145 'Sellers' Ikuti B&B Travel Fair 2021
BADUNG, NusaBali
Sebanyak 145 sellers dari 14 provinsi di Indonesia berpartisipasi dalam ajang pertemuan bisnis ke bisnis pada industri pariwisata nasional dan internasional "Bali and Beyond Travel Fair 2021".
"Tahun ini BBTF mampu menarik lebih dari 145 sellers dari 14 provinsi di Indonesia termasuk Bali, Jakarta, Lampung, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara," ujar Ketua Komite BBTF 2021, I Ketut Ardana di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, seperti dilansir Antara, Jumat.
Ia mengatakan selain sellers, kegiatan yang diselenggarakan 10-11 Juni itu juga mampu menarik sebanyak 192 buyers terdaftar dari 20 negara, yang paling banyak berasal dari Indonesia, Inggris, Australia, Prancis, Amerika, dan Asia.
"BBTF tahun ini diselenggarakan secara daring dan luring dan ini pertama kali dilakukan oleh panitia menyesuaikan situasi pandemi COVID-19," katanya.
Ketut Ardana menjelaskan kegiatan BBTF 2021 mengambil tema “Exploring Sustainable & Wellness Tourism” atau "Menjelajahi Pariwisata Berkelanjutan dam Kebugaran" yang mencerminkan keterlibatan industri pariwisata Indonesia sebagai seller.
"Lewat tema ini kami membangkitkan ekonomi pariwisata dan promosi destinasi maupun produk wisata berkelanjutan terbaik dengan kearifan lokal Bali sebagai destinasi ramah lingkungan, kaya budaya dan tradisi," ungkapnya.
Ia menambahkan BBTF 2021 menargetkan angka transaksi sebesar Rp3,7 triliun. Pihaknya optimistis target tersebut dapat dicapai apabila melihat dari sisi seller, seperti operator tur yang potensial untuk mendatangkan wisatawan ke Bali.
"Kami targetkan Rp3,7 triliun tahun ini, itu juga menurun karena memang skala event kami perkecil juga, atau sepertiga dari target nilai transaksi 2019, yang potensi transaksinya mencapai Rp7,3 triliun," ujar Ketut Ardana.
Pada rangkaian kegiatan BBTF 2021, panitia juga menyelenggarakan kegiatan temu wicara dengan topik "Change, Development & Learning" yang membahas berbagai sudut pandang dan informasi lengkap berkaitan dengan regulasi pemerintah khususnya tentang rencana dan persiapan dibukanya Bali untuk wisatawan mancanegara (wisman) serta program nyata pemerintah dan pemangku kepentingan di bawah Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI). *
Ia mengatakan selain sellers, kegiatan yang diselenggarakan 10-11 Juni itu juga mampu menarik sebanyak 192 buyers terdaftar dari 20 negara, yang paling banyak berasal dari Indonesia, Inggris, Australia, Prancis, Amerika, dan Asia.
"BBTF tahun ini diselenggarakan secara daring dan luring dan ini pertama kali dilakukan oleh panitia menyesuaikan situasi pandemi COVID-19," katanya.
Ketut Ardana menjelaskan kegiatan BBTF 2021 mengambil tema “Exploring Sustainable & Wellness Tourism” atau "Menjelajahi Pariwisata Berkelanjutan dam Kebugaran" yang mencerminkan keterlibatan industri pariwisata Indonesia sebagai seller.
"Lewat tema ini kami membangkitkan ekonomi pariwisata dan promosi destinasi maupun produk wisata berkelanjutan terbaik dengan kearifan lokal Bali sebagai destinasi ramah lingkungan, kaya budaya dan tradisi," ungkapnya.
Ia menambahkan BBTF 2021 menargetkan angka transaksi sebesar Rp3,7 triliun. Pihaknya optimistis target tersebut dapat dicapai apabila melihat dari sisi seller, seperti operator tur yang potensial untuk mendatangkan wisatawan ke Bali.
"Kami targetkan Rp3,7 triliun tahun ini, itu juga menurun karena memang skala event kami perkecil juga, atau sepertiga dari target nilai transaksi 2019, yang potensi transaksinya mencapai Rp7,3 triliun," ujar Ketut Ardana.
Pada rangkaian kegiatan BBTF 2021, panitia juga menyelenggarakan kegiatan temu wicara dengan topik "Change, Development & Learning" yang membahas berbagai sudut pandang dan informasi lengkap berkaitan dengan regulasi pemerintah khususnya tentang rencana dan persiapan dibukanya Bali untuk wisatawan mancanegara (wisman) serta program nyata pemerintah dan pemangku kepentingan di bawah Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI). *
1
Komentar