Nelayan Jembrana Dilindungi Asuransi
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI berikan 5.000 asuransi untuk nelayan di Kabupaten Jembrana.
NEGARA, NusaBali
Memasuki akhir tahun 2016, direalisasikan Dinas Kelauatan Perikanan dan Kehutanan (KPK) Jembrana mampu merealisasikan 4.091 asuransi untuk nelayan Jembrana. Sukses merealisasikan asuransi terbanyak di Bali berkat Dinas KKP terapkan jurus jemput bola.
Capaian realisasi asuransi nelayan itu terungkap saat penyerahan secara simbolis berbagai bantuan sarana perikanan kepada sejumlah kelompok nelayan se-Jembrana di Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) Jembrana, Jumat (23/12). Berbagai sarana perikanan senilai Rp 5 miliar lebih itu diserahkan oleh Bupati Jembrana I Putu Artha bersama Wabup Made Kembang Hartawan.
Kepala Dinas KPK Jembrana, I Made Dwi Maharimbawa mengatakan, bantuan yang diserahkan berupa 25 paket jukung fiber lengkap dengan mesin sekaligus alat tangkap yang diberikan kepada 13 kelompok nelayan dengan total 195 orang anggota. Tiga unit HP berbasis Android lengkap dengan aplikasi nelayan pintar untuk 3 kelompok nelayan beranggota total 50 orang.
Bantuan lainnya berupa 40 paket kolam ikan lengkap benih ikan dan pakan ikan kepada 40 kelompok yang beranggotakan 600 orang. Ada pula bantuan 3 Frezzer, Ice Flake, Coolbox beserta keranjang tempat ikan kepada 20 kelompok yang beranggotakan 600 orang. Di samping itu, juga diserahkan polis asuransi nelayan kepada 4.091 nelayan. “Keselurahan bantuan ini anggarannya Rp 5.416.661.600,” kata Maharimbawa.
Menurut Maharimbawa, realiasi asuransi nelayan yang mendekati jatah untuk Jembrana tidak terlepas dari usaha jajarannya. Sekitar dua bulan lalu, dari 5.000 jatah asuransi nelayan, hanya terealiasi sekitar 1.500. Realiasi yang sangat kecil itu murni karena nelayan enggan mengurus administrasi ke kantor Dinas KKP. Karena itu, diputuskan melakukan upaya jemput bola ke basis-basis nelayan sehingga dapat terealiasi sebanyak 4.091. “Tahun depan akan kami kejar sisa jatah 909 asuransi. Harapannya, Jembrana bisa kembali diprioritaskan mendapat jatah asuransi nelayan,” ujarnya.
Sementara Bupati Artha berpesan agar sarana perikanan dan asuransi nelayan yang diterima dimanfaatkan sebaik-baiknya, dipelihara, dan dirawat dengan baik. Ia pun berharap para penerima bantuan dapat berjalan searah bersama-sama menyukseskan prograam-program Pemkab Jembrana. Bupati Artha secara tegas meminta para penerima bantuan melapor jika terjadi pungutan liar (pungli). Mengingat, pungli bisa terjadi di setiap celah, tidak terkecuali saat dapat bantuan. * ode
Memasuki akhir tahun 2016, direalisasikan Dinas Kelauatan Perikanan dan Kehutanan (KPK) Jembrana mampu merealisasikan 4.091 asuransi untuk nelayan Jembrana. Sukses merealisasikan asuransi terbanyak di Bali berkat Dinas KKP terapkan jurus jemput bola.
Capaian realisasi asuransi nelayan itu terungkap saat penyerahan secara simbolis berbagai bantuan sarana perikanan kepada sejumlah kelompok nelayan se-Jembrana di Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) Jembrana, Jumat (23/12). Berbagai sarana perikanan senilai Rp 5 miliar lebih itu diserahkan oleh Bupati Jembrana I Putu Artha bersama Wabup Made Kembang Hartawan.
Kepala Dinas KPK Jembrana, I Made Dwi Maharimbawa mengatakan, bantuan yang diserahkan berupa 25 paket jukung fiber lengkap dengan mesin sekaligus alat tangkap yang diberikan kepada 13 kelompok nelayan dengan total 195 orang anggota. Tiga unit HP berbasis Android lengkap dengan aplikasi nelayan pintar untuk 3 kelompok nelayan beranggota total 50 orang.
Bantuan lainnya berupa 40 paket kolam ikan lengkap benih ikan dan pakan ikan kepada 40 kelompok yang beranggotakan 600 orang. Ada pula bantuan 3 Frezzer, Ice Flake, Coolbox beserta keranjang tempat ikan kepada 20 kelompok yang beranggotakan 600 orang. Di samping itu, juga diserahkan polis asuransi nelayan kepada 4.091 nelayan. “Keselurahan bantuan ini anggarannya Rp 5.416.661.600,” kata Maharimbawa.
Menurut Maharimbawa, realiasi asuransi nelayan yang mendekati jatah untuk Jembrana tidak terlepas dari usaha jajarannya. Sekitar dua bulan lalu, dari 5.000 jatah asuransi nelayan, hanya terealiasi sekitar 1.500. Realiasi yang sangat kecil itu murni karena nelayan enggan mengurus administrasi ke kantor Dinas KKP. Karena itu, diputuskan melakukan upaya jemput bola ke basis-basis nelayan sehingga dapat terealiasi sebanyak 4.091. “Tahun depan akan kami kejar sisa jatah 909 asuransi. Harapannya, Jembrana bisa kembali diprioritaskan mendapat jatah asuransi nelayan,” ujarnya.
Sementara Bupati Artha berpesan agar sarana perikanan dan asuransi nelayan yang diterima dimanfaatkan sebaik-baiknya, dipelihara, dan dirawat dengan baik. Ia pun berharap para penerima bantuan dapat berjalan searah bersama-sama menyukseskan prograam-program Pemkab Jembrana. Bupati Artha secara tegas meminta para penerima bantuan melapor jika terjadi pungutan liar (pungli). Mengingat, pungli bisa terjadi di setiap celah, tidak terkecuali saat dapat bantuan. * ode
Komentar