Sanggar Dharmawangsa Klungkung Siapkan Penampilan Terbaik di Pergelaran Topeng Prembon PKB XLIII/2021
SEMARAPURA, NusaBali.com - Setelah berlatih selama dua bulan, Sanggar Dharmawangsa Klungkung siap menghadirkan penampilan terbaiknya pada Pergelaran Topeng Prembon PKB XLIII, Kamis (24/6/21).
Latihan yang notabene hanya tersisa satu hari dioptimalkan guna persiapan tampil optimal di di Gedung Natya Mandala, Kampus ISI Denpasar. “Melihat perkembangan latihan selama ini, kami siap memberikan penampilan terbaik,” kata Anak Agung Gede Mayun Darmika, pemilik Sanggar Dharmawangsa.
Sanggar Dharmawangsa nantinya akan membawakan tema Maha Usadi yang berkisah tentang tokoh utama yakni Manik Angkeran dan Dukuh Belatung. Singkatnya kedua tokoh tersebut saling beradu kesaktian di sebuah hutan yang menyebabkan hutan tersebut hangus terbakar.
“Tema ini berkaitan dengan kegiatan PKB XLIII yang menyungsung tema Pohon Kehidupan, di mana mengingatkan masyarakat tentang pentingnya sebuah pohon, dan hutan sebagai paru-paru dunia. Pohon-pohon tersebut menghasilkan udara yang segar, dan menghasilkan oksigen sebagai sumber hidup makhluk di bumi,” ujar Mayun yang juga tampil sebagai salah seorang penari.
Sanggar Dharmawangsa yang berasal dari Puri Satriya Kawan, Desa Paksebali, Kecamatan Dawan ini akan mengerahkan 34 seniman pada Pergelaran Topeng Prembon PKB XLIII. “Untuk sebuah pergelaran, 34 orang tersebut merupakan jumlah yang lumayan banyak, dan memiliki tantangan tersendiri untuk mengkoordinir gerakan agar dapat berjalan sesuai alur yang telah dilatih selama ini,” ungkap Mayun.
Lebih lanjut Mayun pun mengungkapkan dengan adanya Pergelaran Topeng Prembon, niscaya masyarakat Bali atau para pecinta seni tari akan merasa terhibur di masa pandemi seperti saat ini. “Jangan biarkan masa pandemi menjadi penghalang dalam berkreativitas sebagai seorang seniman, apalagi seniman Bali yang sangat erat kaitannya dengan agama Hindu di Bali, karena seni, adat dan budaya Bali sangat berkaitan erat satu sama lain bagaikan roh yang menghidupi Pulau Bali,” tegasnya.
Mayun sebagai seorang pemilik sanggar dan pelaku kesenian Bali berharap agar ke depannya masyarakat Bali semakin cinta dengan budaya yang telah diwariskan oleh para leluhur Bali. Masyarakat Bali khususnya para pemuda Bali agar turut berpartisipasi melestarikan budaya Bali agar tidak tergerus oleh pengaruh budaya global/asing. “Filosofi, nilai dan makna hal tersebut yang membuat seni budaya Bali menjadi daya tarik tersendiri oleh para wisatawan asing maupun lokal,” tutupnya. *rma
Komentar