Kembang Bertekad Balas Tamba di 2024
DENPASAR, NusaBali
Ketua DPC PDIP Jembrana, Made Kembang Hartawan, berusaha bangkit di Pilkada Jembrana 2024 mendatang.
Setelah dipecundangi pasangan I Nengah Tamba-Gede Ngurah Patriana Krisna, Cabup-Cawabup yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-PKB-PPP di Pilkada Jembrana 2020, Kembang Hartawan siap bikin pembalasan di Pilkada Jembrana 2024.
Kembang Hartawan mengatakan, pasca kekalahan di Pilkada Jembrana 2020 lalu, memang banyak kader partai yang mundur dari kepengurusan PDIP. Namun demikian, struktur organisasi PDIP di Jembrana sudah dikonsolidasikan.
Hal itu disampaikan Kembang Hartawan di hadapan peserta Rakerda PDIP Bali dan Rakercab PDIP Kabupaten/Kota se-Bali di Inna The Grand Bali Beach Hotel Sanur, Denpasar Selatan, Minggu (20/6) siang. Kembang mengaku tidak kecewa kalah di Pilkada Jembrana 2020. Pasalnya, Kembang bersama pasangannya di posisi Cawabup Jembrana, I Ketut Sugiasa, sudah berusaha maksimal.
"Saya tidak kecewa, walaupun harus menelan kekalahan di Pilkada Jembrana 2020. Kita sudah maksimal, mungkin belum nasib saya menjadi Bupati. Pak Sugiasa juga saya bilangin, jangan berkecil hati, belum saatnya jadi Wakil Bupati," papar Kembang, yang sempat dua kali periode menjabat Wakil Bupati Jembrana pendamping I Putu Artha (2010-2015, 2016-2021).
Kembang juga menyampaikan curahan hati (curhat) di hadapan DPP PDIP dan kader yang hadir dalam Rakerda kemarin. Menurut Kembang, secara peta politik di Pilkada Jembrana 2020, pasangan Kembang-Sugiasa sebetulnya unggul dalam survei. Maka, banyak yang menyebut hasil Pilkada 2020 di luar dugaan.
"Hasil survei di Jembrana, Paket Kembang Hartawan-Sugiasa menang. Sampai-sampai saat itu seluruh kekuatan partai fokus ke daerah lain buat keroyok pemenangan di daerah lainnya, seperti Pilkada Karangasem 2020 dan Pilkada Bangli 2020. Di Jembrana nggak ada yang hadir. Pak Ketua DPD PDIP Bali (Wayan Koster, Red) menyebut hasilnya sangat di luar dugaan," kenang Kembang.
Kembang tidak menyalahkan siapa-siapa atas kekalahannya dari Tamba-Patriana di Pilkada Jembrana 2020, walaupun sejatinya memang banyak yang tidak bekerja maksimal. "Ada anggota Fraksi PDIP DPRD Jembrana yang kalah di TPS-nya sendiri kalah. Saya tidak menyalahkan mereka. Saya menyalahkan diri saya sendiri saja. Saya mohon maaf atas kekalahan PDIP di Jembrana," papar politisi PDIP asal Desa Pangyangan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana ini.
Kembang pun mengajak kader PDIP gotong-royong di Pemilu 2024 dan Pilkada Jembrana 2024. Meskipun bukan dirinya yang kelak maju sebagai Cabup Jembrana, namun Kembang mengajak kader PDIP merebut kembali kursi Bupati Jembrana lewat Pilkada 2024. "Tidak harus saya yang jadi Calon Bupati. Siapa saja boleh, yang penting rebut kembali kursi Bupati Jembrana," pintanya.
Ditanya soal penyebab kekalahan Kembang-Sugiasa di Pilkada Jembrana 2020, menurut Kembang, mereka kalah karena serangan udara (media sosial). Sedangkan mesin partai PDIP saat itu sibuk bekerja di darat (mencari kantong suara).
"Jadi, kita lemah di udara. Makanya saya salut, PDIP Bali menggelar pelatihan media sosial tempo hari. Karena kita memang harus kuat di udara. Serangan negatif kepada figur di media sosial itu membuat kita kalah," keluhnya.
Sementara, curhat Kembang Hartawan di arena Rakerda PDIP kemarin langsung dibalas oleh Ketua DPC PDIP Karangasem, Gede Dana, yang mendapat kesempatan menyampaikan laporan. Gede Dana mengatakan pada Pilkada 2024 mendatang, pihaknya siap gotong-royong membantu Kembang di Jembrana. "Untuk Pilkada 2024 saya akan datang ke Jembrana bantu Pak Made Kembang," janji Gede Dana yang kini menjabat Bupati Karangasem 2021-2026. *nat
Komentar