Berkat Inovasi Media Pembelajaran Kelistrikan 'ELIT'
Tim Mahasiswa Undiksha Sabet Medali Emas dalam Kompetisi di Polandia
Kompetisi E-Nnovate International Invention & Innovation Show Poland yang antarkan tim mahasiswa Undiksha Singaraja sabet medali emas dan perunggu ini digelar secara daring, dengan peserta 183 inovasi dari 16 negara
SINGARAJA, NusaBali
Prestasi tingkat internasional kembali ditorehkan tim mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Buleleng. Kali ini, tim mahasiswa Undiksha berhasil menyabet medali emas dan medali perunggu dalam ajang E-Nnovate International Invention & Innovation Show Poland di Polandia. Undiksha Singaraja berjaya berkat Inovasi Media Pembelajaran Kelistrikan dan Pengembangan Jamu Herbal.
Medali emas dalam ajang E-Nnovate International Invention & Innovation Show Poland, diraih tim mahasiswa Undiksha melalui Inovasi Media Pembelajaran Kelistrikan ‘ELIT: Electrical Lighting Installation Trainer’. Inovasi ini dirancang oleh Putu Zasya Eka Satya Nugraha (mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Informatika Undiksha), Rohmat Romadhan (Prodi Teknologi Pendidikan Undiksha), I Gede De-va Anggara Putra Kasadi (Prodi Pendidikan Teknik Elektro Undiksha), Devy Arista Ciptamiari (Prodi Manajemen Undiksha), dan Kadek Reda Setiawan (alumni Pendidikan Teknik Elektro Undiksha).
Sedangkan medali perunggu diraih tim mahasiswa Undiksha melalui Inovasi Jamu Tradisional Herbal ‘Intra HerdiC: Indonesian Traditional Herbal Medicine Stop Covid-19’. Inovasi ini dikembangkan oleh I Ketut Andika Pradnyana (mahasiswa S2 Prodi Teknologi Pendidikan Undiksha), Ni Putu Ayu Pirdayanti (Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Undiksha), Putu Pipit Pricellia Eka Putri (Prodi Ilmu Hukum Undiksha, Putu Diah Pradnya Paramitha (Prodi Akuntansi Undiksha), I Gede Eng-ga Suandita (Prodi Ilmu Hukum Undiksha), dan I Made Bagus Alviantara (Prodi Sistem Informasi (S1).
Kompetisi E-Nnovate International Invention & Innovation Show Poland yang mengantarkan tim mahasiswa Undiksha Singaraja sabet medali emas dan medali perunggu ini digelar secara daring, 22-24 Juni 2021 lalu. Ada 183 inovasi yang dibawakan tim-tim mahasiswa dari 16 negara mengikuti kompetisi tingkat internasional ini.
Undiksha tampil gemilang, hingga sukses sabet medali emas melalui Inovasi Media Pembelajaran Kelistrikan bertajuk ‘ELIT: Electrical Lighting Installation Trainer’. Ketua Tim Inovasi Media Pembelajaran Kelistrikan, Putu Zasya Eka Satya Nugraha, menjelaskan ‘ELIT’ merupakan media pembelajaran yang terintegrasi bagi peserta didik electrical engineering atau teknik listrik.
Menurut Putu Zasya, media pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang dibutuhkan dalam instalasi penerangan. Bentuknya terintegrasi dan ringkas, hingga memudahkan untuk dibawa siswa ke mana-mana. Selain itu, skema kelistrikan juga tergambar jelas pada papan akrilik. "Kami juga menyediakan buku panduan penggunaan media pembalajaran ini," jelas Putu Zasya di Singaraja, Jumat (25/6).
Putu Zasya menyebutkan, perancangan media pembelajaran kelistrikan ini dilatarbelakangi sejumlah hal. Di antaranya, kendala pembelajaran praktek siswa kejuruan akibat yang komponen kelistrikan yang seringkali rusak atau hilang. Kemudian, komponen kelistrikan selama ini sifatnya modular, sehingga membutuhkan media pembelajaran terintegrasi.
Selain itu, kata Putu Zasya, minat belajar peserta didik yang kian menurun karena pembelajaran berfokus hanya pada teori. "Sehingga dibutuhkan suatu inovasi media pembelajaran kelistrikan yang dapat menggugah semangat belajar peserta didik," terang mahasiswi S1 Prodi Pendidikan Teknik Informatika Undiksha ini.
Versi Putu Zasya, tim mahasiswa Undiksha membutuhkan waktu sekitar 1,5 bulan untuk menyiapkan inovasi ini. Akhirnya, usaha mereka berbuah prestasi yang sangat membanggakan. "Kami sangat bersyukur atas raihan ini. Kami mendapatkan kesempatan yang luar biasa dengan ikut serta pada event internasional. Ini juga menjadi proses belajar kami dalam mengkomunikasikan ide kepada orang asing," katanya.
