Makin Banyak Laptop Hilang
Disdikpora Badung Minta Sekolah Perketat Pengelolaan
Berdasarkan catatan Disdikpora Badung, sudah sebanyak 71 laptop yang dilaporkan hilang dari 27.213 laptop yang telah dibagikan ke sekolah.
MANGUPURA, NusaBali
Untuk kesekian kalinya laptop sekolah di Badung hilang. Terbaru, SDN 4 Sulangai, Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Badung, dibobol maling sebanyak dua kali, yakni pada 15 Mei 2021 dan 27 Mei 2021. Akibatnya laptop yang disimpan di sekolah raib digondol maling.
Berdasarkan catatan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung, sudah ada sebanyak 71 laptop yang dilaporkan hilang dari 27.213 laptop yang diberikan ke sekolah. “Dari laporan yang kami terima sudah 71 laptop yang hilang. Untuk kami meminta pihak sekolah menjaga dengan baik laptop yang diberikan. Mengingat pencurian laptop marak terjadi di Badung khususnya di wilayah Badung Utara,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Disdikpora Badung Made Mandi, Rabu (9/6).
Mandi mengatakan, laptop yang dimiliki sekolah harus dijaga dengan baik, karena sangat bermanfaat sebagai sarana penunjang dalam proses belajar mengajar. Apalagi saat pembelajaran daring seperti sekarang. “Jadi pengelolaan laptop perlu dilakukan dengan ketat. Jangan sampai sekolah tidak punya data terkait laptop itu,” kata Mandi.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Gedung dan Sarana Disdikpora Badung Putu Roby Widya Harsana, juga membenarkan sudah ada puluhan laptop siswa yang dilaporkan hilang. Sesuai catatan Disdikpora Badung, ada sebanyak 71 laptop yang dilaporkan hilang dari 27.213 laptop yang diberikan ke sekolah. Semua laptop yang hilang itu pun ada di beberapa sekolah SD dan SMP yang ada di Badung. “Kalau dirinci, untuk laptop SD kelas 5 hilang 33 unit dari 21 sekolah. Begitu juga untuk SD kelas 6 hilang 36 unit dari 26 sekolah. Untuk SMP hilang 2 unit dari 2 sekolah,” jelasnya.
Berdasarkan sebaran, laptop paling banyak diberikan pada sekolah dasar, yakni sebanyak 17.936 unit untuk 249 sekolah yang ada di Badung. Sedangkan untuk SMP diberikan 9.277 laptop untuk 28 sekolah. “Paling banyak laporan yang hilang juga di SD. Karena SD banyak dan lokasinya ada di setiap desa,” kata Roby.
Masih menurut Roby, kehilangan laptop yang terjadi selama ini merupakan musibah, sehingga tidak bisa menyalahkan sekolah maupun siswa. Sejauh ini pun, lanjutnya, laptop yang hilang itu sudah dilaporkan ke pihak kepolisian. “Setiap kehilangan sudah dilaporkan. Polisi juga sudah melakukan penyidikan termasuk kepada guru dan yang lainnya,” katanya. Berkaca dari kasus kehilangan laptop tersebut, Roby menegaskan terus berkoordinasi dengan kepala sekolah, agar kasus laptop yang hilang tidak terulang lagi.
Di sisi lain, Disdikpora berencana akan menarik laptop dari sejumlah sekolah, untuk dibagian ke sekolah lain yang lebih membutuhkan. “Pembagian laptop kan bergantung jumlah siswa. Supaya tidak menumpuk di satu sekolah, kami akan tarik untuk diberikan pada sekolah yang kekurangan laptop,” kata Roby. *ind
Untuk kesekian kalinya laptop sekolah di Badung hilang. Terbaru, SDN 4 Sulangai, Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Badung, dibobol maling sebanyak dua kali, yakni pada 15 Mei 2021 dan 27 Mei 2021. Akibatnya laptop yang disimpan di sekolah raib digondol maling.
Berdasarkan catatan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung, sudah ada sebanyak 71 laptop yang dilaporkan hilang dari 27.213 laptop yang diberikan ke sekolah. “Dari laporan yang kami terima sudah 71 laptop yang hilang. Untuk kami meminta pihak sekolah menjaga dengan baik laptop yang diberikan. Mengingat pencurian laptop marak terjadi di Badung khususnya di wilayah Badung Utara,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Disdikpora Badung Made Mandi, Rabu (9/6).
Mandi mengatakan, laptop yang dimiliki sekolah harus dijaga dengan baik, karena sangat bermanfaat sebagai sarana penunjang dalam proses belajar mengajar. Apalagi saat pembelajaran daring seperti sekarang. “Jadi pengelolaan laptop perlu dilakukan dengan ketat. Jangan sampai sekolah tidak punya data terkait laptop itu,” kata Mandi.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Gedung dan Sarana Disdikpora Badung Putu Roby Widya Harsana, juga membenarkan sudah ada puluhan laptop siswa yang dilaporkan hilang. Sesuai catatan Disdikpora Badung, ada sebanyak 71 laptop yang dilaporkan hilang dari 27.213 laptop yang diberikan ke sekolah. Semua laptop yang hilang itu pun ada di beberapa sekolah SD dan SMP yang ada di Badung. “Kalau dirinci, untuk laptop SD kelas 5 hilang 33 unit dari 21 sekolah. Begitu juga untuk SD kelas 6 hilang 36 unit dari 26 sekolah. Untuk SMP hilang 2 unit dari 2 sekolah,” jelasnya.
Berdasarkan sebaran, laptop paling banyak diberikan pada sekolah dasar, yakni sebanyak 17.936 unit untuk 249 sekolah yang ada di Badung. Sedangkan untuk SMP diberikan 9.277 laptop untuk 28 sekolah. “Paling banyak laporan yang hilang juga di SD. Karena SD banyak dan lokasinya ada di setiap desa,” kata Roby.
Masih menurut Roby, kehilangan laptop yang terjadi selama ini merupakan musibah, sehingga tidak bisa menyalahkan sekolah maupun siswa. Sejauh ini pun, lanjutnya, laptop yang hilang itu sudah dilaporkan ke pihak kepolisian. “Setiap kehilangan sudah dilaporkan. Polisi juga sudah melakukan penyidikan termasuk kepada guru dan yang lainnya,” katanya. Berkaca dari kasus kehilangan laptop tersebut, Roby menegaskan terus berkoordinasi dengan kepala sekolah, agar kasus laptop yang hilang tidak terulang lagi.
Di sisi lain, Disdikpora berencana akan menarik laptop dari sejumlah sekolah, untuk dibagian ke sekolah lain yang lebih membutuhkan. “Pembagian laptop kan bergantung jumlah siswa. Supaya tidak menumpuk di satu sekolah, kami akan tarik untuk diberikan pada sekolah yang kekurangan laptop,” kata Roby. *ind
1
Komentar