UMKM Hortikultura Minta 'Pasar Murah' Dihidupkan
DENPASAR,NusaBali
Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berharap Pemerintah Provinsi/Pemprov Bali kembali ‘menghidupkan’ kebijakan event pemasaran produk UMKM lewat pameran atau pasar gotong royong.
Alasannya event tersebut dirasa cukup membantu promosi, pemasaran dan penjualan produk UMKM. Kegiatan tersebut diklaim mampu membangkitkan pelaku UMKM yang usahanya terpuruk akibat dirajam pandemi.
“Terus terang sebagai pelaku UMKM kami sangat mengharapkan lagi,” ujar I Made Sianta, seorang pelaku UMKM jenis hortikultura dari Pupuan, Tabanan. Sianta mengaku merasakan imbas dari pameran produk UMKM tersebut. “Seperti pekan lalu, kami rata-rata dapat jualan Rp 5 juta perhari,” ujarnya Jumat(11/6).
Dia menyebut kegiatan pameran ‘pasar murah’ yang difasilitasi Dinas Koperasi dan UKM bersama Grab, pekan lalu (Jumat, 4/6-Minggu 6/6) di depan Kantor Gubernur Bali. Pelaksanaan pasar murah tersebut merupakan yang pertama kali diikuti Sianta dan para pelaku UMKM lainnya, setelah tidak digelar menyusul pandemi Covid-19, Maret 2020.
Dia menunjuk event ‘pasar murah’ yang difasilitasi Dinas Koperasi dan UKM Bali bekerjasama Grab itu diikuti tidak kurang dari 30 pelaku UMKM.
Sianta mengklaim para pelaku UMKM yang ikut serta, menerapkan protokol kesehatan, karena memang sudah merupakan SOP untuk penanggulangan pandemi Covid-19.
Dikatakan sejak pandemi Covid-19, geliat UMKM seperti di produk hortkultura yang digeluti Sianta mengalami penurunan. Permintaan menyusut, karena pariwisata terpuruk. Demikian juga pemasaran lokal, juga berkurang. “Karena itulah pameran atau pasar murah, kami harap bisa dilaksanakan secara teratur kembali,” k17
1
Komentar