Sementara itu, Ketua Tim Inovasi Jamu Tradisional Herbal ‘Intra HerdiC: Indonesian Traditional Herbal Medicine Stop Covid-19’, Ketut Andika Pradnyana, menjelaskan inovasi yang akhirnya sabet medali perunggu ini merupakan pembuatan jamu tradisional yang dikemas secara modern dan diracik dengan menyesuaikan selera kalangan milenial.
Yang membedakan jamu ini dengan jamu yang diproduksi di pasaran, kata Andika Pradnyana, adalah proses pembuatannya. Jamu Intra HerdiC dibuat dengan campuran madu asli, yang dapat menghilangkan rasa pahit. “Dengan inovasi ini, banyak orang jadi bisa minum jamu," terang Andika Pradnyana.
Menurut Andika Pradnyana, pembuatan inovasi ini berkaca dari masih maraknya kasus penyebaran Covid-19. Pihaknya berharap dengan mengkonsumsi jamu secara rutin, imun tubuh akan meningkat dan bebas dari serangan virus.
"Untk meningkatkan imun tubuh, maka kami membuat jamu tradisional yang dipercaya memiliki khasiat untuk penyembuhan berbagai penyakit. Selain itu, tujuan mengembangkan jamu ini adalah untuk melestarikan minuman tradisional dan rempah-rempah khas Indonesia," tegas mahasiswa S2 Prodi Teknologi Pendidikan Undiksha ini.
Andika Pradnyana mengungkapkan, butuh persiapan selama 1 bulan untuk mengukuti kompetisi E-Nnovate International Invention & Innovation Show Poland. "Kami sangat bersyukur dengan hasil yang diperoleh. Dari persiapan yang begitu panjang, sampai tahap presentasi yang cukup mendadak. Kondisi yang terdesak berhasil kami lewati. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung," tandas alumnus S1 Pendididkan Teknik Informatika Undiksha ini.
Sementara, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Hubungan Masyarakat Undiksha, Prof I Wayan Suastra, mengapresiasi prestasi gemilang tim mahasiswa dalam ajang ‘E-Nnovate International Invention & Innovation Show Poland’. Tim mahasiswa dinilai mampu memberikan sumbangan poin untuk pemeringkatan universitas. Prof Suastra pun mengajak mahasiswa Undiksha untuk terus memacu prestasi. "Apa yang diraih juga sangat bermanfaat setelah nanti lulus," papar Prof Suastra.
Prof Suastra menegaskan, pihak universitas siap untuk membantu pengembangan produk maupun rancangan produk yang telah dihasilkan oleh mahasiswa, terlebih yang berhasil menorehkan prestasi. Hal ini akan dikoordinasikan dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. "Produknya bersertifikat, kita akan bantu, seperti HaKI dan paten. Sudah ada yang kami bantu mengurus itu," katanya. *mz
Medali emas dalam ajang E-Nnovate International Invention & Innovation Show Poland, diraih tim mahasiswa Undiksha melalui Inovasi Media Pembelajaran Kelistrikan ‘ELIT: Electrical Lighting Installation Trainer’. Inovasi ini dirancang oleh Putu Zasya Eka Satya Nugraha (mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Informatika Undiksha), Rohmat Romadhan (Prodi Teknologi Pendidikan Undiksha), I Gede De-va Anggara Putra Kasadi (Prodi Pendidikan Teknik Elektro Undiksha), Devy Arista Ciptamiari (Prodi Manajemen Undiksha), dan Kadek Reda Setiawan (alumni Pendidikan Teknik Elektro Undiksha).
Sedangkan medali perunggu diraih tim mahasiswa Undiksha melalui Inovasi Jamu Tradisional Herbal ‘Intra HerdiC: Indonesian Traditional Herbal Medicine Stop Covid-19’. Inovasi ini dikembangkan oleh I Ketut Andika Pradnyana (mahasiswa S2 Prodi Teknologi Pendidikan Undiksha), Ni Putu Ayu Pirdayanti (Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Undiksha), Putu Pipit Pricellia Eka Putri (Prodi Ilmu Hukum Undiksha, Putu Diah Pradnya Paramitha (Prodi Akuntansi Undiksha), I Gede Eng-ga Suandita (Prodi Ilmu Hukum Undiksha), dan I Made Bagus Alviantara (Prodi Sistem Informasi (S1).
Kompetisi E-Nnovate International Invention & Innovation Show Poland yang mengantarkan tim mahasiswa Undiksha Singaraja sabet medali emas dan medali perunggu ini digelar secara daring, 22-24 Juni 2021 lalu. Ada 183 inovasi yang dibawakan tim-tim mahasiswa dari 16 negara mengikuti kompetisi tingkat internasional ini.
