Peralatan dan Papan Surfing 'Ditumpuk'
Pantai Legian Masih Sepi
DENPASAR,NusaBali
Dibuka untuk wisatawan lokal dan domestik tak serta merta kawasan wisata ramai. Pantai Legian, di Desa Adat Legian Kuta salah satunya.
Kawasan pantai yang bersebelahan dengan Pantai Kuta di sebelah selatannya, masih sepi. Pedagang, pemilik usaha jasa surfing dan komunitas lainnya di Pantai Legian belum banyak yang beraktivitas. Boleh dikata secara umum masih tutup.
"Memang sudah dibuka, tapi tidak ada orang datang,"ujar I Nengah Gasek, seorang pedagang souvenir, Minggu (12/6).
Gasek menunjuk kondisi Pantai Legian yang lengang. Perabotan peralatan surfing, payung dan perabotan wadah minuman ringan ditumpuk pemiliknya. Sebagian besar ditutupi terpal. Namun karena sudah lama, banyak yang robek, rusak dan kotor.
"Sejak pandemi, sudah medudug," lanjut Gasek yang sudah lebih dari sepuluh tahun berjualan di Pantai Legian.
Belakangan memang sudah mulai ada kunjungan. Tetapi tak seberapa, sehingga Pantai Legian tampak sepi."Mudah-mudahan segera ramai,"harapnya.
Kata Gasek, sepi pengunjung ke Legian menyebabkan pendapatannya sebagai pedagang menurun drastis. Sebelum pandemi dia bisa mengantongi paling tidak Rp 150 ribu setiap jualan, sekarang tidak. "Semoga cepat ramai kembali, " harap Gasek lagi. *k17
Komentar