Anak-Anak Desa Besakih Dikenalkan Edukasi Safety Riding
AMLAPURA, NusaBali.com – Rumah BCC (Bali Caring Community) bekerjasama dengan Astra Motor Bali memberikan Edukasi Safety Riding dan Games untuk anak-anak Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem pada Senin (14/6/2021).
Edukasi yang dilaksanakan di Rumah BCC, Desa Besakih ini dimaksudkan memberikan wawasan keselamatan berkendara sejak dini kepada anak- anak sebagai bekal berkendara di kemudian hari.
“Ilmu safety riding ini sangat bagus untuk adik adik di sini karena di seputaran Besakih ini anak- anak di bawah umur sudah banyak yang menggunakan sepeda motor. Jadi dengan adanya edukasi ini mereka bisa paham bagaimana nanti saat mereka sudah cukup umur untuk berkendara,” ungkap Putu Agus Astawa, relawan Rumah BCC.
Corporate Communication Astra Motor Bali Anak Agung Raka Sri Mayuni menjelaskan jika tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan kepada anak-anak ketika mereka sudah bisa mengendarai sepeda motor. Mereka juga harus paham bagaimana cara berkendara yang baik dan benar, dan juga hal-hal yang patut mereka ketahui tentang berkendara yang baik atau safety riding.
Karena mayoritas peserta dalam acara ini adalah anak-anak di bawah 16 tahun, edukasi berfokus bagaimana perilaku yang benar saat dibonceng, bagaimana menjadi pengguna jalan yang baik, dan juga belajar tentang rambu rambu lalu lintas yang diharapkan kelak mereka mengedepankan keselamatan di jalan sebagai pejalan kaki maupun pengendara.
Edukasi dipadukan dengan game berhadiah yang membuat suasana tambah seru dan menambah antusias peserta memahami materi yang diberikan.
“Peserta di bawah umur tidak diajarkan tentang bagaimana cara berkendara, melainkan lebih diajarkan tentang bagaimana lalu-lintas,” kata Yosepth Klaudius Lisias Dwiyanto, selaku instruktur dalam acara ini.
Salah satu yang diajarkan adalah metode untuk menyeberang 4 T, yaitu, Tunggu Sejenak, Toleh Kanan, Toleh Kiri, dan Toleh Kanan lagi. “Tadi dengan adik-adik dari Desa Besakih kami mengajarkan bagaimana cara menyeberang di jalan jika nanti berada di kota besar, terutama di kota yang memiliki sistem lalu-lintas yang rumit. Berbeda dengan di desa yang tidak akan menemukan kemacetan ataupun kesulitan saat menyeberang jalan,” ungkap pria yang akrab disapa Yose ini.
Agus Astawa berharap semakin banyak komunitas bisa berbagi ilmu kepada adik-adik di Rumah BCC. ”Kami berharap semakin banyak komunitas yang mau datang ke sini untuk memberikan ilmu dan pengetahuan untuk adik adik kami di sini agar tidak ketinggalan dari adik adik yang ada di kota,” harapnya.
Rumah BCC di Desa Besakih yang beroperasi sejak 1 Oktober 2020 merupakan rumah pengabdian masyarakat dengan tujuan mengembangkan minat-bakat generasi muda di pedesaan. *tja
1
Komentar