DLH Sudah Dipanggil Polres
GIANYAR, NusaBali
KEPALA Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar Ni Wayan Mirnawati mengakui, pihaknya telah dimintai keterangan terkait kasus pembuangan limbah medis oleh oknum tak dikenal di Kelurahan Bitera, Kecamatan Gianyar tersebut.
Pemanggilan itu membuktikan kasus ini tak hanya sarat mengandung pelanggaran hukum, namun juga telah menjadi perhatian banyak kalangan. Jelas dia, limbah medis merupakan salah satu persoalan persampahan yang harus ditangani secara serius. Karena limbah ini tak hanya merusak lingkungan, namun juga tergolong sampah infeksius (penular penyakit) kepada masyarakat. Oleh karena itu, dia menyambut positif langkah DPRD Gianyar untuk mengundang DLH dan pihak terkait untuk penanganan limbah medis ini. ‘’Tentu kami akan paparkan kondisi yang ada, baik terkait limbah medis di Bitera itu hingga penanganan limbah lain di Gianyar,’’ ujar Mirnawati, saat dikonfirmasi, Selasa (8/6) malam.
Dia mengakui, pascatemuan limbah medis yang dibuang oknum tak dikenal di Bitera, dirinya sudah turun ke lokasi, lanjut berkoordinasi dengan Lurah Bitera I Gede Bagiada. Dia menanyakan kronologi tentang warga menemukan limbah medis liar itu hingga bersosialisasi tentang penanganan sampah di kelurahan setempat. Terlebih sampah medis ini kategori sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun).
Terkait penyidikan kasus pembuangan limbah itu oleh aparat, sebut Mirtnawti, DLH Gianyar telah dimintai keterangan oleh jajaran Polres Gianyar. Hal sama juga berlaku untuk Dinas Kesehatan Gianyar. Dia menunjuk kepala seksi Penanganan B3 untuk memenuhi panggilan itu. Kepala seksi ini mumpuni untuk menjelaskan, meskipun DLH belum punya PPNS (penyidik pegawai negeri sipil) khuus B3. Pemanggilan ini untuk memastikan sampah yang ditemukan di Bitera itu benar-benar jenis sampah medis atau bukan, dan sejauh mana dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat.
‘’Menurut informasi yang kami dapat, kuat diduga, sampah medis ini dibuang oleh pihak yang menangani pasien home care (penanganan di rumah). Tapi, kami tetap tunggu langkah APH (aparat penegak hukum) untuk mengungkap kasus itu,’’ ujar kepala dinas asal Kelurahan Bitera, Kecamatan Gianyar ini.
Mirnawati mengakui, kasus temuan limbah medis yang mengebohkan masyarakat Kelurahan Bitera itu ada dampak positipnya. Antara lain, makin banyak warga yang datang ke DLH baik untuk konsultasi, sekaligus mohon rekomendasi tentang penyimpanan limbah B3. ‘’Ya, dampaknya warga yang bersentuhan langsung dengan sampah B3, semakin patuh tentang tata lingkungan yang bersih dan sehat,’’ jelas istri Guru Besar Unud, Prof Dr Drh I Ketut Puja MKes ini. *lsa
Komentar