Pelaku Pencurian di Taman Margarana Masih Misterius

Polisi pun sudah memeriksa belasan saksi dan pengambilan sidik jari. Pasca benda pusaka itu kemalingan, pendataan benda pusaka secara detail baru dilakukan oleh Yayasan Kebangkitan Proklamasi (YKP).

Camat Marga I Gusti Alit Adiatmika mengatakan pasca kemalingan di TPBM tidak ada upacara khusus yang dilakukan. Namun dari sebelumnya pendataan tidak pernah dilakukan, pasca kemalingan baru dilakukan pendataan secara detail oleh YKP. "Tidak ada upacara. Biasa saja, cuma dulu tidak ada pendataan sekarang baru didata dan info kemungkinan diisi pintu besi," terangnya saat dikonfirmasi Minggu (20/6).

Kasubag Humas Polres Tabanan Iptu Nyoman Subagia mengatakan penyelidikan masih terus dilakukan. Belasan saksi sudah dimintai keterangan termasuk sudah dilakukan pengambilan sidik jari. "Kasus masih proses penyelidikan, pelaku belum ditemukan," katanya.

Menurutnya, penyelidikan terhadap kasus pencurian tersebut banyak menemui kendala. Diantaranya tidak adanya CCTV yang terpasang, polisi sulit menemukan arsip benda yang hilang karena ketua yayasan tidak mengetahui bentuk secara spesifik jenis senjata yang hilang. "Meskipun begitu kita tetap lakukan penyelidikan," tandas Iptu Subagia.

Seperti berita sebelumnya, TPBM di Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga, Gianyar, dibobol maling. Pencurian baru diketahui petugas pada Jumat(11/6) lalu. Sejumlah benda pusaka yang hilang tersebut sekitar enam buah. Rinciannya, masing-masing sebuah keris Bali milik pejuang, pedang samurai kecil panjang sekitar 60 cm. Pedang samurai peta milik Ketut Widjana alias Pak Item dengan sarung panjang kurang lebih 90 cm, Samurai bersarung kayu dipakai oleh pejuang asal Desa Grana, Badung, yakni I Gusti Ngurah Rai Miarsa. Panjang samurai kurang lebih 90 cm, dan tanda pangkat mayor milik I Gusti Putu Wisnu berbahn tembaga.*des