Pekerja Bendungan Titab Tewas Tersambar Petir
Tiga orang pekerja Bendungan Titab yang ada di wilayah perbatasan enam desa di Kecamatan Seririt dan Busungbiu, tersambar petir, Selasa (20/12) malam sekitar pukul 18.30 Wita.
SINGARAJA, NusaBali
Namun dari tiga korban, hanya dua yang selamat, sedangkan satu orang meninggal dunia di tempat. Ketiganya yakni Wahid, 65, warga Desa Bedali, Kota Malang, Jawa Timur yang tewas di tempat, Tuwi Kusnadi, 41, Desa Singkarakan, Kecamatan Lawang, Malang, Jawa Timur dan Iwan, 33, warag Dusun Sari, Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt Buleleng.
Kejadian tersebut berawal saat hujan deras yang disertai kilat dan petir menyambar-nyambar di kawasan bendungan Titab. Saat itu ketiga buruh bangunan baru saja mengakhiri pekerjaan mereka membelah batu. Kapolsek Seririt, Kompol Anak Agung Wiranata dikonfirmasi terpisah Rabu (21/12) membenarkan kejadian tersebut.
Ia mengatakan bahwa awalnya peristiwa itu dipicu karena cuaca yang ekstrim. Saat tiba waktu selesai bekerja, tiga korban ini kembali ke tendanya masing-masing yang masih berada di areal bendungan Titab. Korban Wahid menempati tenda sendiri, sedangkan dua korban lainnya yakni Tuwi dan Iwan ada dalam satu tenda yang sama.
Begitu sampai di depan tenda, korban Wahid, tidak langsung masuk. Ia dilihat dua korban lainnya masih membersihkan kaki dengan air hujan yang mengucur di ujung-ujung tenda. Sedangkan dua korban lainnya sudah masuk dan duduk sembari melihat keluar memperhatikan korban Wahid.
Beberapa saat kemudian korban Tuwi dan Iwan melihat dengan jelas, gumpalan api yang berwarna biru terang menghampiri mereka, dan menyambar Wahid yang masih berdiri di luar tenda hingga terpental sejauh dua meter. Tuwi dan Iman yang juga sempat tersambar berhasil sadar beberap saat kemudian. “Dua korban yang selamat ini bahkan sempat menolong korban yang tewas,” ujar dia.
Wahid yang ditemukan dengan kulit melepuh, lalu dilarikan ke Puskesmas Busungbiu, namun karena sudah tidak sadarkan diri, korban Wahid akhirnya dirujuk ke rumah sakit Santhi Graha, Seririt. Namun ia pun tidak dapat tertolong dan dinyatakan tewas. Jenazah Wahid pun kemudian langsung dipulangkan pihak bendungan Titab malam itu juga ke Jawa Timur. Sedangkan dua orang korban lainnya juga sudah pulang ke rumah masing-masig karena masih mengalami trauma. *k23
Namun dari tiga korban, hanya dua yang selamat, sedangkan satu orang meninggal dunia di tempat. Ketiganya yakni Wahid, 65, warga Desa Bedali, Kota Malang, Jawa Timur yang tewas di tempat, Tuwi Kusnadi, 41, Desa Singkarakan, Kecamatan Lawang, Malang, Jawa Timur dan Iwan, 33, warag Dusun Sari, Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt Buleleng.
Kejadian tersebut berawal saat hujan deras yang disertai kilat dan petir menyambar-nyambar di kawasan bendungan Titab. Saat itu ketiga buruh bangunan baru saja mengakhiri pekerjaan mereka membelah batu. Kapolsek Seririt, Kompol Anak Agung Wiranata dikonfirmasi terpisah Rabu (21/12) membenarkan kejadian tersebut.
Ia mengatakan bahwa awalnya peristiwa itu dipicu karena cuaca yang ekstrim. Saat tiba waktu selesai bekerja, tiga korban ini kembali ke tendanya masing-masing yang masih berada di areal bendungan Titab. Korban Wahid menempati tenda sendiri, sedangkan dua korban lainnya yakni Tuwi dan Iwan ada dalam satu tenda yang sama.
Begitu sampai di depan tenda, korban Wahid, tidak langsung masuk. Ia dilihat dua korban lainnya masih membersihkan kaki dengan air hujan yang mengucur di ujung-ujung tenda. Sedangkan dua korban lainnya sudah masuk dan duduk sembari melihat keluar memperhatikan korban Wahid.
Beberapa saat kemudian korban Tuwi dan Iwan melihat dengan jelas, gumpalan api yang berwarna biru terang menghampiri mereka, dan menyambar Wahid yang masih berdiri di luar tenda hingga terpental sejauh dua meter. Tuwi dan Iman yang juga sempat tersambar berhasil sadar beberap saat kemudian. “Dua korban yang selamat ini bahkan sempat menolong korban yang tewas,” ujar dia.
Wahid yang ditemukan dengan kulit melepuh, lalu dilarikan ke Puskesmas Busungbiu, namun karena sudah tidak sadarkan diri, korban Wahid akhirnya dirujuk ke rumah sakit Santhi Graha, Seririt. Namun ia pun tidak dapat tertolong dan dinyatakan tewas. Jenazah Wahid pun kemudian langsung dipulangkan pihak bendungan Titab malam itu juga ke Jawa Timur. Sedangkan dua orang korban lainnya juga sudah pulang ke rumah masing-masig karena masih mengalami trauma. *k23
1
Komentar