Lomba Melukis Bung Karno Sepi Peminat
AMLAPURA, NusaBali
Lomba melukis 1.000 wajah Bung Karno tingkat SD se-Karangasem sepi peminat. Bahkan lomba mewarnai gambar Bung Karno tingkat TK (Taman Kanak-Kanak) buat sementara nihil peserta.
Panitia penyelenggara tetap optimis lomba secara virtual ini akan mendapatkan peserta hingga penutupan pada Senin (21/6). Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Karangasem, I Wayan Astika, mengatakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Karangasem bekerja sama dengan KLK (Komunitas Literasi Karangasem) menggelar lomba melukis dan mewarnai gambar Bung Karno secara virtual. Lomba ini untuk merayakan peringatan Bulan Bung Karno dan Menyongsong HUT ke-381 Kota Amlapura. Peserta menyetorkan materi dalam bentuk video yang memuat proses membuat gambar dari awal hingga akhir. Misalnya untuk tingkat SD, video dari sket gambar hingga gambarnya berakhir.
Tema lomba tingkat SD yakni melukis seribu wajah Bung Karno. Para siswa bebas berekspresi melukis wajah Bung Karno sedang beraktivitas apa saja. Buat sementara yang menyetorkan video untuk tingkat SD baru empat siswa masing-masing berasal dari SDN 4 Pertima Kecamatan Karangasem, SDN 4 Manggis dan SDN 4 Antiga Kecamatan Manggis, dan SDN 1 Sinduwati Kecamatan Sidemen. “Tingkat TK mewarnai gambar Bung Karno, belum ada setor video,” ungkapnya.
Kriteria penilaian mencakup ide (kesesuaian tematik konseptual), kreativitas (keunikan dan daya cipta), harmoni (komposisi bentuk dan warna), dan sebagainya. Peserta melukis di atas kertas gambar ukuran A4 dan warna lukisan bebas. Semua proses tahapan melukis seribu wajah Bung Karno direkam dan divideokan. Video dikirim ke panitia, paling lambat 21 Juni. Dikirim ke email [email protected]. Lomba mewarnai gambar Bung Karno, panitia mengirim sket gambar. Kriteria penilaian meliputi finishing (kerapian dan kebersihan), motorik (kecermatan atau ketelitian), dan harmoni (komposisi warna) agar tepat dan serasi. Ketua Panitia Lomba I Ketut Suardana.
Ketua IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia) Karangasem I Dewa Ayu Anom Pratiwi mengatakan, lomba virtual melibatkan siswa TK sulit dilakukan. “Prosesnya panjang, siswa TK mewarnai gambar, orangtuanya mesti merekam, itu sulit dilakukan,” kata Dewa Ayu Anom Pratiwi yang juga Kasek TK Negeri Pembina Karangasem. Beda dengan lomba tatap muka lebih mudah memberikan arahan kepada siswa. *k16
Komentar