AMDK Be Gianyar Terkendala Modal
GIANYAR, NusaBali
Produksi usaha AMDK (air minum dalam kemasan) Be Gianyar Water yang dikelola Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani (PAM TS) Gianyar (eks PDAM Gianyar), kini terkendala modal.
Namun Direktur Utama Perumda PAM TS Gianyar Made Sastra Kencana, yang bertanggungjawab atas usaha AMDK ini, tak menjelaskan berapa tambahan modal yang dibutuhkan tersebut. ‘’Memang belum optimal. Kapasitas produksi AMDK kendala permodalan," ungkap Sastra Kencana, didampingi Dirum PAM TS Nyoman Darmadiasa, dan Dirtek I Wayan Suastika, Rabu (9/6).
Kata Sastra Kencana, keterbatasan permodalan berdampak pada masih terbatasnya persediaan bahan baku. "Pengadaan bahan baku juga terbentur aturan," ucapnya.
Sastra Kencana mengklaim permintaan Be Gianyar Water makin meningkat. Kata dia, AMDK ini juga masih terkendala dengan lebel atau cap. "Ini masih dalam proses sehingga pesanan khusus cap belum bisa dilayani," jelasnya.
Terkait itu, Senin (7/6), Komisi III DPRD Gianyar memonitoring dan evaluasi usaha AMDK itu. Ketua Komisi III DPRD Gianyar Putu Gede Pebriantara mengatakan, dari hasil pantauan terungkap pabrik ini baru mempekerjakan 27 orang. Setelah ada pelatihan kerja, Juni 2021 bisa lebih optimal berproduksi dengan kapasitas produksi senilai Rp 341 juta lebih.
Pebri melihat di tengah pandemi Covid-19 dan kapasitas produksi yang masih rendah, Pemkab Gianyar wajib menambah modal unit usaha AMDK. ke depan. AMDK membutuhkan tambahan modal kerja sampai Rp 15 miliar. Jiku cukup modal, usaha AMDK ini bisa mendatangkan PAD untuk mensubsidi penggratisan pemakaian air minum di bawah 10 kubik. Ada sekitar 7.000 KK miskin pelanggan air minum PAM TS yang akan dibantu secara bertahap. Meski tanpa menunjukaan data, politisi asal Banjar Peninjoan, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati ini mengatakn permintaan AMDK Be Gianyar ini makin tinggi.*nvi
Komentar