Kerusakan SDN 4 Pancasari Masih Didata
Disdik minta dibuatkan laporan tertulis soal bencana banjir bandang yang melanda SDN 4 Pancasari sebagai dasar pemetaan anggaran perbaikan.
SINGARAJA, NusaBali
Pasca bencana banjir bandang yang mengepung Desa Pancasari dan mengakibatkan SDN 4 Pancasari terendam banjir, Dinas Pendidikan Buleleng mendorong pihak sekolah cepat mengajukan laporan tertulis. Sehingga kerusakan yang diakibatkan oleh banjir bandang itu dapat segera diatasi sebelum masuk ke tahun ajaran baru.
Hal itu disampaikan langsung Kepala Dinas Pendidikan Buleleng, Gede Suyasa, Jumat (23/12) siang kemarin. Ia mengatakan laporan tertulis yang di dalamnya disertakan data kerusakan yang diakibatkan oleh bencana itu akan dijadikan dasar dalam penyusunan rencana perbaikan. “Kami sedang koordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, untuk memetakan anggaran,” ujar dia.
Dalam koordinasi tersebut juga akan diputuskan mana yang akan difasilitasi oleh BPBD dan mana yang akan ditangani oleh Dinas Pendidikan. Sehingga setelah semua administrasinya telah lengkap segera akan dianggarkan pada tahun 2017 mendatang.
Sementara itu hingga kemarin SDN 4 Pancasari yang berlokasi di Banjar Dinas Dasong, masih dalam kondisi terendam air banjir. Ada empat ruang belajar yang ikut terendam selain halaman sekolah. Yakni ruang guru, ruang perpustakaan ruang belajar kelas II dan Kelas III. Selain itu tembok penyengker di sebelah utara sekolah yang berbatasan langsung dengan Danau Buyan juga ambruk akibat banjir bandang itu.
Seorang guru kontrak setempat Kadek Arjawa yang ditemui di lokasi mengatakan bahwa banjir menggenangi sekolah, karena got yang ada di pinggir jalan depan sekolah tidak mampu menampung besarnya air yang mengalir. Selain itu banyak material seperti tanah, batu, pasir dan sampah yang masuk memenuhi got, sehingga ruang untuk air mengalir sangat kecil.
Banjir bandang pun akhirnya masuk ke halaman sekolah dan mulai menyusupi empat ruangan yang ada. sedangkan tembok penyengker sebelah utara sekolah yang tidak mampu menahan genangan air, juga akhirnya ambruk. Beruntung siswa baru masuk sekolah pada Senin (26/12) mendatang.
“Rencana pembersihannya katanya setelah anak-anak masuk, Senin depan, biar gotong- royong bersama,” ungkap dia. Hal tersebut dikarenakan lumpur yang kini masih menggenangi sekolah berukuran cukup tebal kurang lebih lima sentimeter.
Sebelumnya bencana banjir banding terjadi pada Rabu (21/12) malam di Desa Pancasari Kecamatan Sukasada. Akibatnya, jalur utama Singaraja-Denpasar itu sempat lumpuh total dan baru lancar pada Kamis (22/12) sore. Selain itu sepuluh rumah warga rusak dan puluhan rumah warga hingga fasilitas umum seperti sekolah juga ikut tergenang banjir. Kerusakan parah juga terjadi pada ratusan hektare lahan pertanian warga setempat karena terendam banjir. *k23.
Hal itu disampaikan langsung Kepala Dinas Pendidikan Buleleng, Gede Suyasa, Jumat (23/12) siang kemarin. Ia mengatakan laporan tertulis yang di dalamnya disertakan data kerusakan yang diakibatkan oleh bencana itu akan dijadikan dasar dalam penyusunan rencana perbaikan. “Kami sedang koordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, untuk memetakan anggaran,” ujar dia.
Dalam koordinasi tersebut juga akan diputuskan mana yang akan difasilitasi oleh BPBD dan mana yang akan ditangani oleh Dinas Pendidikan. Sehingga setelah semua administrasinya telah lengkap segera akan dianggarkan pada tahun 2017 mendatang.
Sementara itu hingga kemarin SDN 4 Pancasari yang berlokasi di Banjar Dinas Dasong, masih dalam kondisi terendam air banjir. Ada empat ruang belajar yang ikut terendam selain halaman sekolah. Yakni ruang guru, ruang perpustakaan ruang belajar kelas II dan Kelas III. Selain itu tembok penyengker di sebelah utara sekolah yang berbatasan langsung dengan Danau Buyan juga ambruk akibat banjir bandang itu.
Seorang guru kontrak setempat Kadek Arjawa yang ditemui di lokasi mengatakan bahwa banjir menggenangi sekolah, karena got yang ada di pinggir jalan depan sekolah tidak mampu menampung besarnya air yang mengalir. Selain itu banyak material seperti tanah, batu, pasir dan sampah yang masuk memenuhi got, sehingga ruang untuk air mengalir sangat kecil.
Banjir bandang pun akhirnya masuk ke halaman sekolah dan mulai menyusupi empat ruangan yang ada. sedangkan tembok penyengker sebelah utara sekolah yang tidak mampu menahan genangan air, juga akhirnya ambruk. Beruntung siswa baru masuk sekolah pada Senin (26/12) mendatang.
“Rencana pembersihannya katanya setelah anak-anak masuk, Senin depan, biar gotong- royong bersama,” ungkap dia. Hal tersebut dikarenakan lumpur yang kini masih menggenangi sekolah berukuran cukup tebal kurang lebih lima sentimeter.
Sebelumnya bencana banjir banding terjadi pada Rabu (21/12) malam di Desa Pancasari Kecamatan Sukasada. Akibatnya, jalur utama Singaraja-Denpasar itu sempat lumpuh total dan baru lancar pada Kamis (22/12) sore. Selain itu sepuluh rumah warga rusak dan puluhan rumah warga hingga fasilitas umum seperti sekolah juga ikut tergenang banjir. Kerusakan parah juga terjadi pada ratusan hektare lahan pertanian warga setempat karena terendam banjir. *k23.
1
Komentar