Parpol Non PDIP Siapkan Jurus Tangkal
Antisipasi Target PDIP Hat-trick Kemenangan dalam Pemilu 2024
PDIP optimistis bisa kuasai 7 dari 9 kursi DPR RI yang diperebutkan di Dapil Bali dalam Pemilu 2024.
DENPASAR, NusaBali
Parpol-parpol non PDIP di Bali tidak gentar dengan target PDIP untuk ciptakan hat-trick kemenangan ketiga secara beruntun dalam Pemilu 2024 mendatang. Mereka siapkan jurus penangkal untuk mengantisipasi hat-trick ala PDIP ini.
Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, mengatakan partainya tidak punya strategi khusus untuk mengimbangi target hat-trick PDIP di Pemilu 2024 mendatang. Strategi yang dilakukan Golkar adalah dengan menarik simpati masyarakat semaksimal mungkin.
Salah satu jurus menarik simpati masyarakat itu, kata Demer, adalah dengan memaksimalkan program pemulihan kesehatan melalui kerja-kerja partai dan kerja-kerja politik kader di seluruh tingkatan. "Kalau pemulihan kesehatan ini berhasil, maka simpati masyarakat otomatis akan beralih ke Golkar," ujar Demer kepada NusaBali, Senin (21/6).
Demer menegaskan, sebagai partai runner-up dalam Pemilu 2019 lalu, Golkar menempatkan kader dalam jumlah signifikan duduk di kursi legislatif dan eksekutif. Termasuk juga kader Golkar yang duduk di pemerintahan Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Jokowi.
Menurut Demer, kebijakan Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto yang kini menjabat Menko Perekonomian dengan meluncurkan Yellow Clinic secara nasional, adalah salah satu upaya membantu masyarakat untuk keluar dari pandemi Covid-19. Selain itu, ide Work from Bali bagi pejabat pusat untuk pemulihan ekonomi dan pariwisata Bali juga datang dari kader Golkar di kabinet.
"Program Yellow Clinic di seluruh provinsi, pemulihan ekonomi dan pariwisata Bali, adalah program dan ide kita. Ya, supaya perekonomian masyarakat bisa pulih," tegas politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Golkar Dapil Bali ini.
Demer menyebutkan, Golkar optimistis bisa mengimbangi target PDIP dalam Pemilu 2024, termasuk di Bali. Golkar sendiri bahkan targetkan memperoleh 3 kursi DPR RI Dapil Bali di Pemilu 2024 mendatang. Target ini naik dari perolehan 2 kursi DPR RI Dapil Bali hasil Pileg 2019 lalu. "Kami optimis bisa bertahan 2 kursi, bahkan bisa naik jadi 3 kursi DPR RI Dapil Bali," tandas Demer.
Politisi yang sudah empat kali periode duduk di DPR RI Dapil Bali ini menegaskan, untuk Pemilu 2024 nanti Golkar akan siapkan caleg-caleg terbaik. "Target raih 3 kursi tentu harus dijawab dengan menyiapkan caleg terbaik untuk bertarung di Pemilu 2024. DPP Golkar sudah memetakan kandidat caleg yang akan diusung, termasuk dari Dapil Bali,” katanya.
Sementara, DPP Demokrat belum mau mau mengumbar strateginya menghadapi target hat-trick kemenangan di Pemilu 2024 yang dicanangkan DPP PDIP. Wasekjen DPP Demokrat, Putu Supadma Rudana, menyebutkan setiap parpol yang berlaga punya target perjuangan.
"Kita di Demokrat juga punya target untuk Pemilu 2024, yakni mengembalikan kejayaan partai seperti hasil Pemilu 2009 dan 2014. Artinya, kami akan kembalikan raihan 2 kursi DPR RI dari Demokrat Dapil Bali sebagaimana capaian di Pemilu 2009 dan 2014," ujar Supadma Rudana saat dihubungi NusaBali secara terpisah, Senin kemarin.
