Belasan Km Jalan Dihotmix Tahun Ini
Anggaran Rp 20 M Bersumber dari DAK Pusat dan APBD
Perbaikan infrastruktur di Kabupaten Buleleng memang difokuskan sejak masa jabatan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana.
SINGARAJA, NusaBali
Jalan aset Kabupaten Buleleng sepanjang 15 kilometer mendapatkan program peningkakatan kualitas jalan. Proyek hotmix itu anggarannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pusat dan APBD Buleleng dengan total Rp 20 miliar lebih. Empat titik diantaranya didanai DAK dan 2 titik dari APBD. Seluruh proyek sudah mulai dikerjakan rekanan dan diharapkan tuntas sebelum akhir tahun ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUR) Buleleng I Putu Adiptha, Kamis (24/6) kemarin mengatakan, proyek peningkatan kualitas jalan dengan hotmix, yang didanai DAK Pusat, dilakukan di ruas Jalan Pulau Komodo, Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, ruas jalan Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada, Buleleng, ruas jalan Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar, Buleleng dan ruas jalan menuju Pelabuhan Celukan Bawang, Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak Buleleng. Sedangkan hotmix jalan yang menggunakan APBD Buleleng menyasar ruas jalan Asah Munduk, Desa Gobleg menuju Pura Bugbug di Desa Munduk, Kecamatan Banjar. Satu titik lainnya adalah ruas jalan Desa Kayuputih-Banyuatis di Kecamatan Banjar.
“Pemeliharaan dan peningkatan kualitas jalan aset kabupaten memang rutin kami anggarkan setiap tahunnya. Tetapi setahun program peningkatan kualitas jalan hanya bisa dilakukan sekitar 15-20 kilometer, karena melihat kemampuan daerah juga,” ucap Adiptha. Perbaikan infrastruktur di Kabupaten Buleleng menurutnya memang difokuskan sejak masa jabatan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana. Bahkan Pemerintah Kabupaten Buleleng disebut Adiptha banyak mengambil alih jalan desa menjadi jalan kabupaten. Seperti sejumlah ruas jalan di Kecamatan Gerokgak yang berasal dari jalan kaplingan diserahkan pengembang ke pemerintah daerah, untuk mempermudah pemeliharaan jalannya.
Namun Dinas PUTR juga sempat memenuhi permohonan pengubahan status jalan dari jalan kabupaten menjadi jalan desa, yang diajukan Pemerintah Desa Tejakula, Kecamatan Tejakula. “Kami tidak masalah sepanjang jalan itu tetap dipelihara. Mungkin karena bentangannya tidak terlalu panjang, sehingga Pemdes bisa mengatasi biaya pemeliharaannya,” imbuh dia.
Data Dinas PUTR Buleleng, bentangan jalan yang merupakan aset jalan kabupaten saat ini sepanjang 1.200 kilometer. Sedangkan yang baru bisa ditangani sejak tujuh tahun kemarin sepanjang 500 meter dengan penanganan hotmix. “Tetapi kondisi pemeliharaan jalan ini sangat dinamis, karena jalan aspal punya umur, tergantung kendaraan yang melintas di atasnya dan situasi alam dan juga cuaca di daerah tersebut. Aspal musuh utamanya air, kalau sudah sampai ada genangan air dan kondisi cuaca lembab, akan memperpendek umur jalan,” jelas Adiptha
Sementara itu dengan keterbatasan kemampuan keuangan daerah, Dinas PUTR juga berencana akan mengajukan bantuan untuk perbaikan infrastruktur di Kabupaten Buleleng, melalui dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali. Saat ini Dinas PUTR, sedang merancang Detail Enginering Desain (DED) dan titik lokasi sebelum pengusulan. *k23
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUR) Buleleng I Putu Adiptha, Kamis (24/6) kemarin mengatakan, proyek peningkatan kualitas jalan dengan hotmix, yang didanai DAK Pusat, dilakukan di ruas Jalan Pulau Komodo, Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, ruas jalan Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada, Buleleng, ruas jalan Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar, Buleleng dan ruas jalan menuju Pelabuhan Celukan Bawang, Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak Buleleng. Sedangkan hotmix jalan yang menggunakan APBD Buleleng menyasar ruas jalan Asah Munduk, Desa Gobleg menuju Pura Bugbug di Desa Munduk, Kecamatan Banjar. Satu titik lainnya adalah ruas jalan Desa Kayuputih-Banyuatis di Kecamatan Banjar.
“Pemeliharaan dan peningkatan kualitas jalan aset kabupaten memang rutin kami anggarkan setiap tahunnya. Tetapi setahun program peningkatan kualitas jalan hanya bisa dilakukan sekitar 15-20 kilometer, karena melihat kemampuan daerah juga,” ucap Adiptha. Perbaikan infrastruktur di Kabupaten Buleleng menurutnya memang difokuskan sejak masa jabatan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana. Bahkan Pemerintah Kabupaten Buleleng disebut Adiptha banyak mengambil alih jalan desa menjadi jalan kabupaten. Seperti sejumlah ruas jalan di Kecamatan Gerokgak yang berasal dari jalan kaplingan diserahkan pengembang ke pemerintah daerah, untuk mempermudah pemeliharaan jalannya.
Namun Dinas PUTR juga sempat memenuhi permohonan pengubahan status jalan dari jalan kabupaten menjadi jalan desa, yang diajukan Pemerintah Desa Tejakula, Kecamatan Tejakula. “Kami tidak masalah sepanjang jalan itu tetap dipelihara. Mungkin karena bentangannya tidak terlalu panjang, sehingga Pemdes bisa mengatasi biaya pemeliharaannya,” imbuh dia.
Data Dinas PUTR Buleleng, bentangan jalan yang merupakan aset jalan kabupaten saat ini sepanjang 1.200 kilometer. Sedangkan yang baru bisa ditangani sejak tujuh tahun kemarin sepanjang 500 meter dengan penanganan hotmix. “Tetapi kondisi pemeliharaan jalan ini sangat dinamis, karena jalan aspal punya umur, tergantung kendaraan yang melintas di atasnya dan situasi alam dan juga cuaca di daerah tersebut. Aspal musuh utamanya air, kalau sudah sampai ada genangan air dan kondisi cuaca lembab, akan memperpendek umur jalan,” jelas Adiptha
Sementara itu dengan keterbatasan kemampuan keuangan daerah, Dinas PUTR juga berencana akan mengajukan bantuan untuk perbaikan infrastruktur di Kabupaten Buleleng, melalui dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali. Saat ini Dinas PUTR, sedang merancang Detail Enginering Desain (DED) dan titik lokasi sebelum pengusulan. *k23
Komentar