Masih 12 Napi yang Jalani Perawatan di RSUP Sanglah
Kasus 21 Napi Tenggak Minuman Campur Disinfektan
DENPASAR, NusaBali
Pasca 21 narapidana kasus narkoba di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Perempuan Kelas IIA Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung dilarikan ke rumah sakit setelah bertumbangan akibat tenggak minuman nutrisari bercampur disinfektan, kondisi sebagian dari mereka sudah mulai stabil dan dikembalikan ke LP.
Kemarin hanya tersisa 12 orang yang masih dalam perawatan di RSUP Sanglah. “Tadi sudah dipulangkan sebagian ke Lapas. Total yang masih dalam perawatan sebanyak 6 orang di IGD, 3 orang di Ruang MS, dan 3 orang di Ruang Lely,” kata Kasubbag Humas RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna saat dikonfirmasi, Sabtu (12/6) petang.
Untuk pasien yang di rumah sakit, kata Dewa Kresna, masih memerlukan perawatan lanjutan mengingat kondisinya yang masih belum pulih. “Pasien yang masih dirawat masih membutuhkan perbaikan kondisi, di bawah pengawasan dokter spesialis penyakit dalam sub divisi penyakit tropis dan nefrologi,” imbuh Dewa Kresna.
Sebelumnya, Kepala Instalasi IGD RSUP Sanglah, dr I Made Mulyawan, Jumat (11/6) menjelaskan, saat diterima pasien memiliki keluhan bervariasi mulai dari nyeri kepala pusing mual, sesak dan penglihatan kabur. Tim IGD RSUP Sanglah sudah memberikan pertolongan berupa resusitasi, stabilisasi, hingga cuci darah.
“Kami sudah melakukan pertolongan berupa resisutasi, stabilisasi, serta untuk kasus intoksikasi ini kami sampai melakukan cuci darah,” ungkapnya sembari menyebut pasien rata-rata umur 20-30 tahun.
Sedangkan hingga kemarin Polsek Kuta Utara masih mendalami kasus tersebut. Terungkap 21 napi itu minum nutrisari dicampur satu liter disinfektan yang digabung dari 3 (tiga) botol. Hingga, Sabtu kemarin Polsek Kuta Utara juga masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik (Labfor) terhadap minuman berisi cairan pembunuh virus itu.
Kanit Reskrim Polsek Kuta Utara, Iptu Made Purwantara dikonfirmasi, Sabtu kemarin mengatakan hasil Labfor dari cairan yang menewaskan 1 orang dan 20 orang lainnya kritis itu sangat penting untuk mengetahui apakah di dalam cairan yang mereka minum itu hanya ada minuman nutrisari dan disinfektan saja atau ada cairan dan bahan lainnya.
Keterangan yang berhasil dikumpulkan polisi ungkap Iptu Purwantara bahwa di setiap ruangan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Perempuan itu memang ada disinfektan. Ketersediaan cairan beralkohol itu sebagai bentuk kesiapan dari LP Perempuan dalam mengatasi penyebaran virus Covid-19.
Disinfektan yang digunakan untuk oplos minuman sari jeruk nutrisari itu kata Iptu Purwantara kurang lebih jumlahnya 1 liter. Namun Iptu Purwantara enggan menjelaskan secara detail bagaimana pengawasan terhadap benda-benda itu oleh petugas LP Perempuan Kelas IIA Kerobokan.
"Saya belum bisa komentar banyak. Kami terus berkoordinasi dengan pihak Lapas untuk melakukan penyelidikan. Kami masih menunggu hasil Labfor. Sehingga nanti bisa diketahui apakah minuman yang para korban minum ramai-ramai itu hanya dioplos disinfektan saja atau ada cairan lain," ungkap Iptu Purwantara.
Sementara pihak LP Perempuan, lanjut Iptu Purwantara melakukan penyelidikan bagaimana para korban yang merupakan warga binaan di sana bisa gelar pesta lepas dari pengawasan petugas. Nantinya data-data yang terkumpul akan dianalisa. Apakah ada kelalaian dari petugas Lapas atau tidak.
"Cairan disinfektan yang digunakan mengoplos nutrisari itu ada tiga botol. Setelah ditampung isinya kurang lebih 1 liter. Kami bersama pihak LP Perempuan terus melakukan pendalaman," tandasnya. Dikonfirmasi terpisah Kasat Reskrim Polres Badung, AKP Putu Ika Prabawa mengatakan kejadian keracunan minuman oplosan itu sudah dilaporkan pihak LP Perempuan Kelas IIA Kerobokan ke Polres Badung. Sayangnya Iptu Ika enggan berkomentar banyak.
"Pihak LP telah buat laporan tentang kejadian itu. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan. Bagaimana terjadinya peristiwa itu? Apakah ada kelalaian dari petugas LP? Dan lain-lain masih kita dalami," ungkap AKP Putu Ika.
Seperti diberitakan sebanyak 21 narapidana kasus narkoba di LP Perempuan Kelas IIA Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung dilarikan ke rumah sakit, setelah bertumbangan akibat tenggak minuman nutrisari bercampur disinfektan. Salah satu dari 21 napi yang semuanya perempuan ini tewas, sementara 20 orang lagi masih dirawat intensif di RSUP Sanglah, Denpasar.
Informasinya, para napi perempuan ini tenggak minuman nutrisari dicampur disinfektan, sejak Selasa (8/6) hingga Rabu (9/6). Namun, warga binaan berjumlah 21 orang itu baru merasakan gejala keracunan, Kamis (10/6) pagi. Mereka pun dilarikan secara bergelombang ke rumah sakit. Kemudian, salah satu dari mereka dinyatakan meninggal dunia, Jumat (11/6) pagi pukul 05.17 Wita. *ind, pol
1
Komentar