nusabali

Awak Dua Kapal Asal Madura Terjaring Prokes

  • www.nusabali.com-awak-dua-kapal-asal-madura-terjaring-prokes

Sebanyak 10 orang ABK dan nakhoda kapal didapati tak bawa surat rapid test antigen negatif dan tak pakai masker. Setelah jalani rapid test antigen ulang, hasilnya seluruhnya negatif.

SINGARAJA, NusaBali

Dua kapal pengangkut barang asal Sapeken, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terjaring pengetatan protokol kesehatan (prokes) saat berlabuh di pelabuhan rakyat perairan Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Jumat (25/6) pagi. Sebanyak 10 orang anak buah kapal (ABK) termasuk nakhoda kapal sempat tak diizinkan turun dari kapal, karena tak membawa surat rapid test antigen negatif dan tak menggunakan masker.

Penyandaran kapal mereka sebelumnya sudah disanggong oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Buleleng, yang dipimpin Kepala Satpol PP Buleleng Putu Artawan. Kapal motor (KM) dengan nama lambung Siapa Duga dengan seorang nakhoda dan ABK berjumlah enam orang sandar di pesisir Buleleng. Mereka yang membawa ikan dari Sapeken menuju Buleleng, langsung diperiksa tim Satpol PP. Ternyata keenamnya tak membawa hasil rapid tes negatif, melainkan hanya surat keterangan sehat dari daerah asalnya.

Mereka tak diperbolehkan turun dari kapal untuk melakukan bongkar muat barang. Pesanan ikan yang mereka bawa hanya diturunkan oleh pemesannya. Sedangkan nakhoda dan ABK Siapa Duga digiring ke Puskesmas Buleleng I untuk menjalani rapid test antigen.

“Sesuai peraturan prokes, penduduk luar Bali yang ingin masuk wilayah Bali harus menyertakan surat keterangan rapid test antigen dengan hasil negatif, tidak bisa hanya dengan surat keterangan sehat saja,” kata Artawan.

Tak hanya nakhoda dan ABK Siapa Duga yang terjaring pengetatan, tak berselang lama setelah kapal ini sandar, disusul KM Gunung Nona yang juga berasal dari Sapeken. Saat diperiksa, nakhoda dan ABK yang berjumlah 4 orang telah mengantongi surat rapid test antigen negatif, namun mereka kedapatan tak menggunakan masker saat diperiksa petugas. “Kami juga memberikan teguran keras kepada ABK dan nakhoda kapal kedua (KM Gunung Nona, Red) yang sandar, karena tak pakai masker, sebagai ketentuan prokes utama dalam pencegahan Covid-19,” imbuh Artawan.

Keempat ABK dan nakhoda KM Gunung Nona kemudian diputuskan untuk dirapid test ulang bersama ABK dan nakhoda KM Siapa Duga. Beruntung hasil tes seluruh ABK dan nakhoda kapal negatif. Pemantauan di sejumlah pesisir laut Buleleng, menurut Artawan, terus dilakukan bekerjasama dengan TNI-Polri. Hal ini untuk mencegah terjadinya penularan virus yang dibawa penduduk luar Bali.

Sementara itu, perkembangan kasus Covid-19 Buleleng pada Jumat (25/6), dicatatkan Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng terdapat 10 kasus konfirmasi baru. Sebanyak 3 orang masing-masing dari Kecamatan Gerokgak dan Buleleng, 2 orang dari Kecamatan Sawan, dan 1 orang dari Kecamatan Tejakula dan Sukasada. Selain itu juga ada 4 orang pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Mereka dua di antaranya dari Kecamatan Gerokgak dan 1 orang masing-masing dari Kecamatan Sukasada dan Banjar. Perkembangan kasus itu menambah jumlah kasus konfirmasi kumulatif sebanyak 4.145 orang. Sebanyak 3.910 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh, 177 orang meninggal dunia, dan sebanyak 58 orang masih menjalani perawatan. *k23

Komentar