Cok Ace Pantau Pemeriksaan PPDN di Pelabuhan Gilimanuk
Kasus Covid-19 Melonjak, Tetap Berharap Pariwisata Dibuka Juli Depan
NEGARA, NusaBali
Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) pantau pemeriksaan pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) yang masuk Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Jumat (25/6) petang.
Dari hasil pemantauan, Wagub Cok Ace memandang perlu ada pe-nambahan jumlah petugas untuk pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk. Wagub Cok Ace terjun melakukan pemantauan di Pelabuhan Gilimanuk, Jumat petang, sepulang dari tangkil ke Pura Mandara Giri Semeru Agung, Desa Sumberagung, Kecamatan Senduro, Lumajang, Jawa Timur. Saat lakukan pemantauan, Cok Ace didampingi Bupati Jembrana I Nengah Tamba.
Cok Ace menyebutkan, dari hasil pantauannya, pemeriksaan PPDN di Pelabuhan Gilimanuk secara umum sudah berjalan baik. Hanya saja, ada beberapa persoalan yang perlu dicarikan solusi. Salah satunya, terkait keterbatasan jumlah petugas.
Menurut Cok Ace, pintu gerbang Bali di Pelabuhan Gilimanuk sementara ini baru mengandalkan petugas dari Jembrana. "Kita harus bicarakan persoalan-persoalan, kita akan selesaikan ini. Kita sepakat jaga Gilimanuk. Kalau tidak bisa pemeriksaan manual, mungkin pakai teknologi," ujar Cok Ace.
Cok Ace mengatakan, dari laporan yang diterimanya, petugas yang berjaga di Pelabuhan Gilimanuk saat ini, sudah berusaha maksimal dalam menjaga pintu gerbang Bali lewat pintu darat dari arah barat. Saat dilakukan pemantauan singkat kemarin petang, Cok Ace melihat bagaimana proses pemeriksaan terhadap PPDN yang masuk Bali, di mana mereka diwajibkan membawa surat keterangan (Suket) negatif Covid-19.
Sementara, Bupati Jembrana Nengah Tamba mengatakan petugas gabungan dari Jembrana sudah berusaha maksimal berjaga di Pelabuhan Gilimanuk. Namun, tidak dipungkiri bisa saja ada PPDN yang lolos karena berusaha mencari celah kelengahan petugas.
"Kita khawatirkan seperti yang lolos dinihari pukul 03.00 Wita. Kami rasa manusiawi, petugas capek, siang-malam (berjaga), hujan-hujanan, tidak bisa ngomong apa. Jadi, harapan kita di Banyuwangi (Pelabuhan Ketapang, Red) juga diperketat. Sama dengan kita di sini. Kalau hasil rapid test antigen di sini reaktif, ya tidak jadi berangkat," papar Bupati Tamba.
Menurut Bupati Tamba, yang tak kalah pentingnya dalam mengatasi situasi pandemi Covid-19 adalah kesadaran bersama. Semua masyarakat harus sama-sama melakukan pencegahan, termasuk memastikan diri sudah divaksinasi Covid-19. "Tentu kita juga semua berharap tidak terus-terusan begini. Jadi, penting untuk kita cegah bersama," terang Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana yang juga fungsionaris DPD Demokrat Bali ini.
Sementara itu, Wagub Cok Ace berharap gerbang wisatawan mancanegara ke Bali tetap dibuka sesuai rencana, Juli 2021 mendatang, dengan penerapan pengaturan khusus. "Walaupun ada peningkatan kasus Covid-19 sedikit, kita tetap berharap pariwisata Bali dibuka untuk wisatawan internasional. Polanya kan banyak. Bisa travel bubble, bisa essential (pengaturan akses perjalanan khusus)," ujar Cok Ace di Pelabuhan Gilimanuk, kemarin petang.
Cok Ace menegaskan, dibukanya akses perjalanan khusus itu juga sudah diterapkan di beberapa provinsi di Indonesia. Salah satunya, Jakarta. Dengan pengaturan akses berwisata ke wilayah-wilayah dengan kasus Covid-19 itu, yang terpenting adalah dilakukan pemeriksaan secara ketat dan tetap mengutamakan protokol kesehatan. "Ini sudah berlangsung. Kenapa tidak buat lagi satu di Bali? Kita harapkan di Bali juga diterapkan," harap tokoh pariwisata asal Puri Agung Ubud Kelurahan/Kecamatan Ubud, Gianyar yang juga Ketua BPD PHRI Bali ini. *ode
Komentar