Muda-mudi Jembrana Berburu 'Telolet' hingga Dinihari
Fenomena ‘Om Telolet Om’ juga mewabah di Jembrana. Bunyi klakson pada Bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) ini digandrungi kalangan muda-mudi
NEGARA, NusaBali
Terbukti anak-anak muda di Banjar Sumbul, Desa Yeh Sumbul, Kecamatan Mendoyo, Jembrana rela menunggu di pinggir jalur Denpasar-Gilimanuk untuk bisa mendengarkan bunyi klakson ‘telolet’. Mereka menunggu dengan membawa kertas bertuliskan ‘Om Telolet Om’. Mereka berburu suara ‘Telolet’ hingga dinihari.
Begitu mendapat balasan bunyi klakson ‘Telolet’, mereka tampak girang sembari berjingkrak-jingkrak. Tidak jarang momen mendapat balasan klakson ‘Telolet’ direkam menggunakan HP. “Biasanya ya dishare ke facebook danIg (Instagram). Kalau Youtube belum sampai,” ujar Komang Witastrawan alias Mang Ucok, 17, Kamis (22/12).
Pelajar kelas XI di SMKN 5 Pekutatan ini mengaku sudah sekitar seminggu lalu berburu ‘Telolet’. Menurutnya menantang, kalau sudah dapat balasan, menyenangkan. Mereka berburu ‘Telolet’ mulai pukul 09.00 Wita. Setelah istirahat siang, mereka kembali turun ke jalan. Mereka paling sering berkumpul di tikungan dekat pertigaan Pos Kamling Banjar Sumbul. Malam hari, menjadi perburuan yang paling mereka nanti.
Tidak jarang ketika memasuki malam hari itu, mereka melakukan perburuan dengan memilih spot lain, seperti di dekat Pura Rambut Siwi, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, hingga di dekat Lapangan Pergung, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo. “Bisa sampai pukul 02.00 Wita. Soalnya subuh dan malam bus ramai lewat,” tuturnya. Dari gerombolan ini, tampak seorang remaja putri, Ni Putu Arianti, 18. Tetapi, Arianti hanya ikut berburu ‘Telolet’ pada siang sampai sore hari. * ode
Begitu mendapat balasan bunyi klakson ‘Telolet’, mereka tampak girang sembari berjingkrak-jingkrak. Tidak jarang momen mendapat balasan klakson ‘Telolet’ direkam menggunakan HP. “Biasanya ya dishare ke facebook danIg (Instagram). Kalau Youtube belum sampai,” ujar Komang Witastrawan alias Mang Ucok, 17, Kamis (22/12).
Pelajar kelas XI di SMKN 5 Pekutatan ini mengaku sudah sekitar seminggu lalu berburu ‘Telolet’. Menurutnya menantang, kalau sudah dapat balasan, menyenangkan. Mereka berburu ‘Telolet’ mulai pukul 09.00 Wita. Setelah istirahat siang, mereka kembali turun ke jalan. Mereka paling sering berkumpul di tikungan dekat pertigaan Pos Kamling Banjar Sumbul. Malam hari, menjadi perburuan yang paling mereka nanti.
Tidak jarang ketika memasuki malam hari itu, mereka melakukan perburuan dengan memilih spot lain, seperti di dekat Pura Rambut Siwi, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, hingga di dekat Lapangan Pergung, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo. “Bisa sampai pukul 02.00 Wita. Soalnya subuh dan malam bus ramai lewat,” tuturnya. Dari gerombolan ini, tampak seorang remaja putri, Ni Putu Arianti, 18. Tetapi, Arianti hanya ikut berburu ‘Telolet’ pada siang sampai sore hari. * ode
Komentar