Jalan Melingkar di Kayubuntil Putus Dihantam Gelombang Pasang
Sejak sepekan silam perlahan-lahan jalan tergerus dan jebol hingga akhirnya badan jalan sepanjang 30 meter benar-benar putus.
SINGARAJA, NusaBali
Setelah meluluhlantakkan kios pedagang di Desa Umaanyar dan menjebolkan akses jalan di Desa Tegallenge beberapa waktu yang lalu, gelombang pasang juga merusak jalan melingkar di wilayah lingkungan Kayubuntil, Kelurahan kampung Anyar, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Bahkan badan jalan sepanjang tiga puluh meter itu hancur dan membuat jalan putus. Akibatnya saat ini, jalan yang biasanya digunakan sebagai jalur tikus pantai utara Buleleng tidak dapat dilewati warga.
Kejadian tersebut menurut warga setempat, Komang Budiadnya, 40, bahwa putusnya akses jalan melingkar yang menghubungkan pesisir Kampung Anyar dengan kampung Bugis, terjadi secara bertahap sejak seminggu yang lalu. Senderan dan jalan yang ada di pinggir laut itu tergerus gelombang psang, hingga akhirnya amblas dan terputus.
Bahkan gelombnag pasang yang menghantam, setinggi atap kos-kosan Pak Saleh yang tembok belakangnya menempel dengan badan jalan. Namun dari kejadian tersebut hanya mengakibatkan kerusakan fasilitas umum. “Awalnya sedikit dulu yang rusak, besoknya tambah parah dan akhirnya jalan langsung terputus,” ujar Budi.
Akibat kejadian itu akses jalan itu tidak dapat dilalui warga. Sebagian warga yang sudah terlanjur masuk ke daerah itu harus memutar balik utuk mencari jalan utama. Bahkan kerusakan pada jalan di sana, dikatakan warga sangat sering terjadi, terutama saat gelombang pasang tiba. Setahun ini tercatat sudah tiga kali ada perbaikan senderan yang tergerus. Tetapi begitus elesai diperbaiki kembali ambruk dihancurkan gelombang.
Kerusakan pinggir pantai Utara Buleleng akibat gelombang pasang juga terjadi di Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan Buleleng. Bahkan gelombang pasang menggerogoti senderan sebelah Utara Permandian Air Sanih. Kondisi tersebut pun disebut mengancam keberadaan kolam permandian.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Buleleng Ketut Suparta Wijaya dikonfirmasi terpisah mengenai kerusakan senderan dan jalan pinggir pantai, pihaknya mengatakan bahwa hal tersebut sudah dilaporkan ke pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) yang berwenang menangani masalah kerusakan senderan akibat abrasi dan gelombang pasang, karena laut dan sungai masuk dalam kawasan strategis nasional.
“Bisa saja dibenahi oleh BPBD, tetapi apakah ada anggarannya, karena memerlukan dana yang cukup besar untuk itu. Sementara saya sudah sarankan kepada pak bupati untuk menentukan pernyataan bencana, sehingga dapat digunakan dana tanggap bencananya,” kata dia.
Sedangkan dari jumlah bencana yang dialami oleh Buleleng, mulai dari tanah longsor, banjir bandang, pohon tumbang hingga gelombang pasang, ditangani oleh tim gabungan, baik dari BPBD, PU dan sejumlah elemen terkait. *k23
Kejadian tersebut menurut warga setempat, Komang Budiadnya, 40, bahwa putusnya akses jalan melingkar yang menghubungkan pesisir Kampung Anyar dengan kampung Bugis, terjadi secara bertahap sejak seminggu yang lalu. Senderan dan jalan yang ada di pinggir laut itu tergerus gelombang psang, hingga akhirnya amblas dan terputus.
Bahkan gelombnag pasang yang menghantam, setinggi atap kos-kosan Pak Saleh yang tembok belakangnya menempel dengan badan jalan. Namun dari kejadian tersebut hanya mengakibatkan kerusakan fasilitas umum. “Awalnya sedikit dulu yang rusak, besoknya tambah parah dan akhirnya jalan langsung terputus,” ujar Budi.
Akibat kejadian itu akses jalan itu tidak dapat dilalui warga. Sebagian warga yang sudah terlanjur masuk ke daerah itu harus memutar balik utuk mencari jalan utama. Bahkan kerusakan pada jalan di sana, dikatakan warga sangat sering terjadi, terutama saat gelombang pasang tiba. Setahun ini tercatat sudah tiga kali ada perbaikan senderan yang tergerus. Tetapi begitus elesai diperbaiki kembali ambruk dihancurkan gelombang.
Kerusakan pinggir pantai Utara Buleleng akibat gelombang pasang juga terjadi di Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan Buleleng. Bahkan gelombang pasang menggerogoti senderan sebelah Utara Permandian Air Sanih. Kondisi tersebut pun disebut mengancam keberadaan kolam permandian.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Buleleng Ketut Suparta Wijaya dikonfirmasi terpisah mengenai kerusakan senderan dan jalan pinggir pantai, pihaknya mengatakan bahwa hal tersebut sudah dilaporkan ke pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) yang berwenang menangani masalah kerusakan senderan akibat abrasi dan gelombang pasang, karena laut dan sungai masuk dalam kawasan strategis nasional.
“Bisa saja dibenahi oleh BPBD, tetapi apakah ada anggarannya, karena memerlukan dana yang cukup besar untuk itu. Sementara saya sudah sarankan kepada pak bupati untuk menentukan pernyataan bencana, sehingga dapat digunakan dana tanggap bencananya,” kata dia.
Sedangkan dari jumlah bencana yang dialami oleh Buleleng, mulai dari tanah longsor, banjir bandang, pohon tumbang hingga gelombang pasang, ditangani oleh tim gabungan, baik dari BPBD, PU dan sejumlah elemen terkait. *k23
Komentar