Skuad Merata, Italia Belum Terkalahkan
Italia Singkirkan Austria 2-1 Lewat Perpanjangan Waktu
LONDON, NusaBali.com – Italia masih belum sempurna, namun kedalaman skuad yang dimiliki tim asuhan Roberto Mancini membantu menyingkirkan Austria 2-1 di babak 16 besar Euro 2020, Minggu (27/6/2021) dini hari Wita.
Italia akhirnya kembali menang tapi untuk pertama kalinya Azzurri kebobolan setelah 11 laga selalu clean sheet. Italia akan menghadapi Portugal atau Belgia dalam perempatfinal di Muenchen pada 2 Juli.
Berbeda dengan tiga laga Grup A yang dimenangkan Italia dengan total gol memasukkan 7 dan tanpa pernah kebobolan, Italia mengalami kesulitan saat bertemu Austria. Hingga 2x45 menit laga berkesudahan imbang 0-0 sehingga diperlukan babak perpanjangan waktu.
Federico Chiesa akhirnya memecahkan kebuntuan Italia pada menit kelima babak perpanjangan waktu pertama. Gol Chiesa diawali dari umpan silang melambung dari sisi kiri lapangan yang dikirimkan oleh Leonardo Spinazzola. Chiesa sempat mengecoh seorang bek Austria sebelum menyarangkan gol yang gagal dihadap kiper Daniel Bachman.
Sepuluh menit kemudian pada menit 105, giliran Matteo Pessina yang menciptakan gol yang sekaligus menggandakan kedudukan 2-0 . Lorenzo Insigne mengirimkan umpan silang kepada Francesco Acerbi yang masih di pojok lapangan. Dia lalu menusuk ke pertahanan Austria dalam gerakan layaknya penyerang tengah sejati untuk menyalurkan bola kepada Pessina yang melompat melewati tekel Austria untuk mengirimkan finis luar biasa yang melewati hadangan Daniel Bachman.
Austria sempat membalas satu gol pada menit ke-114 ketika Sasa Kalajdzic menyambut tendangan sudut Louis Schaub yang dia tuntaskan dengan sundulan sambil menjatuhkan diri yang tak bisa dihadang Gianluigi Donnarumma. Ini untuk pertama kalinya Italia kebobolan dalam 12 pertandingan terakhirnya.
Austria berusaha keras menyamakan kedudukan untuk memaksa Italia melanjutkan laga kepada adu penalti. Namun upaya mereka gagal, sebagian karena ketanggguhan Donnarumma yang di antaranya menepis tendangan keras pemain pengganti Louis Schaub.
Chiesa, 23, sendiri adalah putra dari mantan striker Italia Enrico Chiesa yang mencetak gol ke gawang Republik Ceko dalam Euro 1996, di kadang Liverpool di Anfield.
Mancini telah menggunakan 25 dari total 26 pemainnya, dengan menunjukkan meratanya kualitas dan luasnya bakat yang dia miliki. Fakta bahwa Chiesa dan Pessina yang mencetak gol penentu kemenangan saat melawan Wales adalah dua dari lima pemain pengganti yang dimasukkan Mancini, menunjukkan tidak hanya kualitas yang diminta sang manajer dari pemain-pemainnya, tetapi juga keringat untuk membawa Italia meraih gelar.
Mancini sudah berbicara soal adanya 26 pemain pilihan pertama dalam skuadnya, sementara sebelumnya mungkin ada ketidakpuasan kepada rotasi dari pertandingan ke pertandingan, pergantian pemain karena Covid-19 di mana dibolehkan masuknya lima pemain pengganti, mengartikan lebih banyak lagi peluang bagi para pemain untuk bersinar.
“Para pemain pengganti membuat perbedaan bagi kami, tetapi semua orang memberikan yang terbaik malam ini,” kata Mancini. "Saya senang karena para pemain memberikan segalanya agar menang bahkan saat kami kelelahan," katanya lagi.
Kemenangan yang diraih dengan susah payah atas Austria itu adalah ujian sejati pertama Italia untuk mengukuhkan mereka sebagai salah satu favorit juara, terutama karena ini adalah pertandingan pertama mereka dalam turnamen ini yang jauh dari Roma.
Namun, tampaknya sekali pun jauh dari Colosseum, skuad berisi 26 gladiator ini mungkin memiliki apa yang diperlukan guna menaklukkan Eropa. "Kami adalah sekelompok 26 pemain dan kami semua berusaha keras membantu tim untuk memenangi pertandingan. Ini yang membuat perbedaan malam ini," kata Chiesa.
Kemenangan ini membuat Italia memperpanjang rekor 31 laga tak terkalahkan sejak September 2018. *ant,mao
1
Komentar