Undiksha tampil gemilang, hingga sukses sabet medali emas melalui Inovasi Media Pembelajaran Kelistrikan bertajuk ‘ELIT: Electrical Lighting Installation Trainer’. Ketua Tim Inovasi Media Pembelajaran Kelistrikan, Putu Zasya Eka Satya Nugraha, menjelaskan ‘ELIT’ merupakan media pembelajaran yang terintegrasi bagi peserta didik electrical engineering atau teknik listrik.
Menurut Putu Zasya, media pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang dibutuhkan dalam instalasi penerangan. Bentuknya terintegrasi dan ringkas, hingga memudahkan untuk dibawa siswa ke mana-mana. Selain itu, skema kelistrikan juga tergambar jelas pada papan akrilik. "Kami juga menyediakan buku panduan penggunaan media pembalajaran ini," jelas Putu Zasya di Singaraja, Jumat (25/6).
Putu Zasya menyebutkan, perancangan media pembelajaran kelistrikan ini dilatarbelakangi sejumlah hal. Di antaranya, kendala pembelajaran praktek siswa kejuruan akibat yang komponen kelistrikan yang seringkali rusak atau hilang. Kemudian, komponen kelistrikan selama ini sifatnya modular, sehingga membutuhkan media pembelajaran terintegrasi.
Selain itu, kata Putu Zasya, minat belajar peserta didik yang kian menurun karena pembelajaran berfokus hanya pada teori. "Sehingga dibutuhkan suatu inovasi media pembelajaran kelistrikan yang dapat menggugah semangat belajar peserta didik," terang mahasiswi S1 Prodi Pendidikan Teknik Informatika Undiksha ini.
Versi Putu Zasya, tim mahasiswa Undiksha membutuhkan waktu sekitar 1,5 bulan untuk menyiapkan inovasi ini. Akhirnya, usaha mereka berbuah prestasi yang sangat membanggakan. "Kami sangat bersyukur atas raihan ini. Kami mendapatkan kesempatan yang luar biasa dengan ikut serta pada event internasional. Ini juga menjadi proses belajar kami dalam mengkomunikasikan ide kepada orang asing," katanya.
Sementara itu, Ketua Tim Inovasi Jamu Tradisional Herbal ‘Intra HerdiC: Indonesian Traditional Herbal Medicine Stop Covid-19’, Ketut Andika Pradnyana, menjelaskan inovasi yang akhirnya sabet medali perunggu ini merupakan pembuatan jamu tradisional yang dikemas secara modern dan diracik dengan menyesuaikan selera kalangan milenial.
Yang membedakan jamu ini dengan jamu yang diproduksi di pasaran, kata Andika Pradnyana, adalah proses pembuatannya. Jamu Intra HerdiC dibuat dengan campuran madu asli, yang dapat menghilangkan rasa pahit. “Dengan inovasi ini, banyak orang jadi bisa minum jamu," terang Andika Pradnyana.
Menurut Andika Pradnyana, pembuatan inovasi ini berkaca dari masih maraknya kasus penyebaran Covid-19. Pihaknya berharap dengan mengkonsumsi jamu secara rutin, imun tubuh akan meningkat dan bebas dari serangan virus.
"Untk meningkatkan imun tubuh, maka kami membuat jamu tradisional yang dipercaya memiliki khasiat untuk penyembuhan berbagai penyakit. Selain itu, tujuan mengembangkan jamu ini adalah untuk melestarikan minuman tradisional dan rempah-rempah khas Indonesia," tegas mahasiswa S2 Prodi Teknologi Pendidikan Undiksha ini.
Andika Pradnyana mengungkapkan, butuh persiapan selama 1 bulan untuk mengukuti kompetisi E-Nnovate International Invention & Innovation Show Poland. "Kami sangat bersyukur dengan hasil yang diperoleh. Dari persiapan yang begitu panjang, sampai tahap presentasi yang cukup mendadak. Kondisi yang terdesak berhasil kami lewati. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung," tandas alumnus S1 Pendididkan Teknik Informatika Undiksha ini.
Sementara, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Hubungan Masyarakat Undiksha, Prof I Wayan Suastra, mengapresiasi prestasi gemilang tim mahasiswa dalam ajang ‘E-Nnovate International Invention & Innovation Show Poland’. Tim mahasiswa dinilai mampu memberikan sumbangan poin untuk pemeringkatan universitas. Prof Suastra pun mengajak mahasiswa Undiksha untuk terus memacu prestasi. "Apa yang diraih juga sangat bermanfaat setelah nanti lulus," papar Prof Suastra.
Prof Suastra menegaskan, pihak universitas siap untuk membantu pengembangan produk maupun rancangan produk yang telah dihasilkan oleh mahasiswa, terlebih yang berhasil menorehkan prestasi. Hal ini akan dikoordinasikan dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. "Produknya bersertifikat, kita akan bantu, seperti HaKI dan paten. Sudah ada yang kami bantu mengurus itu," katanya. *mz
1
Komentar