Dilaporkan Hilang, Ditemukan Jadi Mayat di Dasar Tebing Sunset Point
Kematian Tragis Maria Goretti Putu Erayani Sri Rahayu, Ibu Dua Anak yang Tinggal Banjar Tegal Jaya, Dalung
Motor dan barang berharga lainnya milik korban ditemukan di pinggir tebing Sunset Point kawasan Banjar Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, kemarin siang
MANGUPURA, NusaBali
Tiga hari pasca menghilang dari rumahnya, Maria Goretti Putu Erayani Sri Rahayu, 29, ibu dua anak yang tinggal di Jalan Ketut Bal Nomor 12 Banjar Tegal Jaya, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung ditemukan tewas mengenaskan, Rabu (9/6) siang. Perempuan berusia 29 tahun ini ditemukan sudah jadi mayat di dasar tebing setinggi 150 meter kawasan Sunset Point, Banjar Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
Mayat korban Goretti Putu Erayani Sri Rahayu ditemukan tergeletak di dasar tebing oleh anggota Badan Penyelamatan Wisata Tirta (Balawista) Badung, Rabu siang sekitar pukul 11.00 Wita. Saat ditemukan di dasar tebing yang berjarak beberapa meter sebelah utara Restoran Sunset Point di Labuan Sait, korban hanya mengenakan celana dalam.
Setelah dicek pihak keluarga, dipastikan mayat perempuan ini merupakan Maria Goretti Putu Erayani Sri Rahayu, yang sebelumnya dilaporkan menghilang dari rumahnya di Banjar Tegal Jaya, Desa Dalung, Minggu (6/6) malam. Pasalnya, di atas tebing ditemukan SIM A atas nama Maria Goretti Putu Erayani Sri Rahayu.
Korban Maria Goretti sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya ke Polsek Kuta Utara dengan nomor Laporan Aduan/237/VI/2021/Reskrim, Selasa (8/6) siang pukul 11.00 Wita. Berdasarkan laporan tersebut, korban menghilang Minggu malam pukul 22.00 Wita.
Adalah ibu kandungnya sendiri, Ni Ketut Winduyati, 67, yang melaporkan hilangnya korban Maria Goretti ke Polsek Kuta Utara. Sesuai laporan ibunya, sejak meninggalkan rumah, korban tak kunjung pulang. Karena itu, hilangnya korban dilaporkan ke polisi, sehingga dilakukan upaya pencarian termasuk melibatkan petugas Balawista.
Pengawas Balawista Badung Sektor Selatan, Kecamatan Kuta Selatan, I Wayan Somer, mengungkapkan ditemukannya korban Maria Goretti, Rabu kemarin, berawal dari kecurigaan anggotanya yang sedang menjaga kawasan pantai. Kala itu, di atas tebing Sunset Point, Banjar Suluban, Desa Pecatu ditemukan barang-barang milik korban.
"Awalnya, anggota saya menemukan sepeda motor Honda Vario DK 4107 OL. Sekitar 20 meter arah utara motor itu, ditemukan jaket, HP, SIM A atas nama Maria Goretti Putu Erayani Sri Rahayu dan beberapa lembar uang," ungkap Wayan Somer saat dikonfirmasi NusaBali per telepon, Rabu siang.
Curiga dengan temuan barang-barang tanpa tuan di pinggir tebing setinggi 150 meter tersebut, sejumlah anggota Balawista coba turun. Ternyata benar, mereka menemukan sosok mayat perempuan yang hanya mengenakan celana dalam. Mayatnya tergeletak dalam posisi telungkup, di mana kedua kakinya mengalami luka parah. Korban diduga jatuh dari atas tebing.
Karena kondisi tebing yang tinggi, Tim Balawista kemudian mengevakuasi mayat korban lewat jalur laut menuju Pantai Dreamland, Desa Pecatu. "Ada 10 orang yang bantu angkat mayat korban. Mayatnya langsung dievakuasi ke RSUP Sanglah, Denpasar. Kita tidak mengetahui penyebab pasti kematian korban dan kenapa mayatnya berada di dasar tebing," tandas Wayan Somer.
Sementara, Kapolsek Kuta Utara, AKP Putu Diah Kurniawandari, mengaku menerima laporan SIM A milik korban ditemukan di atas tebing Sunset Point, Banjar Suluban, Desa Pecatu. Namun, mantan Kapolsek Mengwi ini belum bisa memastikan bahwa mayat yang ditemukan itu adalah perempuan yang sebelumnya dilaporkan hilang oleh ibunya di Polsek Kuta Utara. “Kami masih cek di lapangan," papar AKP Putu Diah Kurniawandari.
Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Rabu kemarin, kakak sepupu korban Maria Goretti Putu Erayani Sri Rahayu, yakni Fransiskus Wahyu Pamungkas, mengaku tidak mengetahui masalah awal dari peristiwa ini sampai adik sepupunya itu ditemukan tewas mengenaskan di dasar tebing. Menurut Wahyu Pamungkas, berdasarkan cerita yang didapatnya dari ibu korban, Ni Ketut Winduyati, terungkap adik se-pupunya itu meninggalkan rumah 6 Juni 2021 malam pukul 22.00 Wita.
"Saya tidak tahu masalahnya apa. Dia (korban Maria Goretti) memang adik sepupu saya. Tapi, kami tinggal beda rumah," ungkap Wahyu. Versi Wahyu, Maria Goretti berpulang buat selamanya meninggalkan dua orang anak dari hasil perkawinannya dengan Budi Hermawan. Anak sulungnya perempuan berumur 7 tahun, sementara yang bungsu laki-laki usia 2,5 tahun.
