Pasamuhan Agung II: PP APHB Gelar Webinar Samhita Budaya
DENPASAR, NusaBali.com - Rangkaian Pasamuhan Agung II, Pengurus Pusat Aliansi Pemuda Hindu Bali (PP APHB) menggelar Webinar Samhita Budaya pada Sabtu, (19/6/2021) yang diikuti oleh 102 peserta dengan mengangkat tema 'Raket-Rumaket Nangun Agama, Adat, Seni, lan Budaya Bali.'
Pembicara kegiatan webinar tersebut adalah I Made Pasek Subawa yang merupakan dosen Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Ngurah Sugriwa, lalu IG Prayoga Mahardika Putra (Ketua Aliansi Pemuda Hindu Bali Kabupaten Badung), dan I Gede Pasek Pramana (Dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana), dengan moderator Putu Dana Yasa.
Sekretaris PP APHB, I Nyoman Surpa Adisastra mengatakan tujuan penyelenggaraan webinar ini adalah untuk mengembangkan nalar kritis, dan pengetahuan tentang kebudayaan Bali dalam unsur sistem religi, sistem ekonomi dan sistem kemasyarakatannya.
“Dalam situasi dan kondisi hari ini, kita sebagai pemuda Hindu harus terus bergerak dan berinovasi untuk ikut terlibat dalam ruang-ruang diskusi, menyumbangkan pemikiran dan gagasan terhadap persoalan hari ini. Salah satunya ialah soal kebudayaan Bali dalam unsur sistem religi, sistem ekonomi dan sistem kemasyarakatannya,” ungkap Nyoman Surpa.
Generasi muda Hindu di tengah pesatnya perkembangan modernisasi sekarang ini hendaknya tidak melupakan nilai-nilai kearifan lokal sebagai pewarisan sistem budaya yang adiluhung di Bali. "Hal ini dikarenakan Bali dikenal bukan saja karena alamnya yang indah, akan tetapi agama, budaya, dan sistem sosial masyarakatnya yang menjadikan Bali memiliki ciri khasnya tersendiri,” ungkap I Made Pasek Subawa.
Selanjutnya IG Prayoga Mahardika Putra mengingatkan agar para pemuda Hindu Bali mengambil peran penting dan berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi di Bali yang saat ini sebagian besar digerakkan oleh sektor pariwisata. “Para pemuda Hindu Bali harus memiliki inovasi-inovasi, harus berpikir secara kreatif dalam mengembangkan perekonomian Bali, sesungguhnya ada banyak hal yang dapat dikembangkan menjadi sumber perekonomian yang baik selain pariwisata di Bali, ada sektor UMKM, lalu sektor pertanian, kesenian, dan banyak hal lainnya yang dapat dikembangkan menjadi ekonomi kreatif apalagi di masa pandemi seperti saat ini, ayo sebagai pemuda Hindu Bali tunjukkan inovasi-inovasi untuk memulihkan perekonomian Bali,” ujarnya.
Lebih lanjut I Gede Pasek Pramana dalam pembahasannya membicarakan terkait urgensi hukum adat bagi yowana di Bali. “Para pemuda Hindu Bali sebagai pemuda yang lahir, dan tumbuh di Bali yang kental akan unsur budaya, adat istiadatnya dan warisan leluhurnya harus mengetahui, menghormati dan melaksanakan apa yang telah tersirat dan tersurat sebagai hukum adat yang ada di Bali, hukum adat di Bali memiliki ciri khas daerahnya masing-masing, yang memiliki fungsi dan makna yang bernilai dalam kehidupan berbudaya di Bali, sebagai sebuah Aliansi Pemuda Hindu Bali, harus memperlihatkan contoh yang baik bagi para pemuda/yowana Bali lainnya dalam menerapkan, memaknai dan mengharga hukum adat yang ada di Bali,” ujarnya.
IG Prayoga Mahardika Putra pun berharap, agar para pemuda Hindu Bali turut andil dalam pergerakan perekonomian di Bali, karena para generasi muda merupakan generasi penerus yang akan meneruskan apa yang sudah diwarisi oleh para leluhur di Bali. “Tunjukkan pemuda Hindu Bali memiliki warna-warni inovasi dalam pergerakan perekonomian di Bali, selain itu hal yang lebih penting lagi yakni mengembangkan kreatifitas, dan aktif dalam kegiatan sosial budaya Bali,” tutupnya. *rma
Komentar