Supadma mengakui untuk mewujudkan target 2 kursi DPR RI Dapil Bali tersebut, perlu perjuangan dan kerja keras. "Memang tidak mudah dan perlu kerja keras untuk di Bali. Tapi, kami akan maksimal untuk mewujudkan," tandas politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar yang juga anggota Fraksi Demokrat DPR RI Dapil Bali ini.
Supadma menegaskan, sebagai partai di luar pemerintahan, Demokrat saat ini lebih menunjukkan kerja-kerja politik yang melibatkan elemen kader di struktur dan fraksi-fraksi, dengan konsep ‘Demokrat Hadir di Tengah Rakyat’ untuk memberi solusi. Apalagi, dalam situasi pandemi Covid-19 ini, tentu masyarakat banyak memerlukan sentuhan langsung. “Tanpa bermaksud jumawa, dengan bekerja maksimal dan hadir di tengah rakyat, simpati masyarakat tak akan pudar untuk Demokrat," papar Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR RI ini.
Menurut Supadma, selaku wakil rakyat Bali di Senayan, berbagai program untuk mengatasi pandemi Covid-19 dan dampak secara ekonomi sudah dilakukan. Mulai mengelontor masker dan alat pelindung diri ke rumah sakit, hingga oleh-oleh dari Senayan berupa 5.000 paket bantuan sembako untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
“Kemudian, kami gulirkan program pemberdayaan UMKM dan usaha ultra mikro. Sampai saat ini, program tersebut masih terus berjalan untuk masyarakat Bali. Itu kerja-kerja kita sebagai anggota Fraksi Demokrat di Senayan," terang putra dari mantan Senator I Nyoman Rudana ini.
Sementara itu, Ketua Bappilu DPD PDIP Bali, IGN Alit Kusuma Kelakan, mengatakan dari 9 kursi DPR RI Dapil Bali, sebanyak 7 kursi di antaranya bisa direbut PDIP. Jika terwujud, ini meningkat dibandung hasil Pemilu 2019 lalu, ketika PDIP mendominasi 6 kursi dari total 9 kursi DPR RI Dapil Bali. Tiga (3) kursi yang disisakan PDIP kali itu, masing-masing 2 kursi direbut Golkar dan 1 kursi lagi direbut Demokrat.
"Tidak banyak target penambahan kursi DPR RI Dapil Bali dalam Pemilu 2024 mendatang. Kita bidik tambahan 1 kursi lagi, dari semula 6 menjadi 7 kursi. Target ini tidak muluk-muluk, karena tiga pilar partai yakni kader di struktural, kader di legislatif, dan kader di eksekutif sangat kuat dan kompak, sehingga mesin partai maksimal," kata Alit Kelakan yang juga anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali secarta terpisah, Senin kemarin.
Sekadar dicatat, 6 kursi DPR RI Dapil Bali yang disambar PDIP dalam Pileg 2019 lalu, masing-masing diduduki I made Urip (incumbent asal Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan), IGA Rai Wirajaya (incumbent asal Desa Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara), I Wayan Sudirta (new comer asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem), I Nyoman Parta (new comer asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar), I Ketut Kariyasa Adnyana (new comer asal Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng, dan IGA Ali Kesuma Kelakan (new comer asal Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat).
Secara nasional, PDIP juga targetkan hat-trick kemenangan dalam Pemilu 2024 mendatang. Target hat-trick tersebut Wakil Sekjen DPP PDIP, Arif Wibowo, saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PDIP Bali dan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) PDIP Kabupaten/Kota se-Bali bertema ‘Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat’ yang digelar di Inna The Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Minggu (20/6).
Menurut Arif Wibowo, hat-trick kemenangan secara nasional tersebut hanya bisa terwujud kalau 3 pilar partai: kader PDIP di eksekutif, kader PDIP di legislatif, dan kader struktural, bekerja maksimal. Saat ini, kata dia, PDIP Bali paling solid dengan 3 pilarnya. Karena itu, tidaklah sulit bagi PDIP untuk mewujudkan hat-trick di Bali dalam Pemilu 2024 mendatang.
