Pujasera Hawaii Sajikan Menu Murah Meriah
DENPASAR, NusaBali.com - Food court identik dengan tempat luas yang di dalamnya terdapat berbagai pedagang dengan menu makanannya masing-masing.
Bukan hanya di mall, sekolah-sekolah, atau perkantoran. Konsep yang sama juga ada pada Pujasera, yang belakangan sering ditemui di Kota Denpasar. Lalu, apa perbedaan food court dan pujasera?
Keduanya bisa dikatakan hampir sama, hanya berbeda pilihan kata saja. Keduanya sama-sama sebuah kumpulan pedagang-pedagang makanan yang berkumpul di suatu tempat tertentu yang biasanya dikelola atau dimiliki oleh satu orang.
Perbedaannya kemungkinan dari menu ataupun harga yang ditawarkan. Istilah food court lebih cenderung menjual makanan dengan harga yang lebih tinggi harganya, sedangkan pujasera selain dari sisi menu lebih sederhana atau lebih merakyat, harganya juga lebih miring,” kata Evi Susanti, 40, pengelola sekaligus pemilik Pujasera Hawaii yang berada di Jalan Pulau Kawe nomor 27 Denpasar Barat, Senin (14/6/2021).
Pujasera menurutnya adalah akronim dari Pusat Jajanan Serba Ada, versi bahasa Indonesia dari food court. Namun penggunaan food court dirasa lebih ‘menjual’ bagi pelanggan-pelanggan yang berada di mall-mall atau di perkantoran mewah. Sementara penggunaan kata pujasera, banyak digunakan untuk pusat jajanan yang berada di pasar-pasar ataupun di pinggiran jalan, karena dirasa lebih merakyat dan cocok untuk kantong yang lebih ‘tipis’.
Hal itulah yang disadari oleh Evi Susanti, ketika memilih menggunakan kata pujasera dalam nama usahanya. Evi berkeinginan untuk merangkul para pelaku usaha kecil untuk bersama-sama berjualan di satu tempat yang mudah dikenal sehingga lebih mudah dijangkau oleh para pembeli.
Saat ini di dalam pujasera miliknya, Evi telah merangkul sebanyak 10 pedagang, yang terdiri dari para pedagang dengan menu seperti sego khas Surabaya, daging iga bakar, bebek dan ayam penyet, pempek Palembang, aneka jus, dan menu-menu lainnya. “Di sini kelebihannya adalah harganya lebih murah dibanding di luar sana. Untuk iga bakar misalnya di luar sana mungkin Rp 25.000 kalau di sini bisa Rp 20.000,” ungkap Evi.
Evi menambahkan, meski para pedagang di pujasera miliknya bebas menentukan harga, namun dirinya tetap selalu memonitor harga-harga yang diberikan para pedagang agar tetap sesuai dengan konsep yang diusungnya yaitu menu Nusantara dengan harga merakyat. Alhasil, untuk saat ini harga-harga menu di pujasera miliknya dimulai dari harga Rp 3.000 saja.
Para pecinta kuliner khususnya di Kota Denpasar wajib mencoba mencicipi menu-menu yang ditawarkan di Pujasera Hawaii milik Evi Susanti yang buka mulai jam 8 pagi sampai jam 10 malam. Di sini selain bisa menikmati menu-menu spesial dengan harga terjangkau, Evi juga menyediakan fasilitas free wifi yang dapat digunakan dengan sepuasnya. *adi
Komentar