Seduluran Ronggolawe Bali, Paguyuban Masyarakat Tuban di Pulau Dewata
DENPASAR, NusaBali.com – Sebagaimana berbagai paguyuban daerah lainnya di Bali, masyarakat Kabupaten Tuban Jawa Timur yang berada di Pulau Dewata memiliki paguyuban bagi para perantau yang bekerja, mencari nafkah ataupun belajar.
Dibandingkan dengan paguyuban lain, paguyuban masyarakat Tuban dengan nama Seduluran Ronggolawe Bali atau yang sering disebut Paguyuban Panser Bali ini memang baru dibentuk. “Ya, paguyuban kami baru terbentuk pada 1 Juni 2020, tepat di Hari Kelahiran Pancasila,” kata Ketua Umum Paguyuban Panser Bali Muhammad Mustafa, Senin (21/6/2021).
Dipilihnya tanggal 1 Juni sebagai tanggal berdiri yang bertepatan dengan hari lahirnya Pancasila memang dimaksudkan agar para anggota paguyuban dapat mempunyai jiwa patriotik dan rasa pengabdian terhadap bangsa Indonesia. “Semoga dapat lebih berkiprah terhadap kemajuan masyarakat Tuban di Bali,” tegas Muhammad Mustafa.
Panser Bali sendiri lahir di tengah-tengah wabah Covid -19, sehingga warga Tuban yang berada di Bali pun mengalami masa-masa sulit, mulai dari penurunan penghasilan hingga kehilangan pekerjaan. “Oleh karena itu kami inisiatif dan sambil didorong oleh Forum Komunikasi Paguyuban Jatim (FKPJ) dilahirkan Paguyuban Seduluran Ronggolawe,” terang Mustafa.
Awal mula digagas pada April 2020, ada 45 oranganggota. Selanjutnya setelah rapat pembentukan pengurus paguyuban atau selang tujuh bulan, anggota bertambah menjadi 120 orang sampai dengan sekarang.
“Warga Tuban di Bali sebenarnya sangat banyak, namun posisi tinggal mereka sangat jauh dengan kota Denpasar sehingga enggan bergabung,” tambah Jony Sutikno, Pembina Panser Bali.
Selama setahun berdiri, Panser Bali sudah mengadakan sejumlah kegiatan . Mulai dari mengenalkan pariwisata, kuliner dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ada di Kota Tuban.
Seperti pada acara halal bihalal Idul Fitri yang diikuti 28 perwakilan paguyuban yang tergabung di FKPJ, diperkenalkan kuliner khas Tuban yaitu becek mentok, kecap laron, rajungan, ikan pe dan terasi asli Tuban.
Mengangkat potensi daerah juga dilakukan dengan memperkenalkan batik asal Kerek. “Sedangkan di bidang wisata kami kenalkan Pantai Boom, air terjun Nglirep, Masjid Agung Tuban, Pantai Cemara dan tentunya wisata religi pemakaman Sunan Bonang,” urai Jony.
Sebagaimana posisi sebagai paguyuban daerah dalam posisi merantau, paguyuban ini pun menjalin hubungan baik dengan pemegang kebijakan di Pulau Dewata. “Kami pernah audiensi ke beberapa pejabat di wilayah Bali di antaranya adalah Kasdam IX/Udayana dan Gubernur Bali serta Walikota Denpasar,” terang Jony Sutikno.
Paguyuban Paser sendiri berdiri murni dari kecintaan terhadap Kota Tuban sehingga kegiatannya murni dari iuran anggota.
Terkait pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky dan H Riyadi, Minggu (20/6/2021), Paguyuban Panser pun mengucapkan selamat.
“Kami berharap kepada Bapak Bupati yang baru memperhatikan paguyuban ini sehingga kendala yang kami alami seperti sekretariat, legalitas bisa dibantu. Termasuk mohon dibantu penyediaan sebuah mobil ambulans dari Pemkab Tuban,” harap Jony. *mao
Komentar