Suami korban, Budi Hermawan, saat ini sedang bekerja di kapal kargo keliling beberapa negara. Yang bersangkran baru dua pekan lalu berangkat. "Kedua anaknya yang masih kecil kini tinggal bersama nenek mereka,” tutur Wahyu. *pol
Mayat korban Goretti Putu Erayani Sri Rahayu ditemukan tergeletak di dasar tebing oleh anggota Badan Penyelamatan Wisata Tirta (Balawista) Badung, Rabu siang sekitar pukul 11.00 Wita. Saat ditemukan di dasar tebing yang berjarak beberapa meter sebelah utara Restoran Sunset Point di Labuan Sait, korban hanya mengenakan celana dalam.
Setelah dicek pihak keluarga, dipastikan mayat perempuan ini merupakan Maria Goretti Putu Erayani Sri Rahayu, yang sebelumnya dilaporkan menghilang dari rumahnya di Banjar Tegal Jaya, Desa Dalung, Minggu (6/6) malam. Pasalnya, di atas tebing ditemukan SIM A atas nama Maria Goretti Putu Erayani Sri Rahayu.
Korban Maria Goretti sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya ke Polsek Kuta Utara dengan nomor Laporan Aduan/237/VI/2021/Reskrim, Selasa (8/6) siang pukul 11.00 Wita. Berdasarkan laporan tersebut, korban menghilang Minggu malam pukul 22.00 Wita.
Adalah ibu kandungnya sendiri, Ni Ketut Winduyati, 67, yang melaporkan hilangnya korban Maria Goretti ke Polsek Kuta Utara. Sesuai laporan ibunya, sejak meninggalkan rumah, korban tak kunjung pulang. Karena itu, hilangnya korban dilaporkan ke polisi, sehingga dilakukan upaya pencarian termasuk melibatkan petugas Balawista.
Pengawas Balawista Badung Sektor Selatan, Kecamatan Kuta Selatan, I Wayan Somer, mengungkapkan ditemukannya korban Maria Goretti, Rabu kemarin, berawal dari kecurigaan anggotanya yang sedang menjaga kawasan pantai. Kala itu, di atas tebing Sunset Point, Banjar Suluban, Desa Pecatu ditemukan barang-barang milik korban.
"Awalnya, anggota saya menemukan sepeda motor Honda Vario DK 4107 OL. Sekitar 20 meter arah utara motor itu, ditemukan jaket, HP, SIM A atas nama Maria Goretti Putu Erayani Sri Rahayu dan beberapa lembar uang," ungkap Wayan Somer saat dikonfirmasi NusaBali per telepon, Rabu siang.
Curiga dengan temuan barang-barang tanpa tuan di pinggir tebing setinggi 150 meter tersebut, sejumlah anggota Balawista coba turun. Ternyata benar, mereka menemukan sosok mayat perempuan yang hanya mengenakan celana dalam. Mayatnya tergeletak dalam posisi telungkup, di mana kedua kakinya mengalami luka parah. Korban diduga jatuh dari atas tebing.
Karena kondisi tebing yang tinggi, Tim Balawista kemudian mengevakuasi mayat korban lewat jalur laut menuju Pantai Dreamland, Desa Pecatu. "Ada 10 orang yang bantu angkat mayat korban. Mayatnya langsung dievakuasi ke RSUP Sanglah, Denpasar. Kita tidak mengetahui penyebab pasti kematian korban dan kenapa mayatnya berada di dasar tebing," tandas Wayan Somer.
Sementara, Kapolsek Kuta Utara, AKP Putu Diah Kurniawandari, mengaku menerima laporan SIM A milik korban ditemukan di atas tebing Sunset Point, Banjar Suluban, Desa Pecatu. Namun, mantan Kapolsek Mengwi ini belum bisa memastikan bahwa mayat yang ditemukan itu adalah perempuan yang sebelumnya dilaporkan hilang oleh ibunya di Polsek Kuta Utara. “Kami masih cek di lapangan," papar AKP Putu Diah Kurniawandari.
Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Rabu kemarin, kakak sepupu korban Maria Goretti Putu Erayani Sri Rahayu, yakni Fransiskus Wahyu Pamungkas, mengaku tidak mengetahui masalah awal dari peristiwa ini sampai adik sepupunya itu ditemukan tewas mengenaskan di dasar tebing. Menurut Wahyu Pamungkas, berdasarkan cerita yang didapatnya dari ibu korban, Ni Ketut Winduyati, terungkap adik se-pupunya itu meninggalkan rumah 6 Juni 2021 malam pukul 22.00 Wita.
"Saya tidak tahu masalahnya apa. Dia (korban Maria Goretti) memang adik sepupu saya. Tapi, kami tinggal beda rumah," ungkap Wahyu. Versi Wahyu, Maria Goretti berpulang buat selamanya meninggalkan dua orang anak dari hasil perkawinannya dengan Budi Hermawan. Anak sulungnya perempuan berumur 7 tahun, sementara yang bungsu laki-laki usia 2,5 tahun.
Suami korban, Budi Hermawan, saat ini sedang bekerja di kapal kargo keliling beberapa negara. Yang bersangkran baru dua pekan lalu berangkat. "Kedua anaknya yang masih kecil kini tinggal bersama nenek mereka,” tutur Wahyu. *pol
Komentar