk menutup kelemahan tim. Semoga tim ini bisa jadi lebih baik dan berprestasi pada musim 2017.
MANGUPURA, NusaBali
Tombak tumpul dan tembok rapuh. Barangkali kata itulah yang pas untuk menggambarkan problem klasik Bali United menjelang kompetisi resmi 2017 bergulir.
Betapa tidak, setelah dua tahun terbentuk dan memasuki tahun ketiga, barisan tombak atau pemain lini depan masih belum memiliki pemain 'berkelas' dan tajam merobek jala lawan. Juga barisan ‘tembok’ lini belakang masih belum kokoh dan kuat menghadapi gempuran lawan.
Meski demikian, Bali United memiliki ball posession atau penguasaan bola cukup bagus dan dominan. Namun hasil akhirnya, krisis gol dan lebih banyak kebobolan terus menghantui skuat Serdadu Tridatu.
Pelatih kepala Bali United Indra Sjafri mengakui hal tersebut. "Memang kondisi seperti itu sudah menjadi bahan evaluasi. Jadi tunggu saja untuk pemain yang kami cari guna menutup kelemahan tim. Semoga tim ini bisa jadi lebih baik dan berprestasi pada musim 2017," ungkap Indra Sjafri, Rabu (21/12).
So, tidak heran berakhirnya TSC 2016, Bali United justru defisit gol. Lebih banyak kebobolan daripada gol yang diceploskan ke gawang lawan. Solusi yang paling krusial untuk barisan tembok, yakni mengincar kiper utama yang tangguh tidak muda dikoyak tim lawan, serta pemain belakang yang kuat dan kokoh.
Sementara lini tengah tidak ada masalah. Sebab, disana ada pemain berpengalaman Fadil Sausu dan Gede Sukadana. Jika keduanya dalam kondisi fit posisinya tidak tergantikan di tim. Belum lagi di topang penampilan mobil Syakir Sulaiman membuat lini tengah skuat Serdadu Tridatu tidak punya problem berarti.
Di satu sisi problem yang belum terpecahkan sampai saat ini, belum ada striker haus gol. Selama ini pencetak gol terbanyak di lini depan masih dipegang Made 'Binter' Wirahadi. Namun jumlah golnya tidak terlalu banyak. Nemanja Vidakovic, Miftahul Hamdi, Yabes Roni Malaifani hanya mampu penguasaan bola, dan golnya minim. Belum lagi striker asal Serbia Nemanja belum resmi dikontrak untuk kompetisi 2017.
Hanya saja, striker efektif Martinus Novianto mulai sembuh dari cedera, termasuk Nyoman Sukarja. Sukarja selama ini waktu jadi starter masih tumpul. Sedangkan Martinus sebelum cedera cukup efektif dalam memanfaatkan peluang menjadi gol. Ia kini mulai bisa bermain di kompetisi 2017.
"Nanti pasti ada, tunggu saja karena kami sedang berproses menuju itu. Mudah-mudahan Bali United bisa menjadi tim papan atas nantinya," ujar Indra Sjafri, yang enggan menyebut nama pemain yang diincarnya. dek
Betapa tidak, setelah dua tahun terbentuk dan memasuki tahun ketiga, barisan tombak atau pemain lini depan masih belum memiliki pemain 'berkelas' dan tajam merobek jala lawan. Juga barisan ‘tembok’ lini belakang masih belum kokoh dan kuat menghadapi gempuran lawan.
Meski demikian, Bali United memiliki ball posession atau penguasaan bola cukup bagus dan dominan. Namun hasil akhirnya, krisis gol dan lebih banyak kebobolan terus menghantui skuat Serdadu Tridatu.
Pelatih kepala Bali United Indra Sjafri mengakui hal tersebut. "Memang kondisi seperti itu sudah menjadi bahan evaluasi. Jadi tunggu saja untuk pemain yang kami cari guna menutup kelemahan tim. Semoga tim ini bisa jadi lebih baik dan berprestasi pada musim 2017," ungkap Indra Sjafri, Rabu (21/12).
So, tidak heran berakhirnya TSC 2016, Bali United justru defisit gol. Lebih banyak kebobolan daripada gol yang diceploskan ke gawang lawan. Solusi yang paling krusial untuk barisan tembok, yakni mengincar kiper utama yang tangguh tidak muda dikoyak tim lawan, serta pemain belakang yang kuat dan kokoh.
Sementara lini tengah tidak ada masalah. Sebab, disana ada pemain berpengalaman Fadil Sausu dan Gede Sukadana. Jika keduanya dalam kondisi fit posisinya tidak tergantikan di tim. Belum lagi di topang penampilan mobil Syakir Sulaiman membuat lini tengah skuat Serdadu Tridatu tidak punya problem berarti.
Di satu sisi problem yang belum terpecahkan sampai saat ini, belum ada striker haus gol. Selama ini pencetak gol terbanyak di lini depan masih dipegang Made 'Binter' Wirahadi. Namun jumlah golnya tidak terlalu banyak. Nemanja Vidakovic, Miftahul Hamdi, Yabes Roni Malaifani hanya mampu penguasaan bola, dan golnya minim. Belum lagi striker asal Serbia Nemanja belum resmi dikontrak untuk kompetisi 2017.
Hanya saja, striker efektif Martinus Novianto mulai sembuh dari cedera, termasuk Nyoman Sukarja. Sukarja selama ini waktu jadi starter masih tumpul. Sedangkan Martinus sebelum cedera cukup efektif dalam memanfaatkan peluang menjadi gol. Ia kini mulai bisa bermain di kompetisi 2017.
"Nanti pasti ada, tunggu saja karena kami sedang berproses menuju itu. Mudah-mudahan Bali United bisa menjadi tim papan atas nantinya," ujar Indra Sjafri, yang enggan menyebut nama pemain yang diincarnya. dek
Komentar