Vaksinasi Covid-19 di Buleleng 49,60 Persen
Kasus Covid-19 Buleleng bertambah 10 orang, yakni 5 orang dari Kecamatan Gerokgak, 3 orang Kecamatan Buleleng dan 1 orang masing-masing dari Kecamatan Banjar dan Seririt.
SINGARAJA, NusaBali
Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Buleleng hingga Senin (28/6) sore, baru mencapai 286.700 orang atau 49,60 persen dari target sasaran 578.000 orang untuk capaian tuntas vaksinasi 70 persen. Untuk mengejar capaian itu,
Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng menginstruksikan seluruh camat di Kecamatan Buleleng, melaui lurah, untuk mengarahkan warga yang belum divaksin agar datang ke titik vaksinasi massal.
Titik dimaksud, Gedung Kesenian Gde Manik. Upaya tersebut akan dimulai Selasa (29/6) ini. Ditemui usai rapat koordinasi bersama lurah se-Kecamatan Buleleng, Senin (28/6), Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengatakan, Kecamatan Buleleng kembali disasar untuk vaksinasi lebih masif. Walaupun awal Mei 2021, 29 desa/kelurahan di Buleleng sudah sempat menjadi prioritas sasaran vaksinasi. Hanya saja, jelas dia, jumlah warga di Kecamatan Buleleng yang sudah divaksin hingga Senin kemarin, baru 49.555 orang atau 45,66 persen. Sedangkan target sasaran vaksin 70 persen atau 108.520 orang.
“Seluruh lurah di wilayah Kecamatan Buleleng kami arahkan untuk mendatangkan warganya ke titik vaksinasi massal di gedung kesenian. Mulai besok (Selasa, Red) lurah yang masih punya catatan warga yang belum divaksin di atas 1.000 orang, bertugas mengarahkan 100 orang warga untuk divaksin per hari,” ujar Sekda Buleleng ini.
Upaya itu, lanjut dia, untuk terus mengejar target 70 persen penuntasan vaksinasi di wilayah Kecamatan Buleleng dengan jumlah penduduk terbanyak dan aktivitas masyarakat tinggi.
Birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula ini mengatakan, vaksinasi massal di Gedung Kesenian dipertahankan Satgas Kabupaten. Karena keberhasilan yang dicapai saat vaksinasi massal HUT Bhayangkari, Sabtu (26/6), dengan sasaran 2.200 orang per hari. Bahkan tim vaksinasi massal yang masih distanbykan di Gedung Kesenian pada Minggu (27/6) lalu, masih mendapatkan 1.000 lebih target sasaran vaksinasi dan 900 orang pada Senin (28/6).
Upaya itu, tegas Suyasa, akan terus dilakukan sepanjang masih ada sasaran. Agar realisasi vaksinasi tidak di bawah 1.000 orang, dia menugaskan lurah di Kecamatan Buleleng untuk mengarahkan warga ke titik vaksinasi massal ini. ‘’Karena vaksinasi massal di Gedung Kesenian dibantu tim vaksinasi Pemprov Bali. Mereka bertugas seharian menargetkan 1.000 penerima vaksin,” kata mantan Kepala Bappeda Buleleng ini.
Dia juga menugaskan lurah untuk mendaftarkan ulang warga yang tinggal di daerah itu. Sehingga data yang dilaporkan nyata sesuai di lapangan. Hal itu untuk menghindari target sasaran vaksinasi yang sudah dicatatkan tidak hadir karena tinggal di luar daerah. Kendala sebelumnya saat pola tuntas kecamatan dengan target 50.000 dosis vaksin itu tidak habis, karena banyak warga di satu kelurahan tinggal di luar daerah. Sehingga kalau ditunggu mereka pulang, prosesnya akan lama. ‘’Sehingga pendataan riil ini tadi juga kami tekankan kepada lurah. Selain mengisi form siapa saja yang besok dihadirkan, sehingga tim vaksinasi sudah ada gambaran termasuk mengatur jam kedatangan mereka di lokasi vaksinasi,” jelas dia.
Lurah, sisebut Suyasa, juga agar menginformasikan kepada seluruh warganya yang layak vaksin namun belum bersedia divaksin, dapat dikenakan sanksi sesuai Perpres Nomor 14 Tahun 2021 perubahan atas Perpres Nomor 99 Tahun 2022, tentang Pengadaan Vaksin Dalam Upaya Penanggulangan Pandemi Covid-19. Baik sanksi berupa tidak mendapatkan bantuan sosial, tidak mendapatkan pelayanan adminitrasi kependudukan termasuk denda.
Sementara itu, progres vaksinasi di Kabupaten Buleleng hingga Senin sore kemarin sudah mencapai 286.700 sasaran atau 49,60 persen, dari target 578.000 untuk mencapai penuntasan vaksinasi 70 persen. Di sisi lain, kasus Covid-19 Buleleng bertambah 10 orang, tersebar 5 orang dari Kecamatan Gerokgak, 3 orang dari Kecamatan Buleleng dan 1 orang masing-masing dari Kecamatan Banjar dan Seririt. Sedangkan pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh 5 orang, yang 2 orang masing-masing dari Kecamatan Buleleng dan Sukasada serta 1 orang dari Kecamatan Gerokgak. Kasus kematian 4 orang, seluruhnya dari Kecamatan Gerokgak. Dua pasien dinyatakan meninggal pada Minggu (27/6) dan dua lainnya pada Senin (28/6) kemarin.
Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng menginstruksikan seluruh camat di Kecamatan Buleleng, melaui lurah, untuk mengarahkan warga yang belum divaksin agar datang ke titik vaksinasi massal.
Titik dimaksud, Gedung Kesenian Gde Manik. Upaya tersebut akan dimulai Selasa (29/6) ini. Ditemui usai rapat koordinasi bersama lurah se-Kecamatan Buleleng, Senin (28/6), Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengatakan, Kecamatan Buleleng kembali disasar untuk vaksinasi lebih masif. Walaupun awal Mei 2021, 29 desa/kelurahan di Buleleng sudah sempat menjadi prioritas sasaran vaksinasi. Hanya saja, jelas dia, jumlah warga di Kecamatan Buleleng yang sudah divaksin hingga Senin kemarin, baru 49.555 orang atau 45,66 persen. Sedangkan target sasaran vaksin 70 persen atau 108.520 orang.
“Seluruh lurah di wilayah Kecamatan Buleleng kami arahkan untuk mendatangkan warganya ke titik vaksinasi massal di gedung kesenian. Mulai besok (Selasa, Red) lurah yang masih punya catatan warga yang belum divaksin di atas 1.000 orang, bertugas mengarahkan 100 orang warga untuk divaksin per hari,” ujar Sekda Buleleng ini.
Upaya itu, lanjut dia, untuk terus mengejar target 70 persen penuntasan vaksinasi di wilayah Kecamatan Buleleng dengan jumlah penduduk terbanyak dan aktivitas masyarakat tinggi.
Birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula ini mengatakan, vaksinasi massal di Gedung Kesenian dipertahankan Satgas Kabupaten. Karena keberhasilan yang dicapai saat vaksinasi massal HUT Bhayangkari, Sabtu (26/6), dengan sasaran 2.200 orang per hari. Bahkan tim vaksinasi massal yang masih distanbykan di Gedung Kesenian pada Minggu (27/6) lalu, masih mendapatkan 1.000 lebih target sasaran vaksinasi dan 900 orang pada Senin (28/6).
Upaya itu, tegas Suyasa, akan terus dilakukan sepanjang masih ada sasaran. Agar realisasi vaksinasi tidak di bawah 1.000 orang, dia menugaskan lurah di Kecamatan Buleleng untuk mengarahkan warga ke titik vaksinasi massal ini. ‘’Karena vaksinasi massal di Gedung Kesenian dibantu tim vaksinasi Pemprov Bali. Mereka bertugas seharian menargetkan 1.000 penerima vaksin,” kata mantan Kepala Bappeda Buleleng ini.
Dia juga menugaskan lurah untuk mendaftarkan ulang warga yang tinggal di daerah itu. Sehingga data yang dilaporkan nyata sesuai di lapangan. Hal itu untuk menghindari target sasaran vaksinasi yang sudah dicatatkan tidak hadir karena tinggal di luar daerah. Kendala sebelumnya saat pola tuntas kecamatan dengan target 50.000 dosis vaksin itu tidak habis, karena banyak warga di satu kelurahan tinggal di luar daerah. Sehingga kalau ditunggu mereka pulang, prosesnya akan lama. ‘’Sehingga pendataan riil ini tadi juga kami tekankan kepada lurah. Selain mengisi form siapa saja yang besok dihadirkan, sehingga tim vaksinasi sudah ada gambaran termasuk mengatur jam kedatangan mereka di lokasi vaksinasi,” jelas dia.
Lurah, sisebut Suyasa, juga agar menginformasikan kepada seluruh warganya yang layak vaksin namun belum bersedia divaksin, dapat dikenakan sanksi sesuai Perpres Nomor 14 Tahun 2021 perubahan atas Perpres Nomor 99 Tahun 2022, tentang Pengadaan Vaksin Dalam Upaya Penanggulangan Pandemi Covid-19. Baik sanksi berupa tidak mendapatkan bantuan sosial, tidak mendapatkan pelayanan adminitrasi kependudukan termasuk denda.
Sementara itu, progres vaksinasi di Kabupaten Buleleng hingga Senin sore kemarin sudah mencapai 286.700 sasaran atau 49,60 persen, dari target 578.000 untuk mencapai penuntasan vaksinasi 70 persen. Di sisi lain, kasus Covid-19 Buleleng bertambah 10 orang, tersebar 5 orang dari Kecamatan Gerokgak, 3 orang dari Kecamatan Buleleng dan 1 orang masing-masing dari Kecamatan Banjar dan Seririt. Sedangkan pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh 5 orang, yang 2 orang masing-masing dari Kecamatan Buleleng dan Sukasada serta 1 orang dari Kecamatan Gerokgak. Kasus kematian 4 orang, seluruhnya dari Kecamatan Gerokgak. Dua pasien dinyatakan meninggal pada Minggu (27/6) dan dua lainnya pada Senin (28/6) kemarin.
Seluruh pasien yang meninggal dunia adalah laki-laki berusia 52 tahun - 71 tahun. Mereka rata-rata mengalami gejala demam, batuk, mual, sesak dan penyakit penyerta seperti hipertensi, ginjal, diabetes militus, dan gangguan jantung. Perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng membuat jumlah kasus konfirmasi kumulatif bertambah menjadi 4.192 orang. Namun 3.926 orang diantaranya dinyatakan sudah sembuh, 182 orang tercatat sebagai kasus kematian dan menyisakan 84 orang pasien yang masih dirawat. *k23
Komentar