Pedagang Pasar Senggol Subagan Pakrimik
Petugas pungut melakukan pungutan di pagi hari saat pedagang belum dapat jualan.
AMLAPURA, NusaBali
Para pedagang di Pasar Senggol Subagan, Jalan Gunung Agung Amlapura pakrimik. Pemicunya ada pungutan dengan nominal tidak sesuai yang tertera pada tiket retribusi. Isu lainnya, pedagang akan dipindah ke parkir Pasar Pagi Subagan. Kadis Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Karangaasem I Wayan Sutrisna membantah isu di Pasar Senggol Subagan itu.
Para pedagang di Pasar Senggol Subagan mengeluhkan petugas pungut hanya datang saat memungut saja tanpa ada komunikasi mengenai perkembangan pasar. Pedagang keluhkan tempat air sering kosong sehingga tidak bisa menerapkan protokol kesehatan. “Nominal pungutan tidak sesuai dengan yang tertera pada tiket retribusi. Pasar Senggol Subagan isunya akan dipindah,” ungkap salah seorang pedagang, Komang Takim, Kamis (10/6).
Menurut Komang Takim, petugas pungut dan kepala pasar mestinya bersinergi dengan para pedagang. Sehingga saat pedagang mengalami keluhan dengan cepat teratasi. Misalnya sambungan listrik putus, maka langsung bisa diatasi. “Sekarang ini, saya tidak tahu siapa petugas pungut dan siapa kepala pasar. Lagi pula memungutnya pagi-pagi, belum dapat jualan,” keluh Jro Sari.
Kadisperindag Karangasem I Wayan Sutrisna saat dikonfirmasi membantah rencana pemindahan pedagang di Pasar Senggol Subagan ke parkir Pasar Pagi Subagan. “Tidak ada rencana memindahkan pedagang, itu hanya isu,” tegas Wayan Sutrisna. Dia mengaku telah berkoordinasi dengan Kepala Bidang Usaha dan Perdagangan I Wayan Mangku agar turun ke bawah menemui para pedagang. Jumlah pedagang di Pasar Senggol Subagan 125 orang. Wayan Sutrisna berjanji menuntaskan keluhan para pedagang agar tidak terjadi mis komunikasi. Mengapresiasi masukan para pedagang untuk perbaikan ke depan. *k16
Para pedagang di Pasar Senggol Subagan mengeluhkan petugas pungut hanya datang saat memungut saja tanpa ada komunikasi mengenai perkembangan pasar. Pedagang keluhkan tempat air sering kosong sehingga tidak bisa menerapkan protokol kesehatan. “Nominal pungutan tidak sesuai dengan yang tertera pada tiket retribusi. Pasar Senggol Subagan isunya akan dipindah,” ungkap salah seorang pedagang, Komang Takim, Kamis (10/6).
Menurut Komang Takim, petugas pungut dan kepala pasar mestinya bersinergi dengan para pedagang. Sehingga saat pedagang mengalami keluhan dengan cepat teratasi. Misalnya sambungan listrik putus, maka langsung bisa diatasi. “Sekarang ini, saya tidak tahu siapa petugas pungut dan siapa kepala pasar. Lagi pula memungutnya pagi-pagi, belum dapat jualan,” keluh Jro Sari.
Kadisperindag Karangasem I Wayan Sutrisna saat dikonfirmasi membantah rencana pemindahan pedagang di Pasar Senggol Subagan ke parkir Pasar Pagi Subagan. “Tidak ada rencana memindahkan pedagang, itu hanya isu,” tegas Wayan Sutrisna. Dia mengaku telah berkoordinasi dengan Kepala Bidang Usaha dan Perdagangan I Wayan Mangku agar turun ke bawah menemui para pedagang. Jumlah pedagang di Pasar Senggol Subagan 125 orang. Wayan Sutrisna berjanji menuntaskan keluhan para pedagang agar tidak terjadi mis komunikasi. Mengapresiasi masukan para pedagang untuk perbaikan ke depan. *k16
1
Komentar