Gelombang Tinggi, Pantai Selagan Nusa Dua Alami Abrasi
MANGUPURA, NusaBali
Akibat gelombang tinggi yang terjadi beberapa pekan belakangan ini, pantai yang terletak di antara Pulau Nusa Dharma dan Peninsula atau biasa disebut Pantai Selagan mengalami abrasi cukup parah.
Bahkan, kuatnya gelombang menyebabkan geobag yang berfungsi sebagai pemecah gelombang rusak. Akibatnya, jalan setapak yang jaraknya 3 meter ikut terkena imbas kerusakan. Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita, mengatakan abrasi di Pantai Nusa Dua terjadi seiring peningkatan aktivitas gelombang yang terjadi belum lama ini. Kondisi abrasi tersebut memang sempat beberapa kali terjadi di Pantai Selagan. Walau beberapa kali ditata, sayangnya tidak mampu bertahan lama. “Memang geobag yang kita tempatkan itu ada yang tergerus, tapi ada yang masih bertahan. Ini kita masih atensi untuk penanganannya nanti seperti apa,” terangnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu Pelaksana Jaringan Sumber Air BWS Bali-Penida Made Denny Setya Wijaya, mengaku telah melakukan pengecekan ke lapangan. Terkait rencana penataan, diakui bukanlah menyentuh seluruh pantai di kawasan Nusa Dua, melainkan hanya Pantai Selagan yang mengalami abrasi saat ini. Untuk menghitung dan mengkaji seberapa dampak dan penyebab abrasi, pihaknya mengaku akan menaruh alat pemantau. Secara kasat mata, pihaknya memang telah mempunyai konsep desain awal penataan, namun hal itu harus dipadukan dengan data yang masih sedang dikumpulkan.
“Desainnya belum, baru konsep awal saja. Ini nantinya akan dikaji dari data yang kita ambil, baik data arus, gelombang dan kondisi angin di lokasi. Sementara, penataan kita upayakan dilakukan didarat saja. Tapi kembali ini masih kita data dan kaji seperti apa,” tegasnya.
Mengenai kebutuhan anggaran, dia mengatakan belum bisa memastikan. Sebab hal itu kembali tergantung pertimbangan desain yang nantinya dibuat. Jika pengumpulan data telah selesai dilakukan dan kemudian melangkah ke penyusunan desain, barulah bisa diperkirakan kebutuhan biayanya. Ditaergetkan tahun ini desain itu bisa dirampungkan, untuk kemudian tahun depan dilakukan proses penyiapan dokumen tender. Setelah itu barulah dilakukan konstruksi.
“Jadi kegiatan ini bukan kegiatan biasa, tapi spesial penanganan daerah pariwisata. Penataan itu juga merupakan bagian dari penataan di lokasi lain, seperti di Pantai Kuta, Legian, dan Seminyak,” kata Wijaya. *dar
1
Komentar