"Bali paling lengkap dan kuat dengan 3 pilarnya. Masa nggak bisa bikin hat-trick? Pasti bisa. DPP PDIP mengharapkan nanti hasilnya makin bagus di 2024, perolehan dukungan rakyat meningkat," ujar Arif Wibowo. *nat
Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, mengatakan partainya tidak punya strategi khusus untuk mengimbangi target hat-trick PDIP di Pemilu 2024 mendatang. Strategi yang dilakukan Golkar adalah dengan menarik simpati masyarakat semaksimal mungkin.
Salah satu jurus menarik simpati masyarakat itu, kata Demer, adalah dengan memaksimalkan program pemulihan kesehatan melalui kerja-kerja partai dan kerja-kerja politik kader di seluruh tingkatan. "Kalau pemulihan kesehatan ini berhasil, maka simpati masyarakat otomatis akan beralih ke Golkar," ujar Demer kepada NusaBali, Senin (21/6).
Demer menegaskan, sebagai partai runner-up dalam Pemilu 2019 lalu, Golkar menempatkan kader dalam jumlah signifikan duduk di kursi legislatif dan eksekutif. Termasuk juga kader Golkar yang duduk di pemerintahan Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Jokowi.
Menurut Demer, kebijakan Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto yang kini menjabat Menko Perekonomian dengan meluncurkan Yellow Clinic secara nasional, adalah salah satu upaya membantu masyarakat untuk keluar dari pandemi Covid-19. Selain itu, ide Work from Bali bagi pejabat pusat untuk pemulihan ekonomi dan pariwisata Bali juga datang dari kader Golkar di kabinet.
"Program Yellow Clinic di seluruh provinsi, pemulihan ekonomi dan pariwisata Bali, adalah program dan ide kita. Ya, supaya perekonomian masyarakat bisa pulih," tegas politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Golkar Dapil Bali ini.
Demer menyebutkan, Golkar optimistis bisa mengimbangi target PDIP dalam Pemilu 2024, termasuk di Bali. Golkar sendiri bahkan targetkan memperoleh 3 kursi DPR RI Dapil Bali di Pemilu 2024 mendatang. Target ini naik dari perolehan 2 kursi DPR RI Dapil Bali hasil Pileg 2019 lalu. "Kami optimis bisa bertahan 2 kursi, bahkan bisa naik jadi 3 kursi DPR RI Dapil Bali," tandas Demer.
Politisi yang sudah empat kali periode duduk di DPR RI Dapil Bali ini menegaskan, untuk Pemilu 2024 nanti Golkar akan siapkan caleg-caleg terbaik. "Target raih 3 kursi tentu harus dijawab dengan menyiapkan caleg terbaik untuk bertarung di Pemilu 2024. DPP Golkar sudah memetakan kandidat caleg yang akan diusung, termasuk dari Dapil Bali,” katanya.
Sementara, DPP Demokrat belum mau mau mengumbar strateginya menghadapi target hat-trick kemenangan di Pemilu 2024 yang dicanangkan DPP PDIP. Wasekjen DPP Demokrat, Putu Supadma Rudana, menyebutkan setiap parpol yang berlaga punya target perjuangan.
"Kita di Demokrat juga punya target untuk Pemilu 2024, yakni mengembalikan kejayaan partai seperti hasil Pemilu 2009 dan 2014. Artinya, kami akan kembalikan raihan 2 kursi DPR RI dari Demokrat Dapil Bali sebagaimana capaian di Pemilu 2009 dan 2014," ujar Supadma Rudana saat dihubungi NusaBali secara terpisah, Senin kemarin.
Supadma mengakui untuk mewujudkan target 2 kursi DPR RI Dapil Bali tersebut, perlu perjuangan dan kerja keras. "Memang tidak mudah dan perlu kerja keras untuk di Bali. Tapi, kami akan maksimal untuk mewujudkan," tandas politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar yang juga anggota Fraksi Demokrat DPR RI Dapil Bali ini.
