Ribuan Orang Ikuti WFB di Nusa Dua
MANGUPURA, NusaBali
Pengelola kawasan ITDC, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, mencatat ribuan orang dari sejumlah kementerian telah melakukan Work From Bali (WFB).
Baik dari kementerian dan lembaga maupun perusahaan BUMN di bawah Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves). Bahkan, dalam sebulan terakhir tercatat ada sekitar 3.000 peserta WFB dari Nusa Dua.
Managing Director The Nusa Dua ITDC I Gusti Ngurah Ardita, mengatakan program WFB sebenarnya sudah dimulai sejak awal Juni 2021. Kegiatannya menyesuaikan program dari agenda kementerian dan lembaga terkait, baik berupa seminar, sosialisasi, rapat, dan sebagainya. Bahkan, beberapa di antaranya juga melakukan kegiatan seperti berolahraga, bersepeda yang dilakukan di dalam kawasan dan ke luar kawasan Nusa Dua.
“Memang sudah ada beberapa kementerian lembaga dan BUMN yang melakukan kegiatan di Nusa Dua dalam rangka WFB. Tapi jumlahnya belum terlalu banyak, sebab kegiatan itu bisa juga dilakukan di kawasan lain, seperti Kuta, Jimbaran, Ubud, Sanur,” kata Ardita, Selasa (22/6).
Berdasarkan data yang diperoleh, pada periode Juni 2021, tercatat lebih dari 3.000 orang yang telah melaksanakan program WFB di kawasan The Nusa Dua. Dalam setiap kegiatan yang diselenggaran memiliki jumlah peserta yang bervariasi. Selama kegiatan WFB berlangsung, peserta senantiasa mengacu pada prokes yang berlaku dan pembatasan jumlah peserta. Rentang waktu berkegiatan di Nusa Dua juga cukup bervariasi, yaitu dari 3 hingga 5 hari.
Sebaliknya, untuk yang ada diagenda pada Juli 2021 mendatang, Ardita mengaku masih melakukan pendataan. “Kami harap kegiatan semacam itu juga bisa diikuti oleh perusahaan swasta nasional yang ada di Indonesia, sehingga akan semakin mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan kondisi perekonomian Bali,” kata Ardita.
Ke depan, untuk menggairahkan pariwisata akan mengkaji beberapa event rutin yang biasanya diselenggarakan di Nusa Dua, seperti Nusa Dua Fiesta, Bali Blues Festival, dan Internasional Run. Tahun lalu event tersebut memang tidak dilaksanakan.Selain itu juga berencana menggiatkan wellness tourism di kawasan Nus Dua, dengan mengemas Pulau Nusa Dharma sebagai tempat yoga dan meditasi.
“Tentu agenda rutin yang sering kami adakan sebelum pandemi masih kami kaji, apakah bisa dilakukan atau tidak. Semua unsur harus dilibatkan dalam evaluasi itu, termasuk dari Satgas Covid-19,” tandas Ardita. *dar
1
Komentar