Supadma menegaskan, sebagai partai di luar pemerintahan, Demokrat saat ini lebih menunjukkan kerja-kerja politik yang melibatkan elemen kader di struktur dan fraksi-fraksi, dengan konsep ‘Demokrat Hadir di Tengah Rakyat’ untuk memberi solusi. Apalagi, dalam situasi pandemi Covid-19 ini, tentu masyarakat banyak memerlukan sentuhan langsung. “Tanpa bermaksud jumawa, dengan bekerja maksimal dan hadir di tengah rakyat, simpati masyarakat tak akan pudar untuk Demokrat," papar Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR RI ini.
Menurut Supadma, selaku wakil rakyat Bali di Senayan, berbagai program untuk mengatasi pandemi Covid-19 dan dampak secara ekonomi sudah dilakukan. Mulai mengelontor masker dan alat pelindung diri ke rumah sakit, hingga oleh-oleh dari Senayan berupa 5.000 paket bantuan sembako untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
“Kemudian, kami gulirkan program pemberdayaan UMKM dan usaha ultra mikro. Sampai saat ini, program tersebut masih terus berjalan untuk masyarakat Bali. Itu kerja-kerja kita sebagai anggota Fraksi Demokrat di Senayan," terang putra dari mantan Senator I Nyoman Rudana ini.
Sementara itu, Ketua Bappilu DPD PDIP Bali, IGN Alit Kusuma Kelakan, mengatakan dari 9 kursi DPR RI Dapil Bali, sebanyak 7 kursi di antaranya bisa direbut PDIP. Jika terwujud, ini meningkat dibandung hasil Pemilu 2019 lalu, ketika PDIP mendominasi 6 kursi dari total 9 kursi DPR RI Dapil Bali. Tiga (3) kursi yang disisakan PDIP kali itu, masing-masing 2 kursi direbut Golkar dan 1 kursi lagi direbut Demokrat.
"Tidak banyak target penambahan kursi DPR RI Dapil Bali dalam Pemilu 2024 mendatang. Kita bidik tambahan 1 kursi lagi, dari semula 6 menjadi 7 kursi. Target ini tidak muluk-muluk, karena tiga pilar partai yakni kader di struktural, kader di legislatif, dan kader di eksekutif sangat kuat dan kompak, sehingga mesin partai maksimal," kata Alit Kelakan yang juga anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali secarta terpisah, Senin kemarin.
Sekadar dicatat, 6 kursi DPR RI Dapil Bali yang disambar PDIP dalam Pileg 2019 lalu, masing-masing diduduki I made Urip (incumbent asal Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan), IGA Rai Wirajaya (incumbent asal Desa Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara), I Wayan Sudirta (new comer asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem), I Nyoman Parta (new comer asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar), I Ketut Kariyasa Adnyana (new comer asal Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng, dan IGA Ali Kesuma Kelakan (new comer asal Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat).
Secara nasional, PDIP juga targetkan hat-trick kemenangan dalam Pemilu 2024 mendatang. Target hat-trick tersebut Wakil Sekjen DPP PDIP, Arif Wibowo, saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PDIP Bali dan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) PDIP Kabupaten/Kota se-Bali bertema ‘Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat’ yang digelar di Inna The Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Minggu (20/6).
Menurut Arif Wibowo, hat-trick kemenangan secara nasional tersebut hanya bisa terwujud kalau 3 pilar partai: kader PDIP di eksekutif, kader PDIP di legislatif, dan kader struktural, bekerja maksimal. Saat ini, kata dia, PDIP Bali paling solid dengan 3 pilarnya. Karena itu, tidaklah sulit bagi PDIP untuk mewujudkan hat-trick di Bali dalam Pemilu 2024 mendatang.
"Bali paling lengkap dan kuat dengan 3 pilarnya. Masa nggak bisa bikin hat-trick? Pasti bisa. DPP PDIP mengharapkan nanti hasilnya makin bagus di 2024, perolehan dukungan rakyat meningkat," ujar Arif Wibowo. *nat
1
Komentar